Menguak Alasan di Balik Pertanyaan Kuis Interaktif di TV yang Suka Nyeleneh

Di Balik Pertanyaan Kuis Interaktif di TV yang Suka Nyeleneh terminal mojok

Kalian suka sebel nggak nonton kuis interaktif di TV yang pertanyaannya gampang banget bahkan nggak masuk akal? Sebelum menuduh tim produksinya males mikir, saya kasih tahu ya kalau tipe pertanyaan “yang bikin gemes itu” memang disengaja. Dan jangan salah, sudah disetujui oleh pihak sponsor juga.

Kok bisa? Ya bisaaa~

Beda sama kuis di bangku kuliahan yang biasanya jadi momok dan nightmare, kuis di TV itu biasanya dipuja, dinanti, bahkan rela diperjuangkan supaya bisa ikutan berpartisipasi. Lha wong kuis interaktif di TV itu tujuannya adalah mengeluarkan hadiah di setiap episode. Bagaimanapun caranya, itu hadiah kudu keluar!

Coba dipikir, mulia sekali, kan, cita-citanya itu?

Makanya nggak heran kalau kalian melihat para artis yang kelebihan energi itu berlomba-lomba caper mengarahkan ke jawaban yang benar. Bahkan sering juga sengaja bocorin jawabannya, sambil berharap lucu tentu saja. Sepertinya, sih, nggak etis, tapi coba tengok kembali ke tujuan hidup sang kuis interaktif ini. Hadiah harus keluar, Mylov!

Pihak sponsor biasanya sudah “ketok palu” untuk menggelontorkan sejumlah uang, yang harus dihabiskan—saya ulang lagi ya, “harus dihabiskan”—dalam sekian episode. Saya pernah memproduksi sebuah kuis interaktif yang ternyata nggak mendapatkan pemenang selama dua episode berturut-turut. Alhasil, episode-episode selanjutnya kami dikejar target untuk mencari pemenang kuis, pengganti episode “gagal pemenang” sebelumnya.

Masalahnya, durasi kuis interaktif itu umumnya hanya tiga menit per episode-nya. Dengan waktu sesingkat itu biasanya, sih, masih cukup aman untuk “memasukkan” satu penelepon, berinteraksi tanya-jawab, info produk sponsor, dan sedikit gimmick nggak penting. Itu kalau kondisinya sang penelepon mampu menjawab pertanyaan dengan benar. Lha, kalau ternyata blio salah jawab, alhasil kami harus mencari penelepon baru dengan “ritual” yang sama. Password, kenalan, jawab soal, info produk. Masalah berikutnya, durasi yang tersedia sudah kurang dari dua menit lagi. Kebayang, kan, betapa deg-degannya kami berharap penelepon berikutnya nggak bloon salah menjawab pertanyaan?

Itulah mengapa pertanyaan kuis suka dibuat nyeleneh. Selain berharap menghibur penonton, pertanyaan nyeleneh juga bisa menjadi solusi jitu untuk mendapatkan pemenang. Seperti misalnya pertanyaan kuis yang pernah saya buat berikut ini:

Apakah slogan dari produk kecantikan krim Lelly?

Pilihan jawabannya:

A. Menepis jerawat di wajah

B. Menepis rasa cintaku padamu

Xixixi.

Harusnya kalian sudah bisa menebak jawaban yang benarnya, dong. Kalau dirasa masih kurang menggemaskan, tunggu sampai penelepon “masuk”. Kalian akan mendapatkan hiburan tambahan bila penelepon ternyata memilih opsi jawaban B.

Yah, jangan dikira soal yang “anak SD saja tahu” itu selalu terjawab benar, lho. Seorang teman pernah membuat pertanyaan kuis seperti ini, “Woody Woodpecker adalah karakter animasi yang berwujud burung pelatuk, atau burung dipatuk?” Siapa sangka, penelepon yang masuk kemudian menjawabnya sebagai “burung dipatuk”.

Nah, kan!

Ada juga teori yang bilang, setiap penelepon yang masuk sudah otomatis menjadi pemenang. Pengalaman saya, sih, nggak gitu juga, ya. Lha, kalau dia jelas-jelas menjawab salah, apa iya kudu dimenangin? Yang ada nanti kami dikira settingan, gimmick, rekayasa, titipan, nepotisme, dan segala tuduhan ala-ala sakit hati lainnya.

Jadi, sebenarnya pertanyaan nyeleneh, nggak masuk akal, dan nggak tahu diri itu nggak menjamin bakal bisa dijawab dengan benar juga oleh penelepon. Ketika saya sudah nggak bekerja di TV dan memposisikan diri sebagai “penjawab kuis”, saya ternyata pernah terjebak juga dalam pertanyaan nyeleneh itu.

Bukan dari pengalaman “ngejar” hadiah kuis di TV sih, tapi saya justru terjebak pada kuis sebuah situs belanja yang punya identitas warna oranye itu. Tiba-tiba dalam gim mereka ada pertanyaan yang memaksa saya untuk membayar karma bernostalgia, seperti ini:

BUMN merupakan singkatan dari?

Pilihan jawabannya:

A. Badan Usaha Milik Negara

B. Badan Usaha Milik Nenek

C. Badan Usaha Milik Nona

D. Badan Usaha Milik Naruto

Lah kok bisa-bisanya saya menjawab “D. Badan Usaha Milik Naruto”. Bhahahaaa!

Entah apa yang ada di pikiran saya kala itu. Yang jelas pengalaman tersebut menyadarkan saya bahwa biarpun nyeleneh, tapi kuis “anak SD saja tahu” ini nggak bisa dianggap remeh. Kalau nyebelin, ya iya~

Artikel ini telah disunting ulang pada hari Minggu, 25 Juli 2021 pukul 11.52

BACA JUGA Mengaku Saja, Kita Sebenarnya Rindu Acara Musik Alay di TV dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version