Keuntungan Membuat SIM Melalui Jalur Resmi

Keuntungan Membuat SIM Melalui Jalur Resmi Terminal Mojok

Membut SIM melalui jalur resmi mungkin tidak semudah melalui jalur tidak resmi alias “nembak”. Tetapi membuat SIM melalui jalur resmi ternyata jadi kebanggaan tersendiri lho. Tidak percaya? Coba tanyakan saja pada mereka yang berhasil membuat SIM melalui jalur resmi. Rasanya bangga alias marem dan tentunya bikin hati pede dan tenang saat berkendara.

Wajar sih kenapa kebanyakan orang memilih membuat SIM dengan jalur tidak resmi. Tidak ribet dan bisa ditinggal kerja adalah beberapa alasannya. Kebayang kan betapa ribetnya ikut ujian SIM mulai dari teori hingga praktik. Padahal kalau boleh saya katakan, sesungguhnya tidak seribet yang dibayangkan. Suwerrr.

Belum lagi jika bertemu pak polisi yang sukanya mempersulit dan mencari-cari kesalahan. Ampun deh, pokoknya lebih baik duduk manis di rumah, tiba-tiba ada telepon berdering mengabari kalau SIM sudah jadi. Menggiurkan bukan?

Tetapi, terlepas dari anggapan sulitnya proses pembuatan SIM melalui jalur resmi, ada segudang keuntungan yang akan kita dapatkan jika membuat SIM melalui jalur resmi.

#1 Tahu aturan alias paham makna rambu-rambu lalu lintas

Selama ini, kita mungkin sudah akrab dengan rambu-rambu lalu lintas yang terpasang di jalan. Tetapi coba hitung, berapa rambu-rambu yang sudah kita pahami artinya? Mungkin hanya satu dua saja. Padahal memahami rambu-rambu lalu lintas penting sekali lho karena dapat mengurangi kecelakaan lalu lintas.

Dengan mengikuti tes teori, kita tahu di mana dan bagaimana cara kita menyalip kendaraan lain dengan benar. Kita jadi tahu bagaimana aturan saat berada di perempatan, mana kendaraan yang jalan duluan dan mana yang harus menunggu. Dan masih banyak aturan lain yang ternyata jika kita pahami jadi sangat berarti bagi keselamatan kita sendiri dan juga pengendara lain.

#2 Lebih lihai mengontrol emosi dan mental dalam berkendara

Bagi anak muda yang suka nongkrong bareng teman yang hobinya ngetrek, tentu tidak sulit meliuk-liukkan motor sambil atraksi. Apalagi kalau cuma melewati lintasan seperti dalam ujian praktik bikin SIM, tentu bukan perkara sulit.

Persoalannya, lihai memainkan kendaraan di jalanan belum tentu juga lihai melaju di lintasan ujian praktik. Mengendarai motor bukan soal keahlian saja, tetapi butuh kontrol emosi dan mental yang tinggi untuk dapat berkendara secara aman. Dan ujian praktik adalah tempat untuk latihan mengontrol emosi dan mental pengendara.

Saat ujian praktik, kita harus sabar melewati satu lintasan ke lintasan lain, berlatih bagaimana mengerem yang benar, belajar bagaimana jika tiba-tiba harus berhenti mendadak, dan bagaimana saat melewati jalan yang menikung tajam, dll.

Dengan mengikuti ujian praktik, kita akan lebih lihai mengontrol emosi dan mental dalam berkendara. Jadi, bagi kalian yang suka ngetrek, jangan mengaku hebat kalau belum berani uji nyali dengan mengikuti ujian praktik di kantor SATPAS.

#3 Biaya jauh lebih murah

Selain dua keuntungan di atas, keuntungan lain yang bisa kita dapatkan dari membuat SIM melalui jalur resmi adalah biaya yang cukup murah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2016 tentang PNBP pada Polri, biaya pembuatan SIM C saat ini adalah Rp 100 ribu.

Sementara jika kita membuat melalui jalur tidak resmi, harganya berkisar Rp 420 ribu lebih tergantung daerah masing-masing. Jauh lebih murah membuat SIM melalui jalur resmi kan? Memang sih kalau membuat SIM melalui jalur resmi bakal keluar biaya lain-lain seperti biaya transportasi menuju tempat ujian. Apa lagi kalau harus ujian berkali-kali. Tetapi tetap saja jauh lebih murah daripada membuat SIM melalui jalur tidak resmi.

#4 Menjadi warga negara yang baik

Dengan membuat SIM melalui jalur resmi berarti kita telah menunjukkan diri sebagai warga negara yang taat aturan dan hukum. Perlu kita ketahui bersama, taat hukum dan aturan sesungguhnya juga demi keuntungan kita sendiri. So, pilihannya ada di tangan kita.

Sedikit saran dari saya:

BACA JUGA Budaya Klakson di Lampu Merah Ternyata Ada Gunanya Meskipun Berisik

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version