Mengenal Kota Banjar Jawa Barat yang Sering Disalahpahami sebagai Kota Banjarmasin, padahal Beda Pulau dan Provinsi

Mengenal Kota Banjar Jawa Barat yang Sering Disalahpahami sebagai Kota Banjarmasin, padahal Beda Pulau dan Provinsi Mojok.co umk banjar

Mengenal Kota Banjar Jawa Barat yang Sering Disalahpahami sebagai Kota Banjarmasin, padahal Beda Pulau dan Provinsi (wikimedia.org)

Banyak daerah di Indonesia yang mengandung nama “Banjar”. Selain Kota Banjar di Jawa Barat, daerah-daerah lain yang menyandang nama ini ada Banjarbaru, Banjarnegara, Banjar Bali, Banjaran, hingga Banjarmasin. Saya rasa ini perlu dijelaskan di awal, sebab banyak orang yang sering salah mengira Kota Banjar sebagai daerah-daerah yang saya sebutkan tadi. Paling sering sih salah mengira Kota Banjar dengan Banjarmasin. 

Kota Banjar dan Banjarmasin sangat berbeda. Kota yang juga dikenal dengan Banjar Patroman adalah sebuah daerah di provinsi Jawa Barat. Daerah ini punya julukan gerbangnya Jawa Barat karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah. Itu mengapa kota ini berperan cukup penting pada arus perpindahan barang dan manusia di bagian selatan Pulau Jawa. 

Saya rasa dari keterangan di atas sudah terlihat dengan jelas perbedaan Kota Banjar dengan Banjarmasin ya. Dua daerah itu sudah jelas berada di pulau yang berbeda. Banjarmasin merupakan kota terbesar Provinsi Kalimantan Selatan. Provinsi dengan julukan Bumi Lambung Mangkurat itu punya Ibu Kota Provinsi Banjarbaru yang juga sering disalahpahami sebagai Kota Banjar. 

Sebenarnya masih ada beberapa daerah lain yang kerap disalahpahami sebagai Kota Banjar seperti Banjarnegara di Jawa Tengah, Banjaran di Banding, dan Banjar di Bali. Namun, untuk saat ini saya jelaskan perbedaannya dengan Banjarmasin terlebih dahulu ya, yang paling sering disalahpahami. 

Kota Banjar nggak dekat dengan Pantai Pangandaran

Sepertinya pemerintah dan warga setempat punya banyak pekerjaan rumah untuk memperkenalkan Kota Banjar lebih giat lagi. Pasalnya, selain banyak yang mengira kota ini sama dengan Banjarmasin, tidak sedikit pula yang mengira daerah ini terletak sangat dekat dengan Pantai Pangandaran. 

Memang, daerah ini berdekatan dengan Pantai Pangandaran, tapi nggak bisa ditempuh dengan jalan kaki juga. Jarak dua titik ini kurang lebih 50 kilometer atau sekitar 1-2 jam menggunakan kendaraan. Bayangkan jarak puluhan kilometer itu ditempuh dengan berjalan kaki, bisa melepuh kaki kalian. Entah siapa yang pertama kali menyebarkan informasi sesat ini.

Akan tetapi, saya tidak bisa sepenuhnya menyalahkan informasi yang simpang siur. Sebab, kota yang sering disebut sebagai Banjar Ciamis atau Banjar Pangandaran ini memang tergolong baru. Tepatnya, pada 2022 melalui Undang-Undang 27/2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Provinsi Jawa Barat.

Baca halaman selanjutnya: Dahulu, kota ini bagian …

Dahulu, kota ini bagian dari wilayah Kabupaten Ciamis. Merasa memiliki potensi sendiri untuk berkembang, daerah seluas 113 kilometer persegi itu memutuskan memisahkan diri dari Ciamis. Daerah ini kemudian memiliki 4 kecamatan yakni Banjar, Purwaharja, Langensari, dan Pataruman. Basis perekonomian masyarakat setempat bertumpu pada pertanian seperti perkebunan, peternakan dan perikanan sebagaimana visinya yakni Banjar Agropolitan. 

Tidak semua warganya bisa bahasa Jawa

Secara geografis Kota Banjar Jawa Barat memang berbatasan dengan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Namun, tidak semua warga banjar bisa berbahasa Jawa. Memang ada beberapa bagian yang menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya, seperti Kecamatan Banjarsari atau Langensari. Namun, daerah-daerah lain menggunakan bahasa Sunda. 

Itu mengapa, kalau ketemu orang Banjar Jawa Barat jangan langsung ajak ngobrol dengan bahasa Jawa. Belum tentu mereka paham. Tanyakan dahulu daerahnya atau sekalian saja tanya lebih nyaman diajak ngobrol dalam bahasa apa. 

Di atas beberapa hal yang sering disalahpahami terkait Kota Banjar Jawa Barat. Saya sebagai warga asli  jadi terpanggil untuk lebih memperkenalkan daerah kesayangan ini ke banyak orang. Menulis artikel ini salah satu di antaranya. 

Penulis: Teza Salih Mauludin
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Mojolaban Sukoharjo, Pinggiran Kabupaten yang Nggak Keurus. Pikir Ulang kalau Mau Tinggal di Sini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version