Kaya Braus dan Gabi Braun Tidak Bisa Disalahkan, Mereka Adalah Korban

kaya braus Gabi braun terminalmojok

Gabi braun terminalmojok

Gabi Braun adalah penyusup yang kejam, sudah sepantasnya Gabi mati!

Setidaknya itu yang ada di benak para penonton anime Attack on Titan ketika melihat Sasha Braus harus mati ditangan anak kecil. Saya sendiri juga sempat kesal melihat kelakuan Gabi Braun yang cukup berani untuk menyusup ke armada milik Eren dkk. Puncak kekesalan saya adalah ketika Sasha yang terbunuh begitu mudah oleh Gabi dan seakan tanpa adanya perlawanan yang seimbang kepada Gabi.

Mungkin beberapa orang sangat kesal dengan karakter Gabi ini. Tapi ada hal yang kemudian bisa saya maklumi ketika mengetahui kelanjutan cerita Gabi yang harus bertemu dengan Kaya, adik angkat Sasha. Spoiler alert bagi yang tidak mengikuti cerita manganya dan menginginkan pengalaman menonton anime yang sesungguhnya.

Kaya dan Gabi

Bagi yang belum tahu siapa sebenarnya Kaya Braus itu, mari saya ceritakan pada kalian. Kaya Braus adalah adik angkat Sasha Braus yang diangkat oleh ayah Sasha. Jika kalian masih ingat pada cerita sebelumnya di mana Sasha menyelamatkan seorang gadis di dalam sebuah rumah yang hanya bisa terdiam melihat ibunya dimakan oleh titan, itulah Kaya. Kaya yang kemudian lari menuju tengah hutan kemudian bertemu dengan ayahnya Sasha. Kaya yang kini sebatang kara kemudian diangkat menjadi anak oleh ayah Sasha.

Bagaimana dengan Gabi? Tentunya masih segar diingatan kita semua jika Gabi adalah penghuni dari luar Pulau Paradise, tepatnya dari daerah Liberio. Dalam episode pertama di musim keempat serial ini, kita diperlihatkan bagaimana tangguh dan beraninya Gabi untuk melawan pasukan lawan. Melalui tindakan Gabi, bisa dilihat bahwa Gabi adalah seseorang yang punya inisiatif. Oleh karena inisiatifnya, kita bisa melihat bagaimana Gabi bisa mengelabui pasukan lawan agar tidak menembaknya. Namun, karena inisiatifnya juga untuk menyusup ke armada pasukan Pulau Paradise, Sasha harus mati di tangan Gabi.

Pertemuan Kaya dengan Gabi dan awal perdebatan mereka

Singkat cerita, Gabi dan Falco harus mendekam di penjara karena tindakan penyusupan mereka. Tapi, karena inisiatif Gabi pula, mereka bisa kabur dari penjara dengan mengakali penjaga penjara saat itu.

Terjebak di Pulau Paradise dan tak bisa pulang, Gabi dan Falco harus mengembara. Gabi berniat untuk menemui Zeke dan meminta penjelasannya, namun karena tidak tahu lokasinya, akhirnya mereka pergi tanpa arah dan tujuan. Perjalanan mereka akhirnya membuat mereka bertemu dengan keluarga Braus yang tinggal di suatu peternakan kecil. Pertemuan mereka dengan keluarga Braus adalah kabar gembira buat mereka, namun yang tidak mereka sadari adalah mereka menuju maut mereka sendiri.

Meskipun Gabi dan keluarga Braus sama-sama keturunan Eldia, tapi Gabi tetap menganggap penghuni pulau adalah iblis. Tidak seperti Falco, Gabi agak sulit berbaur dengan keluarga Braus karena mindset yang Gabi miliki terhadap penghuni pulau.

Kaya Braus adalah anggota keluarga Braus yang menjadi orang pertama yang akrab dengan Gabi dan Falco. Meskipun begitu, Kaya juga menjadi orang pertama yang mengetahui jika Gabi dan Falco sebenarnya bukanlah penghuni Pulau Paradise. Mengetahui hal ini, Gabi ingin segera membunuh Kaya namun dicegah oleh Falco. Hasrat Gabi untuk membunuh Kaya begitu tinggi karena suatu alasan, yaitu menebus dosa rakyat Eldia di masa lalu. Kaya Braus kemudian meminta penjelasan kepada Gabi mengapa rakyat Pulau Paradise harus mati menanggung beban masa lalu yang mana rakyat Paradise sama sekali tidak pahami. Gabi tidak bisa menjawabnya.

Penerimaan Gabi dengan kenyataan

Kebencian Gabi terhadap penghuni Pulau Paradise tidak bisa hilang dengan mudah. Meskipun begitu, Kaya tetap membantu Gabi dengan memberitahukannya bahwa ada seorang Marleyan yang bisa mereka temui. Gabi akhirnya bertemu dengan seorang Marleyan yang tinggal di Paradise dan memintanya untuk menyelamatkan mereka. Bukannya mendapatkan bantuan, Gabi malah diserang oleh Marleyan tersebut yang ternyata menyimpan dendam kepada pembunuh Sasha, yaitu Gabi sendiri.

Kaya Braus akhirnya mengetahui siapa pembunuh kakaknya. Yang sebelumnya berilaku baik dan ramah terhadap kedua orang asing ini, Kaya akhirnya menunjukkan keganasannya dengan menyerang Gabi. Gabi tidak bisa bertindak banyak karena Pasukan Penyelidik ternyata juga berada di tempat yang sama dengan mereka. Menerima kenyataan ini, Gabi menjadi terdiam dan mengubah mindset-nya.

Penerimaan Kaya dan Gabi

Singkat cerita, Gabi akhirnya belajar untuk menerima kenyataan bahwa rakyat Eldian memang bersalah di masa lalu. Meskipun bersalah, namun rakyat Eldian yang tinggal di Pulau Paradise sendiri tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena mereka tidak tahu masa lalu mereka yang sebenarnya. Gabi sendiri juga belajar bahwa rakyat Eldian tidak semuanya adalah iblis. Ayah Sasha yang sudah mengetahui pembunuh anaknya malah berusaha menyelamatkan dan mengembalikan Gabi ke pihak Marleyan.

Gabi yang sebelumnya membenci mati-matian kepada penghuni pulau kini berbalik dan mulai menyelamatkan mereka. Ketika keluarga Braus terpojok karena serangan dari pihak Marley, Gabi akhirnya menolong Kaya dan keluarganya. Kaya yang tadinya membenci Gabi kini mulai berteman baik lagi dengannya.

Epilog

Entah mana yang benar, tapi menurut saya, keduanya tidak bisa salahkan. Kaya Braus tidak bisa disalahkan sepenuhnya karena dia sendiri tidak tahu masa lalu dari kejahatan bangsanya. Tapi, Kaya sendiri juga telah menanggung dosa para leluhurnya dengan hidup terkurung di dalam tembok dan jauh dari peradaban maju para Marleyan.

Gabi sendiri juga tidak bisa disalahkan sepenuhnya atas perilakunya yang menganggap penghuni Pulau Paradise sebagai iblis. Gabi dan ratusan Eldian lainnya yang tinggal bersama Marleyan harus menerima kenyataan bahwa mereka hidup dengan penindasan dari Marleyan. Bangsa Marley kemudian mendoktrin Eldian bahwa mereka telah melakukan dosa besar di masa lalu dan harus menebusnya dengan berusaha menjadi Eldian yang Baik.

Hal ini serupa dengan bagaimana keadaan Jepang di dunia nyata. Pemerintah Jepang tidak pernah menceritakan sejarah penjajahan mereka kepada negara-negara di Asia pada buku sejarah mereka. Meskipun saya tidak pernah bertemu dengan orang Jepang secara langsung, kenyataan ini telah diakui oleh beberapa orang yang pernah bertemu dengan orang Jepang.

Berbeda dengan Jerman yang menceritakan sejarah kelam mereka pada buku sejarah mereka, Jepang tidak sama sekali. Ada beberapa alasan yang menurut saya dapat saya temukan mengapa mereka menyembunyikan sejarah mereka. Salah satunya adalah karena takut akan memperburuk keadaan Jepang saat itu yang sedang kalah perang. Sudah kalah perang, negaranya dijatuhi bom, rakyat kemudian harus menerima beban moral jika mereka telah menindas negara lain dan harus membayar dosa mereka kelak di masa depan. Yang saya tahu, rakyat Jepang yakin bahwa mereka pada waktu itu harus menyatukan Asia yang sedang mencoba dikuasai oleh negara Barat. Selain itu, jika ditanya mengenai penjajahan terhadap Indonesia, sepertinya mereka tidak tahu bahwa Indonesia pernah mereka jajah karena pada saat itu Indonesia sendiri belum ada dan masih menjadi bagian dari tanah jajahan Belanda.

Mengetahui kebenaran dari kedua sisi itu sangat diperlukan supaya dapat memberikan menilaian yang seimbang. Selain itu, masa lalu juga tidak boleh dilupakan, karena pengalaman masa lalu adalah pembelajaran bagi masa yang akan datang agar bisa menjadi lebih baik lagi.

Jujur, saya sendiri kadang masih salah-salah membedakan nama belakang mereka. Apa jangan-jangan mereka sebenarnya bersaudara?

Sumber gambar: YouTube Anime Compilations.

BACA JUGA Para Ada Beberapa Alasan Gabi Braun Memang Layak untuk Dibenci dan tulisan Adriel Prastyanto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version