Katanya Konten TikTok Itu Banyak yang Cringe: Masak, sih?

Katanya Konten TikTok Itu Banyak yang Cringe: Masak, sih? terminal mojok.co

Katanya Konten TikTok Itu Banyak yang Cringe: Masak, sih? terminal mojok.co

Saya nggak habis pikir dengan orang-orang yang berpendapat bahwa konten TikTok itu banyak yang cringe. Yang bener aja? Hidup saya, saya habiskan untuk bermain TikTok dan saya happy-happy aja, tuh.

Setelah menilik screen time aplikasi TikTok di smartphone saya, ternyata dalam sehari saya bisa menghabiskan 3 jam hanya untuk scroll video yang masuk FYP di TikTok saya. Betapa ber-faedahnya hari-hari saya. Dari yang melihat cuplikan-cuplikan film yang terkadang bisa mencapai puluhan part, hingga bersabar menanti Mas Anggun nyeplos cabe dan sambal yang lamanya naudzubillah itu. Namun, semua pasti ada ujungnya. Penantian saya terbayar ketika Mas Anggun telah memasukkan cabai ke dalam mulutnya. “Alhamdulillah!” jerit batin saya kala itu. Itu tandanya saya termasuk golongan orang-orang yang beruntung.

Setelah satu tahun lamanya tenggelam dalam dunia TikTok. Saya tidak menyangka bahwa masih ada orang di dunia ini yang menganggap bahwa banyak konten TikTok itu cringe. Padahal banyak konten-konten lucu yang selalu setia menemani hari-hari saya. Belum lagi konten edukasi yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Maka, di bawah ini saya akan jabarkan konten-konten yang membuktikan bahwa konten TikTok itu nggak cringe babar blas!

#1 Konten pasangan

Alangkah bahagianya ketika melihat mas-mas dan mbak-mbak good looking yang bikin konten pacaran di TikTok. Tentu konten-konten semacam ini bisa meningkatkan zat serotonin yang ada dalam tubuh kita. Mulai dari konten prank pasangan, prank selingkuh, prank marah-marah, dan lain sebagainya. Hal ini bertujuan untuk menguji kesabaran pasangannya yang mungkin dikira kekurangan ujian dalam hidupnya. Konten-konten prank yang bertendensi menyulut kemarahan pasangan ini sudah barang pasti kebanjiran komentar semacam ini:

“Wah, berantem aja masih uwu gitu.”

“Wah, cowoknya sabar banget!”

“Fix no debat mas *** idaman banget.”

Mana mungkin konten yang menghibur orang-orang haus kasih sayang ini dibilang cringe? Ya, jelas nggak, lah!

#2 Konten berbagi

Konten semacam ini adalah konten yang selalu ada pada setiap lini media sosial. Gimana, nggak? Konten yang kaya gini selalu laku dan mendulang jutaan views.

Kalau di TikTok, konten semacam ini biasa dimulai dengan video yang diiringi backsound mellow lalu muncul tulisan, “Jadi, kemarin aku baru aja ketemu sama (insert bapak/ibu beserta pekerjaannya) di jalan.” Lalu, tak lupa dengan menyertakan wajah bapak/ibu yang rata-rata sudah tua yang terpampang jelas dalam video itu. Tentu konten semacam ini sangat bermanfaat sekali. Konten semacam ini (katanya) dapat membuat kita merasa lebih bersyukur.

Konten ini juga mendulang komentar dari orang-orang berjiwa sosial tinggi yang berujar, “Ih, nggak tega banget lihatnya.”

“Salut banget sama kakaknya”

“Part 2 plis.”

Jadi, sampai sini kamu masih berani menganggap konten TikTok itu cringe?

#3 Konten perang antar artis

Konten semacam ini jelas sekali memerlukan usaha yang tidak bisa dibilang sepele. Saya mengapresiasi konten semacam ini karena menerapkan slogan “totalitas tanpa batas”. Gimana nggak totalitas, wong ada yang sampai harus bawa koleksi mobil mewah ke depan rumah musuhnya.

Totalitas konten semacam ini juga membuat penonton makin semangat untuk mendukung kubu masing-masing. Yang kaya gini mana bisa dibilang cringe? Masa konten yang menumbuhkan semangat support antar kubu ini mau dibilang cringe, sih?

#4 Konten prank drive thru restoran

Konten yang satu ini juga sering kali muncul di FYP saya. Konten yang biasanya dibuat oleh bule-bule ini baru-baru ini diadopsi oleh Tiktokers Indonesia. Salah satu prank yang ramai muncul di FYP saya adalah ketika pegawai fast food restoran memberi es krim kepada pembeli yang berada di mobil. Alih-alih mengambil es krim itu, TikTokers ini hanya meraup krim dari es krim tersebut tanpa memegang cone-nya. Ada juga yang membeli minuman lalu sengaja menjatuhkannya.

Tentu saja yang ditunggu-tunggu dari konten ini adalah reaksi dari pegawai fast food restoran tersebut. Semakin marah, biasanya semakin lucu untuk dilihat. Lha gimana, nggak? Ya, jelas lucu, lah. Pegawai yang kerja seharian demi menghidupi diri dan keluarganya, lalu mendapat UMR rendah dan marah-marah ketika di-prank pembeli demi konten TikTok tentu menjadikan konten tersebut menghibur sekali.

Jadi, gimana? Masih mau bilang kalau konten Tiktok itu cringe?

BACA JUGA Aplikasi TikTok Antara Pengguna yang Goblok dan Teknologi yang Mashok dan tulisan Yafi’ Alfita lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version