Kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi dari Gubernur NTT itu bener-bener ra mashok.
Saya seorang pelajar SMA kelas tiga yang sebentar lagi lulus dan mencari Universitas. Selama SMA, ada beberapa kebijakan sekolah yang menurut saya sangat menyebalkan, salah satunya yaitu, tentang kebijakan masuk sekolah pukul 07.00 dan pulangnya jam 15.30.
Tetapi, baru saja ada berita tentang sekolah di NTT yang memiliki kebijakan masuk sekolah pukul lima pagi. Pada saat membaca berita itu kepala saya geleng-geleng, dan mencari tau lebih dalam apa maksud kebijakan itu dibuat.
Kebijakan itu dibuat oleh Gubernur NTT. Gara-gara itu, saya sempat stalking Instagram beliau, dan melihat beberapa postingannya. Di beberapa postingan Instagramnya beliau mengatakan kalau kebijakan masuk sekolah jam lima pagi bertujuan untuk melatih kedisiplinan.
Hah?
Daftar Isi
Masuk sekolah jam 5 pagi adalah penyiksaan
Gubernur NTT mengatakan kalau anak di NTT rata-rata tidur paling malam pukul 22.00 WITA. Menurut beliau juga, enam jam tidur itu sudah cukup, makanya beliau menerapkan kebijakan masuk sekolah jam lima pagi.
Menurut saya, masuk jam lima pagi adalah penyiksaan. Gini lho, saya yang sekolah masuk jam tujuh pagi, pulang jam setengah empat sore, itu saja merasakan capek tenaga, dan pikiran. Belum lagi harus mengadapi tugas-tugas yang diberikan oleh guru, pun tugasnya tidak sedikit. Bapak kira setelah pulang sekolah kita langsung istirahat?
Masih banyak tugas dan kewajiban kita sebagai anak yang pada saat di rumah harus kita kerjakan. Kalau masuk sekolah jam lima pagi, bisa saya pastikan itu sangat berat bagi para pelajar.
Selain berat bagi pelajar, ada beberapa pihak juga yang pastinya merasa berat. Pihak-pihak seperti orang tua dan guru, saya yakin mereka pasti sudah capek saat menjalani kesehariannya dan ditambah dengan kebijakan masuk sekolah jam lima pagi. Bisa tipes kalau caranya gini.
Kesehatan
Saya berharap Kemenkes bersuara tentang kebijakan masuk sekolah jam lima pagi, karena ini berdampak bagi kesehatan. Bapak kira tidur enam jam cukup? Jelas tidak lah.
Manusia minimal harus tidur tujuh jam, kurang dari itu sangat mengganggu kesehatan, dan berakibat seperti sering sakit, kapasitas otak menurun dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Masuk sekolah jam 5 itu merepotkan!
Kalau masuk jam lima pagi, tentunya sangat merepotkan untuk pelajar. Kita harus bangun lebih pagi, makan lebih pagi, mandi lebih pagi, dan menjejak jalan lebih pagi. Kayak gitu jelas merepotkan.
Belum lagi orang tua yang harus menyiapkan bekal. Kalau pas tidak bisa masak karena repot, gimana? Apakah harus beli? Tetapi kalau beli di mana? Ya ada sih warung buka pagi, tapi, repooot.
Berkaca dari sistem pendidikan luar negeri
Di luar negeri, sistem pendidikan mereka sangat ketat dan padat. Contohnya Jepang dan Korea, mereka berangkat pagi, pulang malam. Tetapi mereka sangat memperhatikan para pelajar, seperti memberikan makan sampai kesehatan yang sangat di perhatikan.
Lha di negara kita gimana? Masuk sekolah jam lima pagi agar disiplin, tapi perkara kesejahteraan siswa diserahkan ke pribadi masing-masing yo ra mashok.
Semoga Gubernur NTT berpikir ulang tentang kebijakan yang dibuat. Jangan menganggap pelajar adalah robot. Juga untuk seluruh sekolah di Indonesia, menurut saya masuk jam tujuh pagi tidak masalah, asalkan sekolah harus memberikan fasilitas. Seperti makan siang yang berkualitas, misalnya.
Lagian aneh betul menuntut siswa setinggi mungkin, tapi nggak ngomongin kesejahteraan pelajar juga. Duh.
Penulis: Imanuel Joseph Phanata
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.