Bagi-bagi Freebies di Konser K-Pop Bikin Trauma dan Nama Baik Fandom Tercemar Gara-gara Oknum K-Popers Tak Tahu Diri

Bagi-bagi Freebies di Konser K-Pop Bikin Trauma dan Nama Baik Fandom Tercemar Gara-gara Oknum K-Popers Tak Tahu Diri

Bagi-bagi Freebies di Konser K-Pop Bikin Trauma dan Nama Baik Fandom Tercemar Gara-gara Oknum K-Popers Tak Tahu Diri (unsplash.com)

Kejadian bagi-bagi freebies di konser idol K-Pop, NCT Dream, bikin trauma beberapa orang…

Bagi fandom mana pun, kabar konser atau world tour dari idola adalah momen yang ditunggu-tunggu. Biasanya cuma duet lewat Spotify, akhirnya ada peluang nyanyi bareng idola di konser secara langsung. Seringnya cuma nonton penampilan mereka lewat YouTube, bentar lagi bisa lihat dengan mata kepala sendiri sambil angkat Samsung Galaxy S23 tinggi-tinggi.

Momen yang dinanti-nantikan ini juga berlaku buat K-Popers. Tiap tahun, kecuali saat pandemi, Jakarta selalu masuk ke dalam daftar destinasi tur dunia para artis K-Pop. Mulai dari solois, grup band, hingga boygroup dan girlgroup K-Pop berbondong-bondong datang konser untuk menyapa fans.

Bulan Mei ini ada beberapa artis yang menggelar konser dan jumpa penggemar (fanmeeting) di Jakarta. Salah satu di antaranya adalah NCT Dream yang menyelenggarakan konser bertajuk “The Dream Show 3”. Kalian tahu kan, ya, siapa mereka?

Buat kalangan non-fans, NCT Dream mungkin identik sama boygroup-nya SM Entertainment, lagu Kick It, atau (mungkin saya bakal diamuk massa habis ini) grup dengan fandom rusuh. Citra yang terakhir itu saya nggak bikin-bikin. Teman-teman saya dari kalangan non-fans yang nggak begitu kenal dengan NCT Dream, dan saudara-saudara seper-NCT-annya yang lain, mengenal boygroup ini dengan image tersebut.

Pandangan ini muncul pasca-peristiwa diberhentikannya konser idol K-Pop NCT 127 “Neo City The Link” tahun 2022 lalu karena fans yang rusuh. Selain itu, mengemukanya drama-drama internal fandom dan fanwar di media sosial yang dilakukan oleh NCTzen (nama fandom NCT) juga membuat image rusuh ikut melekat di fandom tersebut.

Dan sungguh sangat disayangkan kejadian serupa kembali terulang di konser terbaru NCT Dream.

Niat hati ingin berbagi, malah yang dikasih nggak tahu diri

Sebelum berlangsungnya konser, beberapa NCTzen menyempatkan diri untuk berbagi freebies, sementara yang lain berburu. Sebenarnya freebies ini bukan cuma ada di konser NCTzen. Freebies atau yang berarti barang yang diberikan secara cuma-cuma sudah termasuk salah satu bagian dari kultur fandom K-Pop.

Freebies yang diberikan saat konser K-Pop bentuknya bervariasi. Yang paling standar biasanya berupa paper slogan, photocard, dan postcard dengan nama atau foto member grup yang sedang konser. Ada juga freebies berupa aksesori, bunga, bahkan makanan, seperti permen dan cookies.

Membagikan dan berburu freebies ini hukumnya nggak wajib. Fans yang masih punya waktu, tenaga, dan uang bisa menyempatkan diri membuat dan membagikan freebies di luar venue konser. Sambil menunggu gate dibuka, fans yang lain bisa berkeliling mencari freebies untuk dipakai selama konser K-Pop berlangsung atau dijadikan kenang-kenangan.

But it’s gone wrong. Bagi-bagi freebies yang seharusnya jadi acara menyenangkan justru berubah jadi bencana. Kisah ini pertama kali diungkapkan oleh akun @gyanenkala, NCTzen yang juga ikut nonton konser. Kini akun miliknya sudah di-private. Tapi sebelum mem-private akun, ia sempar membagikan pengalaman kurang mengenakkan sesaat sebelum konser berlangsung. Beberapa NCTzen mendatanginya dan menodong freebies darinya.

Kejadian yang sangat disayangkannya itu ternyata mendapatkan banyak respons serupa. Beberapa NCTzen bersaksi bahwa pembagian freebies di Stadion Gelora Bung Karno, tempat NCT Dream menyelenggarakan konser, memang chaos. Berikut ini rangkuman dari pengalaman-pengalaman yang diceritakan dan direkam oleh NCTzen di kolom reply.

#1 Dikerubungi

Fans K-Pop yang membawa freebies dan hendak membagikannya sebelum konser malah terlihat seperti manusia yang dikepung zombie. Para pemberi freebies yang biasanya cuma satu orang dan paling banyak tiga orang ini dikepung dari segala sisi oleh fans yang ngotot mau dapat freebies.

Dari beberapa rekaman di TKP yang dibagikan oleh fans, pembagian freebies memang se-chaos itu. Pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) kayaknya lebih mending dikit. Soalnya saat bagi-bagi freebies, baik fans yang mau ngasih dan yang minta, sama-sama nggak bisa gerak. Banyak yang sesak napas, kepentok, bahkan keseleo hanya karena rebutan freebies.

#2 Freebies “dicuri” oleh fans yang nggak sopan

Beberapa fans yang membagikan freebies mengungkapkan, banyak orang yang nggak sabaran sekaligus nggak sopan. Ketika mereka sedang membagikan freebies sebelum konser K-Pop mulai, oknum-oknum fans yang nggak sopan malah nyelonong dengan memasukkan tangan mereka ke totebag si pemberi. Oknum-oknum tersebut mengambil sendiri freebies-nya tanpa izin si empunya dan pergi begitu saja.

#3 Ditodong padahal nggak bawa freebies ke konser K-Pop

Kejadian yang agak konyol tapi menyebalkan juga dialami oleh fans lain. Ada yang saat ke konser memang membawa tote bag ikut ditodong freebies hunter. Padahal saat itu dia nggak bawa freebies, melainkan cuma bawa mukena di tote bag-nya.

Berburu freebies di konser K-Pop harus punya modal tata krama

Apakah wajar rebutan freebies sampai segitunya?

Kalau dilihat dari segi harga, freebies ini sebenarnya murah. Misalnya kita asumsikan freebies yang dibagikan sebelum konser K-Pop adalah paper slogan atau photocard. Kalau nge-print sendiri di percetakan, dengan uang Rp10 ribu kita sudah bisa dapat paper slogan dan photocard segepok.

Akan tetapi yang dicari oleh freebies hunters lebih dari sekadar barang gratisan. Mereka mencari value yang ada di freebies tersebut. Value ini berupa kenangan. Freebies yang didapatkan dan dibawa pulang akan mengingatkan mereka pada momen ikut konser idola K-Pop mereka.

Berburu freebies itu sah-sah saja dilakukan, asal taat aturan. Mana ada ceritanya orang mau bagi-bagi barang gratis, tapi penerimanya nodong, maksa, atau bahkan ambil langsung dari tas pemiliknya? Kalau kayak gitu, apa bedanya sama pengemis viral Jawa Barat?

Buat semua fandom, ayo dong, mumpung idola lagi di bawah langit yang sama, bahkan mungkin menghirup udara yang sama, jagalah etika dan kesopanannya. Perilaku fans pasti mencerminkan fandom-nya. Citra fandom bakal berdampak juga ke image artisnya.

Kalau fandom-nya terkenal santun dan tertib, fandom lain pasti akan segan. Tapi sebaliknya, kalau fandom-nya suka rusuh dan nggak taat aturan, fandom lain pasti juga akan memandang remeh.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Season Greeting, Merchandise KPop Paling Nggak Penting yang Mending Stop Produksi.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version