Kereta Api Airlangga, Pilihan Kereta (Super) Ekonomis dengan Fasilitas yang (Amat) Mumpuni

Kereta Api Airlangga, Pilihan Kereta Ekonomis dengan Fasilitas yang Mumpuni

Kereta Api Airlangga, Pilihan Kereta Ekonomis dengan Fasilitas yang Mumpuni (Ikko Haidar Farozy via Wikimedia Commons)

Di tengah menjamurnya kereta eksekutif dengan fasilitas kabin senyap dan kursi empuk yang harganya bikin mikir dua kali, ada satu pilihan rasional buat kamu yang lebih mementingkan kepraktisan ketimbang kemewahan: Kereta Api Airlangga. Kereta ini menawarkan solusi perjalanan super ekonomis. Dengan hanya membayar sebesar Rp104.000, kamu sudah bisa menempuh rute Jakarta ke Surabaya tanpa harus prihatin terhadap isi dompet.

Bahkan jika jarak perjalananmu tak lebih dari 290 km maka harga tiket yang dikenakan hanya Rp49.000. Harga tersebut sesuai dengan pengalaman saya minggu lalu saat menempuh rute Semarang–Cepu. Berbeda kalau saya naik Blora Jaya atau Ambarawa Ekspres, dengan rute yang sama saya bisa keluar duit lebih banyak sekitar Rp30.000. Dan sebagai anak rantau, sisa uang tersebut jelas bukan angka yang kecil.

Terlebih lagi, saat itu memang ada agenda mendadak dan harus buru-buru untuk sampai di Cepu sebelum jam delapan malam. Jadi selain hemat, ya kebetulan juga cocok secara waktu.

Tentu saja, ada harga ada kualitas. Jangan berharap lebih untuk bisa menikmati kenyamanan ekstra dengan harga yang super terjangkau. Meskipun demikian, bagi saya perjalanan dengan kereta ini sebenarnya tidak seburuk yang dibayangkan, karena kereta ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan yang masih bisa dimaklumi. Berikut saya rangkumkan pengalaman saya naik Kereta Api Airlangga:

Kereta Api Airlangga jadi jawaban transportasi murah

Kereta Api Airlangga mulai beroperasi sejak tanggal 1 Oktober 2021, dengan peluncurannya yang berlangsung di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Awalnya, Kereta Api Airlangga hadir sebagai penerus dari KA Maharani dan Tegal Ekspres yang kini sudah tidak beroperasi. Kelebihan dari kereta ini terletak pada diberikannya subsidi pemerintah melalui program Public Service Obligation (PSO). Sehingga mampu memberikan akses transportasi yang lebih terjangkau bagi masyarakat luas, khususnya bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan jauh dengan biaya lebih hemat.

Berkat subsidi yang diberikan pemerintah, tidak heran jika KA Airlangga mampu menjual tiket dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan kereta komersial lain yang melayani rute serupa. Meski tarifnya bersahabat di kantong, kualitas pelayanan yang ditawarkan tetap bisa diandalkan. Kereta ini tetap memprioritaskan keselamatan dan kenyamanan penumpang sesuai dengan standar yang berlaku.

Fasilitas masih bisa diandalkan

Harga terjangkau tak membuat KA Airlangga minim fasilitas. Bahkan, dari pengalaman saya melakukan perjalanan Semarang hingga Cepu, AC di dalam gerbong tetap dingin, nggak kalah dengan kereta ekonomi kelas atas yang sering disebut-sebut punya fasilitas lebih. Jadi, meskipun tiketnya murah, kenyamanan pasti terjamin. Kalian nggak akan merasakan gerbong yang pengap atau panas selama perjalanan.

Kereta ini juga dilengkapi dengan fasilitas standar yang cukup memadai, seperti toilet yang bersih dan stop kontak yang tersedia di setiap bangku, yang pastinya bikin perjalanan jauh jadi lebih nyaman, apalagi buat kamu yang butuh nge-charge gadget selama perjalanan.

Bicara soal kebersihan, KA Airlangga gak kalah sama kereta-kereta komersial lainnya yang tarifnya lebih mahal. Semua fasilitas tersebut membuktikan bahwa meskipun harga tiketnya terjangkau, KA Airlangga tetap memberikan pelayanan yang bisa diandalkan, nyaman, dan memadai untuk perjalanan jarak jauh.

Minusnya hanya di kursi dan keterbatasan ruang gerak

Layaknya produk-produk yang mengusung konsep minimalis dengan harga ekonomis, Kereta Api Airlangga juga datang dengan sejumlah keterbatasan. Salah satu yang paling terasa adalah soal kenyamanan tempat duduk. Kursi di kereta ini cenderung tegak dan agak keras, khas kereta ekonomi murni tanpa embel-embel “plus”. Kalau kamu termasuk tipe penumpang yang nggak betah duduk lama, siap-siap bokong pegal dan pinggang merengek minta pijat setelah selesai melakukan perjalanan.

Masalah lain yang cukup menantang adalah ruang gerak yang terbatas, terutama karena desain tempat duduk yang saling berhadapan. Ini mungkin agar memunculkan kesan keakraban, tapi buat sebagian orang, terutama yang punya postur tinggi seperti saya, kondisi ini bisa jadi ujian untuk melatih kesabaran. Ruang kaki yang sempit akan bikin kamu berpikir keras untuk sekadar mengatur posisi supaya nggak saling injak atau adu lutut.

Tentu saja, kekurangan yang ada bukan berarti jadi alasan untuk mencoret KA Airlangga dari daftar pilihan transportasi untuk bepergian. Selama keretanya tetap bersih, AC-nya adem, dan kamu bisa tiba di tempat tujuan dengan aman, rasanya tak perlu untuk menuntut lebih. Karena Airlangga adalah contoh nyata bahwa murah bukan berarti murahan. Ia menawarkan pengalaman bepergian yang sederhana tapi tetap memperhatikan kebutuhan dasar penumpangnya.

Jadi, gimana? Sudah siap merasakan serunya naik kereta ekonomi sejati yang bukan cuma hemat di dompet, tapi juga kaya akan sensasi ini?

Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu para Perantau

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version