Berbicara soal Blora, saya nggak setuju kalau yang diingat hanya Cepu. Memang Cepu mempunyai sejarah panjang dalam bidang minyak dan gas bumi, tapi ada wilayah lain di Kabupaten Blora yang layak dipilih sebagai referensi tempat tinggal. Tempat tersebut adalah Kecamatan Jepon.
Saya menyebut Jepon adalah kota satelit atau wilayah penyangga Kabupaten Blora. Lho, kok bisa begitu? Berikut beberapa alasannya.
Daftar Isi
#1 Kecamatan Jepon dekat dengan pusat kota Blora
Kota satelit adalah kota di tepi sebuah kota yang lebih besar yang meskipun merupakan komunitas mandiri, sebagian besar penduduknya tergantung dengan kehidupan di kota besar. Nah, karena wilayah Kecamatan Jepon berbatasan langsung dengan Blora kota, maka layak dijuluki sebagai “kota satelit” atau wilayah penyangga Blora. Jarak dari pusat kota Blora ke Jepon nggak jauh karena hanya berjarak 6 kilometer.
Kecamatan Jepon mempunyai 25 desa/kelurahan dengan luas 107,72 kilometer persegi. Selain nggak jauh dari pusat kota, wilayah Kecamatan Jepon juga strategis karena dilintasi jalan nasional Cepu-Blora sehingga banyak dilalui kendaraan pribadi maupun angkutan umum dengan tujuan ke Semarang dan Surabaya.
Baca halaman selanjutnya: Banyak kantor pemerintah di sini…
#2 Banyak berdiri kantor pemerintahan di Kecamatan Jepon
Di wilayah Kecamatan Jepon tepatnya di Desa Seso, banyak sekali dibangun kantor pemerintah. Beberapa di antaranya kantor Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Polres, dan Mal Pelayanan Publik (termasuk di dalamnya ada DPMPTSP dan Disdukcapil). Selain beberapa kantor tersebut, tak lama lagi gedung Kejaksaan Negeri Blora juga akan dibangun di sini lho, Gaes.
Kok banyak kantor pemerintahan di sini? Ya karena letaknya berbatasan dengan langsung Kecamatan Blora dan dilintasi jalan nasional Blora-Cepu, makanya kantor-kantor pemerintah sengaja dibangun di sini sebagai tanda “pintu masuk” ke pusat Kota Blora.
Nah, kalau datang dari arah Surabaya menuju ke Semarang, ketika sampai perempatan lampu merah Desa Seso, kalian akan menjumpai gedung pemerintah di sebelah kiri dan kanan jalan. Kalau sudah sampai situ berarti ke pusat Kota Blora sudah nggak jauh lagi.
#3 Tersedia berbagai fasilitas umum
Selain kehadiran kantor-kantor pemerintah, di Kecamatan Jepon juga dilengkapi dengan sarana olahraga. Meskipun perlu pembenahan di sana-sini, Stadion Kridaloka menjadi tempat favorit untuk berolahraga bagi warga sekitar. Selain stadion, ada juga gedung serbaguna yang bisa digunakan para pencinta olahraga bulutangkis. Bahkan menurut saya, gedung serbaguna Jepon ini layak disebut sebagai lapangan badminton terbaik di Kabupaten Blora. Oleh sebab itu perlu dipromosikan agar bisa menjadi venue acara olahraga berskala regional dan nasional.
Untuk fasilitas kesehatan, di Kecamatan Jepon sudah berdiri Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Blora. Rumah sakit ini terbilang cukup maju dan menjadi tempat alternatif bagi warga yang ingin berobat selain rumah sakit pelat merah yang sudah ada.
Tak jauh dari sana berdiri Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Muhammadiyah Blora yang memiliki tiga program studi, yakni S-1 Pendidikan Agama Islam, S-1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan S-1 Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Jadi, warga Blora yang ingin melanjutnya pendidikan ke jenjang perguruan tinggi nggak perlu jauh-jauh keluar kota, kan? Di Kecamatan Jepon saja ada, kok.
#4 Ada destinasi wisata yang menarik
Soal destinasi wisata, Kecamatan Jepon layak diunggulkan. Salah satu destinasi wisata paling hits yang ada di sini adalah Noyo Gimbal View. Kenapa saya sebut layak diunggulkan? Karena Noyo Gimbal View masuk dalam 15 besar Lomba Desa Wisata Nusantara (LDWN) 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa PDTT.
Destinasi wisata yang terletak di Desa Bangsri ini menyediakan panorama persawahan yang menyejukkan mata, Gaes. Di tengah-tengah persawahan tersebut kalian bisa menikmati kuliner sambil berteduh di bawah gazebo yang sudah tersedia. Selain itu, anak-anak juga bisa diajak naik kereta api dan memberi makan ikan.
Destinasi wisata berikutnya adalah Warung Dhuwur Blora (WDB). Kata “dhuwur” diambil dari bahasa Jawa yang artinya tinggi. Tempatnya ada di ketinggian, dong? Memang demikian adanya, Gaes. Jadi, tempat ini adalah destinasi wisata alam yang terletak di daerah perbukitan tepatnya di Desa Soko.
Dengan ketinggian kurang lebih 250 mdpl, kalian bisa menikmati keindahan alam yang terhampar di sana dan kota Blora dari kejauhan. Bagi kalian yang suka foto-foto bisa mengunjungi WDB Garden yang menyediakan berbagai jenis tanaman khususnya bunga. Pokoknya nggak rugi deh kalau datang ke Kecamatan Jepon.
#5 Banyak destinasi wisata kuliner
Soal kuliner, nggak usah khawatir, Gaes, di Kecamatan Jepon lengkap. Pernah mendengar kelezatan Lontong Opor Ngloram Pak Pangat? Kuliner satu ini memang terkenal di kawasan Cepu, tapi salah satu cabangnya ada di Kecamatan Jepon. Jadi, kalau kalian berada di Blora kota atau datang dari arah Semarang nggak usah jauh-jauh ke Cepu, kalian bisa mencoba Lontong Opor Ngloram yang ada di Jepon. Masalah rasa nggak kalah sama yang ada di Cepu, kok, sama-sama maknyus!
Kalau suka kulineran di malam hari, kalian bisa mencicipi aneka kuliner yang berderet-deret di depan Pasar Jepon. Tinggal pilih saja apa yang menjadi menu favorit kalian. Ada nasi pecel, lontong sayur, sate ayam, dan masih banyak yang lainnya. Warung-warung ini buka sampai pagi, Gaes. Jadi, kalau kalian tengah malam terjaga dari tidur karena perut minta diisi nggak usah khawatir, ya. Langsung saja kulineran di depan Pasar Jepon.
Sekali lagi, Blora nggak hanya Cepu, Gaes. Kalian salah besar kalau masih berpikiran seperti itu. Selain Blora kota, saya merekomendasikan Jepon sebagai referensi bagi kalian yang ingin menetap di Blora. Kalau nggak percaya coba datang ke sini, deh, dijamin betah!
Penulis: Rudy Tri Hermawan
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 7 Kosakata Bahasa Jawa Blora yang Wajib Dipahami Pendatang.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.