Baru-baru ini saya baca tulisan Mbak Dyan Arfiana Ayu Puspita dengan judul 5 Alasan Orang Ogah Punya m-Banking padahal Zaman Sudah Canggih di Terminal Mojok. Tulisan tersebut mengingatkan saya pada satu pertanyaan ketika sedang berkontemplasi. Apakah benar pakai m-Banking itu bikin boros?
Pada tulisan tersebut, orang-orang mengatakan m-Banking bikin boros karena menawarkan kemudahan membayar belanjaan di marketplace. Sekilas ini tampak benar ya. Akan tetapi, bagi saya, itu agak keliru. Sini-sini saya jelaskan beberapa alasannya.
Daftar Isi
Boros atau tidak itu tergantung pengendalian diri seseorang, bukan m-banking
Menurut saya, kemudahan m-Banking bukan penyebab orang boros. Mau itu diduetkan dengan aplikasi marketplace atau tidak. Itu nggak berbahaya sama sekali.
Kalau ada orang yang boros gara-gara m-Banking, berarti pengendalian dirinya agak kurang. Dia nggak bisa menahan syahwat belanjanya. Nggak menginstall m-Banking di ponsel bukan menghilangkan syahwat belanja. Hanya menahan syahwat belanja untuk sementara.
Andai nggak bisa ditahan, syahwat belanjanya tetap harus disalurkan. Bisa dengan belanja online, lalu pembayarannya via toko ritel modern. Bisa juga disalurkan dengan belanja produk yang diinginkan di pasar luring. Jadi jatuhnya sama aja, toh?
Boleh belanja online dan jajan asal sesuai dengan kemampuan dan tujuan finansial
Berdasarkan ilmu perencanaan keuangan yang saya pelajari, kita itu bukan dilarang belanja atau jajan. Kita boleh jajan dan belanja asal sesuai dengan kemampuan dan tujuan finansial yang telah dicanangkan. Masa sudah capek-capek nyari uang nggak boleh menikmatinya? betul apa betul?
“Terus yang disebut boros itu gimana, Bang?”
Boros itu kalau belanja atau jajan melebihi anggaran yang sudah ditentukan setiap bulannya. Jadi bukan perkara dibayar via m-Banking atau tunai. Itu mah hanya cara pembayaran doang.
m-Banking dapat menyelamatkanmu di saat genting
m-Banking tuh benar-benar penyelamat. Bukan, bukan sekadar membantu untuk bayar transaksi sehari-hari. Macam bayar listrik dan BPJS ya. Saya punya dua cerita m-Banking menyelamatkan saya di waktu genting.
Cerita pertama, kala ATM saya kadaluarsa. Tanpa saya sadari, ATM saya kadaluarsa saat libur lebaran kemarin. Tentu saya nggak bisa dong langsung mengganti baru ATM tersebut. Mengingat semua kantor bank tutup waktu libur lebaran.
Apesnya, saya nggak banyak memegang uang tunai ketika itu. Padahal lebaran sudah di depan mata. Kebutuhan uang cash juga tinggi guna ngasih THR ke orang tua dan sanak famili lainnya.
Syukurnya, m-Banking yang saya pakai menyediakan fasilitas tarik tunai tanpa kartu. Caranya pun sangat mudah. Jadi, untuk sementara waktu permasalahan kartu ATM kadaluarsa dapat teratasi.
Mulai banyak toko yang mensyaratkan pembayaran QRIS
Cerita kedua berkaitan dengan semakin banyak toko yang pembayarannya wajib pakai QRIS dan transfer. Kala itu, saya dan teman-teman kantor outing ke Jakarta. Kok outing ke Jakarta, Bang? maklum saja, kantor saya di pelosok Sulawesi. Jadi plesirannya lihat kota, kalau lihat alam dan pedesaan itu pemandangan sehari-hari.
Namanya outing kantor, tentu semua dilakukan bersama. Tak terkecuali perkara makan. Kala itu kami makan di salah satu tempat makanan khas Jakarta yang cukup fancy. Rekan kantor saya pada penasaran dengan rasa makanan khas Jakarta.
Selesai makan, terjadi sedikit permasalahan ketika mau membayar. Usut punya usut, ternyata pembayaran di tempat tersebut hanya bisa nontunai. Kalau tidak salah, pilihannya hanya dua, QRIS dan transfer. Sialnya, semua rekan saya nggak punya m-Banking.
Untungnya, saya punya m-Banking. Biar nggak terlalu banyak fafifu, saya langsung bayar tagihannya via QRIS di m-Banking. Pada momen tersebut, saya sangat bersyukur punya m-Banking. Andai nggak punya, kami semua sudah disuruh cuci piring. Awalnya mau outing, malah jadi pening.
Akhir kata, jangan lagi mengkambinghitamkan m-Banking sebagai penyebab kamu boros. Jika kamu boros itu salah dirimu sendiri yang tak mampu menahan syahwat belanja. m-Banking itu hanya alat, namanya juga alat ya tergantung penggunanya, mau dipakai untuk kebaikan atau keburukan.
Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 3 Mobile Banking Terbaik Bikin Nasabah Senang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.