Kabupaten Jember juga dikenal sebagai wilayah yang ramai dengan kegiatan akademik. Ada banyak perguruan tinggi di sini. Salah satu daerah yang menjadi pusat kehidupan mahasiswa di Jember adalah kawasan kos-kosan dan pusat jajanan di sekitar Jalan Kalimantan, Desa Sumbersari, Kabupaten Jember.
Sayangnya, kawasan ini juga menjadi sumber kejengkelan bagi saya dan para pengguna jalan lainnya lantaran sering macet nggak karuan. Hal ini disebabkan banyaknya pedagang jajanan kaki lima dan kendaraan yang berjejeran di pinggir jalan. Selain itu, parkir yang nggak tertib membuat laju kendaraan melambat tiap kali melintasi Jalan Kalimantan. Rasanya waktu terbuang sia-sia tiap kali terjebak dalam kemacetan di sini.
Sebenarnya banyaknya pedagang kaki lima dan parkir yang nggak tertib juga disebabkan karena kawasan ini tak jauh dari kos-kosan mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang tinggal di kawasan ini cukup banyak, sehingga permintaan akan akomodasi hunian mahasiswa menjadi tinggi. Sayangnya, lebar jalan yang tersedia di sini nggak sebanding dengan keramaian yang terjadi.
Bagi saya, melewati Jalan Kalimantan Jember sama dengan melatih kesabaran. Sebab, sebagai pengguna jalan, kita perlu mengingat bahwa kemacetan bukanlah hal yang dapat dihindari sepenuhnya, terutama di kawasan dengan kepadatan lalu lintas tinggi seperti di Jalan Kalimantan. Maka sebagai mahasiswa yang sudah mengenal seluk-beluk Jalan Kalimantan, saya selalu menerapkan beberapa hal berikut agar bisa tetap sabar melewati jalan yang satu ini.
Daftar Isi
Berangkat lebih awal dan jangan terpancing emosi
Lantaran saya sudah hafal kalau Jalan Kalimantan Jember kerap macet, saya selalu memilih untuk berangkat lebih awal ketika melewati jalan ini agar nggak terburu-buru. Selain itu selama di perjalanan, saya berusaha tetap tenang dan nggak melakukan manuver berbahaya atau melawan arus hanya karena terjebak dalam kemacetan. Jangan biarkan kemacetan membuat emosi terpancing. Keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya harus tetap menjadi prioritas utama saat berkendara.
Tertib berkendara, hargai pengguna jalan lainnya
Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, meskipun Jalan Kalimantan Jember sedang macet-macetnya, saya selalu berusaha berkendara dengan tertib dan mengikuti aturan lalu lintas. Hal lain yang biasa saya lakukan juga menghargai pengguna jalan lainnya dengan cara memberikan kesempatan pengguna jalan untuk bergantian melintas. Dengan sikap mau mengalah dan saling memberikan ruang akan menciptakan suasana yang lebih baik di jalan.
Mencari rute alternatif
Malu bertanya sesat di jalan adalah adagium yang selalu saya ingat ketika berada di kota orang. Namun, jangan kebanyakan tanya karena itu memalukan, begitu kata abah saya. Nah, sebagai mahasiswa yang sudah lama tinggal di Jember, tentu saya sudah mengetahui seluk-beluk kota ini termasuk jalur tikus yang bisa digunakan untuk menghindari kepadatan di ruas Jalan Kalimantan.
Jika kalian mahasiswa baru, nggak ada salahnya kok bertanya pada akamsi di sana. Jangan sesekali mencoba rute alternatif lewat aplikasi Google Maps. Sebab, bukannya ditunjukkan ke jalan yang benar, seringnya kita malah dibikin masuk ke gang-gang buntu. Maka lebih baik bertanya pada akamsi meskipun memang butuh waktu tambahan.
Intinya, melintasi Jalan Kalimantan Jember memang melatih kesabaran. Meskipun menghadapi kemacetan memang nggak menyenangkan, dengan sikap yang bijak dan kepala dingin, niscaya kita bisa mengatasi situasi tersebut dengan baik. Semoga semua yang melintasi jalan ini membawa stok kesabaran cukup banyak dari rumah dan kosan masing-masing, sehingga suasana di jalan ini bisa lebih aman dan nyaman.
Penulis: Anik Sajawi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Terminal Tawang Alun Jember: Sempat Jadi Primadona, Kini Ditinggal Penggunanya.