Kecamatan Mandiraja, “Surga” yang Diabaikan oleh Banjarnegara, padahal Potensinya Tanpa Batas!

Kecamatan Mandiraja, "Surga" yang Diabaikan oleh Banjarnegara, padahal Potensinya Tanpa Batas!

Kecamatan Mandiraja, "Surga" yang Diabaikan oleh Banjarnegara, padahal Potensinya Tanpa Batas! (Tri Triyani via Wikimedia Commons)

Kecamatan Mandiraja Banjarnegara ini bukanlah kecamatan sepele, potensinya banyak dan belum terjamah!

Berbicara sektor pariwisata, Banjarnegara menjadi kabupaten yang patut diperhitungkan. Kabupaten yang terkenal dengan sebutan gilar-gilar ini memiliki wisata alam yang nggak ada habisnya. Bahkan, kalian perlu waktu satu minggu untuk menjelajah semua destinasi alam yang ada di sini. Namun, kebanyakan wisata alam yang ada di Kabupaten ini terpusat di sisi utara dan timur saja. Imbasnya, sisi barat kabupaten yang terkenal dengan Sungai Serayunya ini kurang diperhatikan.

Tak pelak, kecamatan yang berada di sisi barat pun kurang mendapatkan perhatian serius dari pihak pemkab. Salah satu kecamatan yang berada di sisi barat Banjarnegara adalah Mandiraja. Kecamatan yang berbatasan dengan Purwareja ini pun kurang diperhitungkan lantaran tidak memiliki potensi alam. Walau demikian, Mandiraja tidak bisa dianggap sembarangan. Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen ini memiliki potensi yang layak diperhitungkan. Bahkan, kecamatan ini bisa menyangga kebutuhan 3 kabupaten sekaligus, loh!

Pasar yang vital

Jika negara diibaratkan sebuah rumah, pasar adalah tungku yang harus senantiasa mengepul. Seandainya saja pasar tidak bisa beroperasi, perekonomian negara akan mati. Di Banjarnegara sendiri ada berbagai pasar yang menjadi penyangga kabupaten di sekitarnya seperti Pasar Purwareja dan Pasar Mandiraja.

Lokasi Pasar Mandiraja diapit oleh dua kabupaten lain, yaitu Kabupaten Purbalingga dan Kabupaten Kebumen. Hal ini yang membuat pasar yang berada di Mandiraja Kulon ini menjadi andalan warga tiga kabupaten sekaligus. Saya yang notabenenya warga Purbalingga pun sering berkunjung ke Pasar Mandiraja. Biasanya, saya berkunjung ke pasar ini untuk menggiling daging sapi selepas hari raya kurban. Selain itu, sehari sebelum Idulfitri, saya selalu berburu ikan gurame di pasar ini.

Selain warga Purbalingga, ada pula warga Kebumen yang berbelanja di sini. Kebanyakan dari mereka berasal dari Kecamatan Sempor dan Kecamatan Gombong. Oh ya, bukan hanya pembeli, penjualnya pun berasal dari tiga kabupaten tersebut. Mantep mbok, sedulur?

Baca halaman selanjutnya

Terminal Mandiraja, solusi warga Banjarnegara dan Purbalingga

Terminal Mandiraja, terminal yang menjadi solusi warga Banjarnegara dan Purbalingga

Mobilisasi tidak bisa dihindarkan di era yang serba cepat ini. Perpindahan dari satu tempat ke tempat lain adalah keniscayaan. Salah satu transportasi yang masih menjadi andalan para pelancong adalah bus. Hal ini yang membuat terminal di berbagai daerah masih tetap aktif beroperasi. Salah satu terminal yang menjadi andalan warga Banjarnegara untuk bepergian ke luar kota yaitu, Terminal Mandiraja.

Sedikit cerita, kakak sepupu saya yang bekerja di Bekasi pun sering turun di terminal ini tatkala mudik ke kampung halaman. Begitu juga saat blio hendak berangkat kembali ke Bekasi. Alih-alih ke Terminal Purbalingga, kakak sepupu saya lebih suka jika naik dan turun dari Terminal Mandiraja. Selain jaraknya yang dekat, terminal satu ini memiliki lokasi yang strategis. Ngaten, Sedulur!

Tempat yang strategis

Terakhir, kecamatan yang bersebelahan dengan Purwareja ini dilalui oleh jalur provinsi. Hal ini menjadi nilai plus dari kecamatan satu ini. Kenapa? Lokasi kecamatan yang berada di jalur besar sekelas jalan raya provinsi membuat akses warga lebih mudah. Selain itu, para pelaku ekonomi seperti pengusaha rumah makan, UMKM dan toko oleh-oleh pun memiliki prospek yang bagus. Bus-bus pariwisata bisa menepi dan singgah di rumah makan dan toko oleh-oleh yang berada di sepanjang Kecamatan Mandiraja. Ekonomi yang bergeliat memberikan efek domino pada peningkatan pendapat warga di kecamatan ini.

Jadi, kalian nggak bisa memandang kecamatan satu ini seperti tatapan para senior kepada para junior. Ibaratnya, Kecamatan Mandiraja ini kecil-kecil cabe rawit. Jadi, jangan anggap sembarangan Kecamatan Mandiraja ya, Sedulur!

Sumber gambar: Tri Triyani via Wikimedia Commons

Penulis: Yanuar Abdillah Setiadi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pariwisata Banjarnegara: Punya Potensi, tapi Kepentok Hal-hal Ini

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version