Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Kehilangan Tetap Kehilangan, Meski Tak Pernah Menyenangkan

Andrian Eksa oleh Andrian Eksa
30 Mei 2019
A A
kehilangan

kehilangan

Share on FacebookShare on Twitter

Paklik saya sering sekali kehilangan sesuatu. Paling sering, kehilangan korek. Kamu pasti mengerti betapa tidak menyenangkannya kehilangan sebuah korek kesayangan. Bukan kesayangan pun, kalau korek yang hilang, pasti sedihnya nggak karuan.

Tidak hanya paklik, teman-teman saya di kampus pun sering mengeluhkan hal itu. Korek bagi mereka lebih penting daripada rokok. Punya korek tanpa punya sebatang rokok pun, jauh lebih menyenangkan daripada punya sebungkus rokok tanpa punya korek.

Pokoknya, korek itu segalanya. Nggak jauh beda dengan pemantik-pemantik rasa cinta. Lucu kan kalau ada cintanya, tapi nggak ada pemantiknya? Nggak membara dong nantinya~

Untuk meminimalisir kahilangan, teman-teman saya punya cara menjaga koreknya. Ada yang menuliskan namanya. Ada yang membungkusnya dengan kain. Ada yang mengikatnya dengan tali. Ada pula yang menggabungkan beberapa korek menjadi satu agar lebih besar dan mudah dicari.

Tapi kehilangan tetap saja terjadi. Kadang lupa naruh, dan kadang dipinjam teman tidak kembali. Biasa kan ada teman yang seperti itu? Tahu-tahu, besoknya pas ngumpul, korek tersebut nongol kembali. Ingin menuduhnya mencuri, kok ya teman sendiri. Heu~

Setelah korek, paklik saya sering kehilangan handphone. Sudah tidak terhitung berapa jumlahnya. Sampai-sampai, banyak orang menyangka, paklik saya ini orang kaya. Padahal ganti terus kan karena hilang terus. Tapi jangan samakan dengan gonta-gantinya pacar kayak kamu. Amergo pacar kuwi dudu tumbar, sing isoh mbok tuku lan mbok dol ning pasar.

Bukan handphone yang disayangkan, tapi data di dalamnya yang hilang. Paklik saya sampai prekewuh datang ke GraPARI untuk meminta nomor baru. Sudah terlalu sering dan dengan alasan yang sama: handphone hilang entah ke mana.

Paklik saya tahu betul betapa sedihnya kehilangan handphone. Bahkan sudah khatam. Karena itulah, paklik selalu mewanti-wanti saya agar ikhlas mengembalikan kepada yang punya, kalau-kalau nemu handphone di mana saja. Meskipun begitu, rasanya memang berat sekali mengembalikan sesuatu yang kita temui.

Baca Juga:

Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

Ketika pertama kali menemukan, secara tidak sadar saya mengucap, “Alhamdulillah… Rejeki.” Tapi pas ingat pesan paklik, secara sadar saya berniat mengembalikannya. Saya selalu ingat kesedihan paklik ketika kehilangan handphone. Lantas terbayang-bayang kesedihan orang yang handphonenya saya temukan.

Siapa tahu kan pas mengembalikan, terus diajak nikahan. Kamu masih ingat kan cerita-cerita Cinderella? Kalau sepatu kaca saja bisa, kenapa handphone tidak? Handphone kan sudah menjadi kebutuhan paling utama dalam menunjang hidup kita. Tanpanya, kita pah-poh dan tidak akan tahu apa-apa.

Setelah korek dan handphone, paklik saya sering kehilangan semangat. Perkara kehilangan yang satu ini, karena jatuh bangunnya sebuah usaha. Wajar sih saya kira. Kamu pun pasti sering seperti ini. Merasa hidup begitu kejam terhadap kondisi keuanganmu. Padahal pacar harus ditraktir ini-itu. Uwuwu~

Paklik pernah usaha rongsokan, tapi tidak bertahan lama. Paklik pernah usaha bawang merah goreng, tapi tidak berlanjut juga. Akhirnya paklik tetap kembali pada pekerjaannya yang dulu, sebagai sopir.

Pekerjaan yang terakhir ini pun, dilakoni paklik dalam variasi yang berbeda-beda. Mulai dari nyopir angkot desa, bis antarkota, truk antarpulau, sampai sopir serabutan yang kerjanya tidak bisa ditentukan. Karena tidak menentu, aliran pendapatannya pun tidak bisa dipastikan.

Dalam ketidakpastian itulah paklik sering kehilangan semangat. Jadi mudah putus asa. Kalau sudah begini, seperti manusia pada umumnya, paklik mendekat kepada Yang Kuasa. Pas sudah mulai lega, paklik selalu bilang ke saya, “Gusti iku sugih. Ojo wedi ngelih (Tuhan itu kaya. Jangan takut lapar).” Seolah-olah semua masalah akan hilang dengan mantra keajaiban tersebut.

Dalam setiap keputus-asaan, saya selalu mengingat paklik. Kita hidup tidak pernah sendirian. Selalu ada Tuhan. PadaNya kita patut memohon pertolongan. Sebab seburuk-buruknya kemiskinan, ada sekaya-kayanya doa, begitu kata Mbak Mutia Sukma dalam “Puisi Cinta”.

Sampai pada akhirnya, paklik memberikan pelajaran terakhir kepada saya. Pelajaran paling berat. Sungguh tidak sebanding dengan kehilangan-kehilangan sebelumnya. Saya tak mudah untuk bisa menghadapi dan memakluminya.

Paklik terburu pergi meninggalkan kami—keluarga. Meskipun sudah sering belajar mengikhlaskan kehilangan, kami tetap tak siap kehilangannya. Bahkan, menatap wajah paklik untuk terakhir kali pun, kami meneteskan air mata. Merengek. Menjerit. Memintanya kembali. Tapi toh, kehilangan tetap kehilangan, meski tak pernah menyenangkan.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: Kehilangan
Andrian Eksa

Andrian Eksa

Kelahiran Boyolali, 15 Desember. Saat ini sedang bergiat di Dolanan Anak Jogja.

ArtikelTerkait

Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

Karcis Parkir: Benda Mungil yang Kalau Hilang Bisa Bikin Melarat Mendadak

9 Maret 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.