Keistimewaan Bandara Banyuwangi, Bandara di Tengah Sawah yang Meraih Penghargaan Internasional

Keistimewaan Bandara Banyuwangi, Bandara di Tengah Sawah yang Meraih Penghargaan Internasional

Keistimewaan Bandara Banyuwangi, Bandara di Tengah Sawah yang Meraih Penghargaan Internasional (Alqhaderi Aliffianiko via Wikimedia Commons)

Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak lokasi penting untuk berbagai moda transportasi. Mulai stasiun, terminal, pelabuhan, hingga bandara dimiliki oleh kabupaten di ujung timur Pulau Jawa Ini. Bahkan tahun 2022 lalu Bandara Banyuwangi sempat meraih penghargaan bergengsi The Aga Khan Award for Architecture 2022.

The Aga Khan Award for Architecture adalah sebuah penghargaan arsitektur yang sangat diakui di dunia. Penghargaan itu diberikan kepada Bandara Banyuwangi setelah berhasil menyisihkan 463 nominasi bangunan dengan arsitektur terbaik dari seluruh penjuru dunia.

Fyi, The Aga Khan Award for Architecture diinisiasi oleh Aga Khan IV sejak tahun 1977. Penghargaan ini merupakan bentuk pengakuan terhadap kontribusi luar biasa dalam bidang arsitektur yang mampu memenuhi kebutuhan dan aspirasi masyarakat Islam. The Aga Khan Award for Architecture meliputi berbagai kriteria, mulai dari keindahan, keberlanjutan dengan alam, inovasi teknis, keberagaman budaya, dan pemenuhan kebutuhan sosial.

Sebagai orang yang sering datang ke Bandara Banyuwangi dan merasakan fasilitasnya, saya berani bilang bahwa bandara ini adalah yang paling istimewa sejauh ini. Berikut alasannya.

Desain arsitektur yang tak biasa

Salah satu alasan utama yang membuat Bandara Banyuwangi terasa istimewa adalah desain arsitekturnya yang unik dan tak biasa. Bandara ini dirancang dengan meminimalkan penggunaan pendingin ruangan. Sebagai gantinya, desain arsitektur yang terbuka berada di tengah sawah dan terintegrasi dengan lingkungan sekitar memungkinkan aliran udara yang lancar dan alami. Hal tersebut menciptakan suasana yang nyaman dan menyegarkan bagi para penumpang.

Saya sendiri merasa cukup nyaman selama menunggu di bandara ini tanpa harus tergantung pada AC. Selain desain dan arsitekturnya yang tak biasa, fasilitas dan pelayanan di bandara ini juga sudah memenuhi standar internasional.

Berkonsep “green airport”

Saya pernah ke beberapa bandara yang ada di kota-kota besar Indonesia, mulai dari Semarang, Surabaya, Jogja, Solo, hingga Bali. Akan tetapi, dari semua bandara yang pernah saya datangi, Bandara Banyuwangi menjadi yang paling istimewa karena mengusung konsep “green airport”.

Secara tampilan, bandara ini nggak terlihat jauh berbeda seperti bandara pada umumnya. Konsep “green airport” tersebut baru terlihat dari penggunaan material ramah lingkungan, pemanfaatan energi terbarukan, dan pelestarian alam sekitar bandara.

Lingkungan yang hijau dan sejuk menciptakan suasana yang nyaman dan menenangkan bagi para penumpang yang datang dan pergi dari bandara ini. Maka nggak usah heran kalau penghargaan internasional yang didapat menjadi prestasi yang membanggakan bagi Bandara Banyuwangi. Selain itu, pencapaian ini semakin memperkuat citra Banyuwangi sebagai destinasi wisata berkelas internasional penyangga Pulau Dewata Bali.

Bandara Banyuwangi nggak hanya menjadi pintu gerbang bagi para wisatawan yang datang ke Bumi Blambanga, tapi juga menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kemampuan menciptakan bangunan yang unik dan inovatif. Maklum, bandara ini adalah karya arsitek Indonesia, Isandra Matin Ahmad atau yang biasa dipanggi Andra Matin.

Lokasi strategis

Lokasi Bandara Banyuwangi yang tak jauh dari pusat kota menjadi salah satu kelebihan yang membuatnya istimewa. Berada di Kecamatan Blimbingsari dengan jarak yang relatif dekat dari pusat kota, para wisatawan yang datang ke Bumi Blambangan pun merasa mudah untuk melakukan perjalanan ke berbagai tujuan wisata di sekitar kota.

Itulah beberapa keistimewaan Bandara Banyuwangi yang telah memperoleh pengakuan tinggi dalam dunia arsitektur. Bandara ini menginspirasi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek alam. Benar-benar aset penting dalam mendukung pariwisata dan memperkuat citra Bumi Blambangan sebagai destinasi wisata yang menarik dan istimewa. Saya berharap bandara ini bisa terus dirawat dengan baik.

Penulis: Fareh Hariyanto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Aib Banyuwangi: Wisata Jeglong Sewu hingga Masalah Sampah yang Tak Ada Habisnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version