Kejanggalan Grab Toko yang Mengarah pada Penipuan Online dan Harusnya Disadari Konsumen

Kejanggalan-kejanggalan GrabToko yang Mengarah pada Penipuan Online dan Harusnya Disadari Konsumen Terminal Mojok

Baru-baru ini netizen dihebohkan dengan adanya dugaan penipuan online yang melibatkan e-commerce baru, Grab Toko. Pasalnya, online shop yang satu ini muncul secara tiba-tiba dengan cara yang nggak biasa dengan memberikan diskon yang katanya sangat besar sampai 90%. 

Iklan Grab Toko pun dikabarkan muncul di TV dan berbagai media lainnya. Namun, sekarang muncul sebuah kabar jika Grab Toko terindikasi telah membohongi konsumennya, walaupun menurut keterangan mereka, uang telah dibawa kabur oleh investornya.

Seketika, kasus Grab Toko ini menjadi prank yang menghebohkan di awal tahun 2021. Jika memang benar terindikasi penipuan online, maka Grab Toko termasuk sangat niat untuk melakukannya. Berani memasang iklan di TV dan perusahaan mereka yang berbentuk PT meyakinkan orang bahwa mereka adalah online shop yang terpercaya. 

Orang-orang akan percaya pada promosi online shop yang sudah diiklankan di TV lantaran biaya untuk menayangkan iklan di TV butuh biaya yang tak sedikit. Sekali pasang iklan di TV uangnya mungkin setara dengan satu unit rumah sederhana di kota kecil. Gila nggak tuh?

Tapi tunggu dulu, apakah masyarakat yang benar-benar cerdas juga ikut tertipu dalam hal ini? Nggak juga, karena kalau mau dilihat lagi ada beberapa kejanggalan dari Grab Toko yang harusnya disadari oleh konsumennya dan nggak langsung tergiur begitu saja. Berikut ini adalah pembahasannya.

#1 Grab Toko tidak punya aplikasi smartphone

Kejanggalan pertama adalah Grab Toko, sebagai online shop, tidak memiliki akses dalam bentuk aplikasi di smartphone layaknya online shop besar di Indonesia. Harusnya perusahaan dengan modal besar mempunyai aplikasinya sendiri. 

Jika hanya website, maka sebenarnya agak kurang profesional. Untuk online shop skala kecil, hanya memiliki website mungkin nggak masalah. Tapi lain halnya dengan online shop yang sudah mampu bayar iklan di TV.

#2 Menggunakan CMS WordPress

Jika kita bertanya bagaimana online shop besar seperti Tokopedia dan Shopee membuat websitenya, mereka tentunya menggunakan jasa programmer handal dan membuat website berdasarkan kode program sendiri. Nah, Grab Toko nggak mempunyai itu.

Mereka menggunakan Content Management System (CMS) WordPress. Sebuah CMS gratisan terpopuler di dunia yang gampang digunakan oleh siapa saja dan hanya tinggal membeli theme berbayar yang harganya nggak sampai satu jutaan. Grab Toko menggunakan plugin WooCommerce untuk menyulap websitenya menjadi online shop.

Oh ya, theme yang digunakan oleh website Grab Toko adalah theme bernama Electro. Theme WordPress berbayar yang cukup terkenal di kalangan pengguna WooCommerce lantaran tampilannya yang memang lumayan keren. 

Apakah membuat online shop dengan WordPress itu salah? Tentu saja nggak, tapi WordPress dan WooCommerce hanya cocok untuk online shop dengan skala kecil dan kurang layak untuk online shop berskala nasional. 

#3 Metode pembayaran tradisional dan satu channel

Di era sekarang ini, ada banyak metode pembayaran praktis dan cepat untuk berbelanja daring. Mulai dari transfer virtual account tanpa perlu konfirmasi, pembayaran melalui minimarket, hingga menggunakan dompet digital. 

Namun, Grab Toko diketahui hanya menerima pembayaran via BCA saja. Itupun masih menggunakan metode pembayaran tradisional, yaitu harus konfirmasi dahulu setelah melakukan pembayaran. Jelas akan sangat merepotkan bagi konsumen. 

Ini seperti metode pembayaran belanja online zaman dulu ketika belum ada teknologi virtual account dan belum ada dompet digital. Bayangkan, satu karyawan harus melayani konfirmasi pembayaran ratusan pembeli setiap saat!

Padahal, di WordPress ada plugin metode pembayaran gateaway yang memungkinkan pembeli melakukan pembayaran lewat virtual account. Cara memasang fitur tersebut di online shop yang menggunakan WordPress sebenarnya cukup mudah. Akan tetapi, Grab Toko mungkin menganut paham yang klasik lebih asyik~

#4 Iklan yang janggal

Hal lainnya yang menjadi perbincangan adalah iklan GrabToko yang terkesan low budget dan konsepnya aneh sekaligus janggal. Iklan tersebut menampilkan seorang laki-laki berambut jamur sedang memamerkan smartphone dan palu. Kemudian, smartphone tersebut dipalu oleh dia sampai layarnya hancur. Lalu muncul suara promosi Grab Toko dan pria itu joget-joget karena senang ada diskon di GrabToko. Bingung? Sama, iklan ini memang sangat membingungkan.

Itulah empat kejanggalan dari Grab Toko yang mengarah pada penipuan online dan harusnya masyarakat nggak ada yang terjebak olehnya. Namun sayangnya, promosi yang mereka lakukan memang sekilas terasa meyakinkan. Apakah kamu termasuk orang yang berbelanda di Grab Toko?

BACA JUGA 5 Fungsi TV Bagi Milenial yang Udah Stop Nonton Sinetron dan artikel Hilman Azis lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version