Mengapa Badan Kadang Pegal-pegal Saat Bangun Tidur?

Kondisi-kondisi Ngehek yang Jadi Penyebab Susah Tidur terminal mojok.co

Kondisi-kondisi Ngehek yang Jadi Penyebab Susah Tidur terminal mojok.co

Badan kok pegal-pegal saat bangun tidur, apakah ini yang dinamakan cinta?

Beberapa waktu lalu, saat nongkrong bersama teman-teman, salah satu teman saya sedang mengeluhkan kehidupannya. Yah aslinya bukan dia saja yang mengeluh, kami semua saling berkeluh kesah satu sama lain. Namanya nongkrong dan berkeluh kesah, pasti buanyak hal yang akhirnya muncul dan dibahas, mulai dari asmara sampe karier.

Oleh karena kami kumpulan pekerja keras,tak lengkap kalau tak membahas kondisi badan. Bahasan kami mulai dari sakit punggung, leher kaku, lalu tiba ke pegal-pegal saat bangun tidur. Nah, yang terakhir ini menarik.

Salah satu teman saya yang (paling) banyak masalah karena curhat paling banyak, paginya selalu diawali dengan hal yang tak mengenakan. Ia mengeluhkan kalau badannya selalu saja pegal-pegal saat bangun tidur.

Ketika saya tanya kok bisa seperti itu, teman-teman lain menyaut salah posisi tidur kali, salah bantal katanya. Kata teman saya yang lainnya mungkin tidurnya kurang. Lainnya lagi menyaut stres, kebanyakan begadang, kurang olahraga, dan sebagainya, tanpa memberi kesempatan yang aslinya mengeluh berucap sendiri. Pergaulan kami ini memang banyak tahunya, mantabs.

Akhirnya dia menjawab sendiri kalau apa yang dikatakan teman-teman yang lain itu ada benarnya. Tapi yang paling bikin saya perhatian dengannya adalah salah satu faktor kenapa dia sering pegal-pegal saat bangun tidur karena sering polah (gerak-gerak sendiri) saat sudah terlelap. Katanya itu sudah sedari kecil. Tidur di posisi mana bangunnya sudah berbeda.

Di sinilah saya sok-sokan tertarik mengurai mengapa kita sering pegal ketika bangun tidur. Berbekal ilmu biologi dan riset saya, ya saya lulusan biologi kalau ada yang belum kenal hehe, jelas kesempatan ini tidak akan saya sia-sakan begitu saja.

Oke setelah membaca cepat artikel-artikel ilmiah seperti jurnal dan artikel kesehatan populer macam Healthline, Medical Centre , Halodoc, HelloSehat, Saya berkesimpulan sederhana kalau faktor yang menyebabkan kita pegal saat bangun tidur itu ada empat. Tentu lebih lengkapnya saya sarankan membacanya sendiri. Ini hanya sebatas simpulan saya saja.

Faktor genetik

Tolong jangan disalahartikan dulu kalau pegal-pegal pasca-bangun tidur itu bisa diturunkan ke generasi selanjutnya. Faktor genetik di sini adalah faktor kebiasaan bawaan dari kecil utamanya saat sedang tidur. Salah satu yang paling terkenal mungkin adalah tidur berjalan (sleepwalking).

Contoh kasus ya teman saya tadi yang menceritakan kalau dirinya sedari kecil kalau tidur tidak pernah diam/anteng. Bahkan dia pernah cerita kalau dia secara tak sadar pindah tidur ke depan kulkas. Jelas lah ya kalau tidurnya banyak gerak, bangunnya ya pasti pegel.

Lalu kenapa ini saya katakan genetik, karena saat saya runut silsilah keluarga teman saya, kakaknya juga begitu lalu bapaknya katanya juga begitu. Nah jelaslah ini faktor bawaan yang membuat badan jadi pegal saat bangun tidur.

Faktor fisik

Selanjutnya faktor fisik. Aslinya ini banyak sekali yang bisa jadi faktor pegel-pegelnya. Tapi, saya coba ringkaskan saja beberapa. Pertama adalah posisi tidur. Posisi tidur ini mempengaruhi kerja otot-otot tubuh saat sedang tidur. Orang yang tidur dalam posisi berbaring akan cenderung merilekskan otot-ototnya daripada orang yang tidur dalam posisi lain, duduk atau kayang misalnya.

Posisi berbaring tidak menyebabkan kontraksi (tarikan) otot. Contoh saja saat dalam posisi duduk ada yang menyangga tubuh kita tetap tegak layaknya orang duduk, nah posisi itu otot sedang kontraksi sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan rasa capek karena timbunan asam laktat.

Meskipun begitu, kondisi berbaring juga belum tentu tidak menimbulkan pegal. Misal saat berbaring dengan posisi meringkuk, ya jelas otot kita akan tertarik dan akhirnya pegel juga. Oh ya, ungkapan salah bantal itu ada benarnya juga, usahakan untuk posisi kepala di bantal itu tidak berada di bawah rata-rata tubuh. Sebisa mungkin taruh kepala di bantal yang agak tinggian.

Kedua adalah lama tidur. Lama tidur juga mempengaruhi pegal-pegal yang terjadi pada tubuh. Kelamaan tidur akan membuat tubuh kita jadi full relaksasi, mengakibatkan otot jadi jarang terpakai lalu akhirnya jadi kaku dan bikin pegel. Kalau tidurnya cepat pun, misal semenit lima menit, otot kita sedang menuju ke kondisi rileks. Nah, kalau sedang berjalan ke sana kita paksa bangun, otot kita jadi kaget dan otomatis akan pegel.

Ketiga adalah kecapekan dan dehidrasi. Rasa capek yang berlebih, misal saat itu kita lagi semangat-semangatnya olahraga terus ndilalah kelamaan. Ini juga akan mempengaruhi pegal-pegal karena tubuh sedang berusaha menormalkan kondisinya sendiri. Kalau aktivitas fisik kita berlebih otomatis untuk menyeimbangkan pun juga butuh waktu yang lebih saat istirahat.

Kemudian untuk dehidrasi, setiap kali kita tidur jangan pikir kalau aktivitas sel dalam tubuh juga ikut tidur, mati nanti malah. Dalam metabolisme sel itu perlu yang namanya air agar tetap memproduksi energi. Kalau kita tidur tapi kondisi tubuh kekurangan air, pegal jadi tak bisa dihindari. Selebihnya bisa dibaca di laman-laman kesehatan

Faktor psikis

Kemudian faktor psikis yang aslinya nyambung juga ke faktor fisik sebelumnya. Kita semua tahulah, apalagi di zaman sekarang, kondisi psikis itu menentukan sekali dalam kehidupan. Sedikit saja psikis kita terganggu, bisa jadi bencana di kemudian hari. Merawat psikis sama juga dengan merawat hidup.

Sama halnya juga dengan pegal-pegal pasca bangun tidur. Faktor psikis yang berperan bisa dari apa pun, dari stress pikiran, kesepian, kesendirian, depresi sampai anxiety. Faktor-faktor itu berperan penting dalam kondisi fisik. Maka usahakan di kala ingin pergi tidur, pikiran kita rileks. Yah meskipun ini sulit, karena saya sendiri kadang mengalaminya, lebih-lebih menuju ke persoalan life-quarter crisis begini. Malah curhat, eh.

Faktor di luar kendali

Faktor yang terakhir ini adalah faktor yang berasal dari luar kendali kita. Mau sebagaimana baiknya kualitas tidur kita, mau serileks apa pikiran kita, tetap saja ujung-ujungnya kita tetap bisa pegal-pegal ketika bangun tidur. Contoh paling gampangnya yah penyakit. Kalau kita pada akhirnya sakit, misal demam atau meriang (semoga kita diberikan kesehatan sesering mungkin) apa hendak dikata, pegal-pegal pasti terasa saat bangun tidur.

Mungkin itu saja sedikit penjelasan mengenai masalah kok kita bisa pegal saat bangun tidur. Kalau ada yang punya penjelasan lebih mashok, monggo tulis di komentar. Atau kirim tulisan balasan. Biar Terminal Mojok makin rame. Tenang, nggak akan kena somasi kok kalian. Emangnya KP…

Eh bentar, ada tukang bakso lewat.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version