Libur Nasional 2022 Cuma 10 Hari Itu Rezeki Buat Pekerja Sif

libur nasional karyawan shaming seminar wirausaha mojok

karyawan shaming seminar wirausaha mojok

Di pengujung 2021, para pekerja formal dibuat panik dan sedikit kelimpungan. Bukan soal resolusi yang belum tercapai. Bukan lagi soal PPKM yang, lah-kok-diperpanjang lagi-lagi-dan lagi. Melainkan informasi perihal hari libur nasional dan cuti bersama 2022 yang sudah dirilis oleh pemerintah beberapa waktu lalu.

Jika beberapa di antara kalian ada yang terlewat atau bahkan belum mengetahui informasi ini, biar saya kasih spoiler sedikit. Total hari libur nasional/tanggal merah pada 2022 yang berada di hari kerja hanya berjumlah 10 hari. Sekali lagi, se-pu-luh hari. Totalnya memang 16 hari, sih. Namun, sisa tanggal merahnya ada pada Sabtu dan Minggu. Panik, nggak? Panik, lah!

Sebagai perbandingan, jumlah tersebut terbilang sedikit dibanding total tanggal merah di weekdays dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Wajar jika suara sumbang bermunculan.

Realitasnya, bagi pekerja formal pada umumnya, jatah libur di weekdays yang hanya 10 hari terbilang cukup berat. Maklum, karena di tahun-tahun sebelumnya, jatah liburnya lebih banyak. Bayangan akan cuti, libur panjang, yang biasanya sudah direncanakan sejak awal tahun, kali ini punya potensi besar buyar begitu saja.

Namun, di sisi lain, ini menjadi kabar baik bagi para pekerja sif. Lantaran, mereka terbiasa bekerja secara bergantian dengan rekan kerja lainnya di luar hari kerja biasa. Sederhananya, Sabtu dan Minggu tetap masuk, sedangkan hari libur ada di weekdays. Para pekerja yang biasa sif, dua di antaranya adalah: buruh pabrik dan pekerja di ruang lingkup pelayanan pelanggan. Tentu saja masih banyak yang lainnya dan tidak bisa saya sebutkan satu per satu di sini.

Setidaknya, ada dua sebab, kenapa momen ini bisa menjadi bagian dari rezeki bagi para pekerja sif. Pertama, bisa libur di akhir pekan, sama seperti pekerja lainnya. Kedua, kalaupun tetap masuk, semoga saja tersedia insentif lemburan. Biar jadi win-win solution bagi para pekerja sif.

Bagi kalian yang masih nggak ngeh di mana untungnya buat mereka, saya jelaskan lebih detil lagi. Pekerja sif kan jarang tuh dapet libur di weekend, sedangkan kebanyakan orang hidupnya pakai jadwal kerja yang umum. Ketika mereka mendapat libur weekend, mereka bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman sebagaimana manusia umumnya.

Nggak enak loh libur di weekdays, padahal teman-temanmu liburnya weekend. Mereka otw Senoparty, kamu harus ketemu meja kantor lagi. Ini niatnya berima, tapi keknya nggak mashok. Maafkan.

Kendati demikian, penetapan cuti bersama tahun 2022 akan didiskusikan dan ditetapkan kemudian. Tergantung situasi dan kondisi terkait pandemi yang sampai dengan saat ini masih membikin kita semua was-was. Tentu saja, soal perkembangan situasi dan kondisi terkini, akan kembali lagi kepada ketetapan atau peraturan yang dibuat oleh pemerintah. Juga, kesadaran diri dari setiap individu untuk tidak lengah dalam menerapkan prokes.

Kalau ada ledakan kasus lagi, paling kalian WFH lagi. Libur nasional cuman jadi ilusi. Tetep aja “disuruh kerja” sama atasan.

Yok, bagi para pejuang cuti dan liburan panjang, bisa yok! Kangen cuti sambil liburan, kan? Sudah bosan staycation, kan? Atau justru malah sudah cuek dengan perpanjangan PPKM tiap minggu? Apa pun itu, semoga tanggal merah dan cuti bersama yang ditetapkan nantinya, akan menjadi penyelamat bagi para pekerja dan khalayak dalam me-refresh energi, pikiran, juga dari sisi batiniyah. Tentu saja, hal tersebut berbanding lurus dengan harapan tren positif Covid-19 semakin menurun—sampai akhirnya normal kembali.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version