Menghitung Penghasilan Nobisuke, Ayah Nobita yang Hobi Mabuk

Menghitung Penghasilan Nobisuke, Ayah Nobita yang Hobi Mabuk

Dalam sebuah forum pecinta Doraemon di Facebook, setidaknya terdapat dua perdebatan panas yang tidak mungkin terselesaikan. Pertama, Doraemon itu sebenarnya robot musang walau dirinya mengelak disebut sebagai musang. Kedua, berapa sih gaji Nobisuke, ayahnya Nobita, hingga dirinya bisa bertahan hidup di Tokyo dan menafkahi keluarga kecilnya. Apalagi mereka ketambahan robot kucing yang doyan makan dorayaki. Sedangkan istrinya, Tamako, adalah ibu rumah tangga yang banyak mengurus urusan domestik. Tidak ada data yang mengatakan bahwa Tamako memiliki bisnis sampingan seperti jual kue atau jualan di online shop.

Untuk perdebatan yang kedua ini, mari kita bahas secara asal-asalan tapi bertitik tolak dalam fakta yang ada. Beberapa fakta yang ada ini mengacu kepada kejadian di dalam manga dan animenya. Baik itu rumah, pekerjaan, masa lalu hobi hingga kebiasaan-kebiasaan Nobisuke serta beberapa trivia yang terselip di dalamnya.

Satu: Harga Rumah Keluarga Nobisuke

Seperti yang kita tahu bahwa rumah dalam serial animasi Doraemon ini mengadopsi setidaknya percampuran dua kultur, yakni gaya modern yang terselip satu tatami sebagai ruang keluarga, kamar Nobita dan kamar ayah ibunya. Hampir seluruh ruangan di Jepang pada masa lalu bergaya washitsu atau tatami. Ia memiliki ciri khas yakni fusuma atau pintu geser.

Terdapat setidaknya dua hal, pertama adalah bagian kamar. Ambil contoh kamarnya Nobita yang masih tidur di futon atau alas tidur. Perabotan di dalamnya pun bercampur antara modern dan tradisional. Kedua adalah bagian ruang tamu, ruang keluarga sekaligus ruang pertemuan. Pasalnya dalam rumah Keluarga Nobisuke, tiga kategori ini bercampur menjadi satu. Ruang santai nonton TV, ruang makan, ruang ketika ada tamu pun tempatnya itu-itu saja. Di dalam ruangan tersebut, terdapat sentuhan tokonoma atau arsitektur bergaya tradisional seperti meja makan. Hal ini bercampur dengan gaya modern seperti peralatan elektronik.

Bukan karena miskin atau tidak ada space untuk membuat ruangan secara terpisah seperti tradisi Barat, pada dasarnya memang begitulah nilai guna dari washitsu yang memiliki fleksibilitas sesuai dengan kegunaan. Seperti contohnya saat tahun baru, Nobisuke sekeluarga menghabiskan di ruangan ini dengan bercakap-cakap dengan makanan khas tahun baru, osechi ryōri. Juga menyembunyikan kaki di dalam meja rendah dan terdapat seperti selimut sebagai penghangat bernama kotatsu.

Memang tidak ada data menyebutkan di mana kediaman Nobisuke ini berada. Namun, asumsikan bahwa mereka tinggal di pinggiran Tokyo. Dalam sebuah situs jual beli rumah, harga rumah yang hampir menyamai spesifikasi yang dijabarkan di atas, berkisar di angka ¥ 42.380.000 atau 6,5 miliar rupiah. Dalam situs tersebut, disebutkan bahwa pinggiran Selatan Tokyo seperti Machida, Hachioji, dan Fuchu adalah favorit bagi keluarga kecil. Di daerah ini pula terkenal dengan percampuran kompleks dan alam. Sebagaimana dilihat dari serial Doraemon, belakang sekolah Nobita adalah Bukit Onoo yang masih terjaga.

Namun, dari beberapa episode, acapkali Nobita dan Doraemon menggunakan mesin waktu ke masa lalu. Baik di mana Nobisuke remaja atau ketika masih kecil, didapati bahwa rumah kakek Nobita ini sama persis dengan rumah Nobisuke. Hanya saja, rumah itu terbuat dari kayu dan tidak tingkat. Banyak diskusi yang menyimpulkan bahwa rumah Nobisuke adalah lungsuran peninggalan ayahnya (kakek Nobita). Juga terdapat fakta, Bukit Onoo juga begitu dekat dengan rumah kayu kakek Nobita, hanya saja belum ada sekolah di dekat sana. Hmmm, bagaimana?

Dua: Hobi Nobisuke

Tidak dimungkiri, hobi Nobisuke ini hanya dua: mabuk dan main golf. Beberapa kali dalam animasi Doraemon, Nobisuke didapati tengah mabuk bersama rekan-rekan kantornya selepas kerja. Pun, ketika momen tertentu, dirinya didapati nyetok sake di rumahnya dan ia minum ketika menonton TV di rumah. Asumsikan saja perbulan ia minum-minum bersama teman-temannya dua kali. Dan di rumahnya, ia nyetok beberapa sake kalengan. Normalnya, harga satu sake kategori biasa di pasaran Jepang yakni 900-2000 ¥ per botol. Dan ketika minum-minum bersama teman-temannya, Nobisuke selalu megang setidaknya dua botol sake. Untuk semalam suntuk (biasanya) seseorang akan menghabiskan lebih dari lima botol sake. Kuat, Pak Nobisuke?

Dan di rumah, tidak mungkin dirinya nyetok satu dos botol sake lantaran betapa galaknya ibu Nobita. Hitung saja akhir pekan itu Sabtu dan Minggu dikali empat kali dan menghabiskan 4 botol sake, berarti ia menghabiskan 16 botol sake di rumah dalam sebulan. Ditambah 5 botol sake yang dihabiskan bersama teman-teman dikali dua kali dalam sebulan, yakni 10. Dan ambil saja harga botol sakenya 1500 ¥ per botol dikalikan 26 botol sake. Total, ia menghabiskan 39000 ¥ atau kurang lebih 6 juta rupiah.

Hobi kedua adalah bermain golf. Di Jepang sendiri, selain golf dijadikan hobi oleh orang-orang kaya, dijelaskan bahwa permainan ini sejatinya adalah sebuah bisnis yang menggiurkan bagi para orang kaya. Namun, saya yakin betul bahwa bagi Nobisuke, golf hanya sebatas hobi saja. Bagaimana nggak sekadar hobi, lha wong kadang dirinya ini pokil sekali ketika Nobita meminta uang untuk beli komik.

Dari episode ayah Nobita memainkan permainan ini, kita tahu bahwa Nobisuke memiliki jabatan yang nggak tinggi-tinggi amat di kantornya. Hal ini hasil telisik dari teman bermain golf adalah bos-bosnya. Berbeda ketika ia menghabiskan waktu untuk minum sake di akhir pekan, itu adalah kawan-kawan sejawatnya yang satu kasta dengannya di kantor. Namun, jika Nobisuke diajak bermain golf oleh atasannya, besar kemungkinan bahwa kinerja Nobisuke ini terhitung baik.

Banyak teori yang berasumsi bahwa Nobisuke ini gajinya besar lantaran bermain golf. Saya menolak teori ini karena Nobisuke main golf, itu hasil traktir dari bos-bosnya. Namun pengecualian jika alat-alat golf yang ia miliki karena ia beli dari hasil keringat sendiri. Untuk perlengkapan, putter, dan perawatan ia bisa menghabiskan biaya 30000 ¥ per bulannya. Dari hobi minum sake dan tetek bengek prihal golf, katakanlah dirinya menghabiskan 70000 ¥ atau kurang lebih 10 juta rupiah perbulan.

Tiga: Berapa Gaji Bulanan Nobisuke?

Upah minimum di Tokyo per-Desember 2019 adalah 1.013 ¥ per jam. Sedangkan jam kerja perkantoran di Tokyo, kebanyakan adalah 8 jam kerja dan 1 jam istirahat. Per hari, Nobisuke bisa mendapatkan 8.104 ¥ dan perbulan ia akan mendapatkan 243120 ¥. Belum bonus dan tunjangan hari raya, Nobisuke bisa mengantongi 250000 ¥ atau kurang lebih 38 jutaan rupiah perbulan.

38 juta rupiah dikurangi 10 juta untuk konsumsi hobinya itu. Maka, Tamako, ibunya Nobita, mengolah 28 juta untuk keperluan bulanan, uang jajan Nobita, dan dorayaki untuk Doraemon. Semua itu belum tunjangan hari raya dan uang lembur sebagaimana yang dilakukan oleh Nobisuke dalam beberapa episode, sih. Tapi, jika Nobisuke tinggal di Indonesia, ia bisa kredit motor dua. Satu untuk dirinya dan satu untuk Doraemon.

Ia juga bisa kredit mobil untuk mempermudah transportasi menuju kantor. Apalagi ia memiliki halaman yang cukup untuk menyimpan mobil tersebut. Kan nggak seperti orang Indonesia ya, punya mobil tapi nggak punya halaman. Lalu kenapa Nobisuke nggak kredit mobil? Ya karena ukuran kekayaan orang Jepang ini bukan seperti orang Indonesia yang harus punya mobil lalu dianggap kaya. Mobisuke mah santai, asal istri, anak, dan kucing robotnya bisa makan secara teratur, itu adalah kesenangan yang nggak terkira untuknya. Oh, iya, selain keluarga, sake juga tingkat kesenangan baginya.

Empat: Unpopular Opinion

Doraemon adalah pesugihan.

BACA JUGA Teori Nobita Skizofren dan Doraemon Cuma Teman Khayalan atau tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Exit mobile version