Kasta Sad Food Makanan Minimarket, Pikir Dulu Sebelum Membelinya

Kasta Sad Food  Makanan Minimarket, Pikir Dulu Sebelum Membelinya Mojok.co

Kasta Sad Food  Makanan Minimarket, Pikir Dulu Sebelum Membelinya (unsplash.com)

Rasa menjadi pertimbangan penting saat membeli makananan. Sekalipun kalian bukan orang yang suka kuliner, rasa makanan yang bisa diterima lidah tetap jadi prioritas. Itu mengapa, banyak orang merasa kesal ketika makanan yang dibeli rasanya kurang enak atau tidak sesuai di lidah. Ya siapa sih yang tidak kesal kalau sudah menghabiskan uang, tapi rasa, porsi, atau tampilan makanannya tidak sesuai dengan ekspektasi. Orang-orang lebih sering menyebutnya dengan sad food. 

Sad food didefinisikan sebagai makanan yang nggak memenuhi ekspektasi atau harganya cukup mahal tapi penampilan dan rasanya gagal. Di media sosial kita bisa dengan mudah mencari pengalaman orang-orang dengan sad food. Dan, di antara postingan-postingan tersebut pasti akan ada yang berkomentar dengan mengatakan bahwa membeli makanan di minimarket bakal lebih minim risiko. Dengan kata lain, kita nggak akan mendapatkan sad food kalau jajan di minimarket.

Padahal ada juga makanan-makanan dari minimarket yang sad food. Minimarket memang menjadi penyelamat kita yang membutuhkan makanan cepat, hangat, dan hemat. Hanya saja, nggak semua makanan yang tersedia di minimarket memang enak dan pantas untuk dicoba. Contohnya empat sad food dari berbagai minimarket berikut ini.

#1 Bakpao Kacang Ijo, sad food dari Alfa Express

Alfa Express ini biasanya kita temukan di stasiun, rest area, atau di pinggir jalan dengan outlet-nya menyatu dengan Alfamart. Ia kerap menjadi penyelamat bagi para musafir yang pengin hemat saat beli makan.

Menu di Alfa Express cukup beragam walaupun belum cukup untuk menyalip kompetitor utamanya. Namun, salah satu menunya yang paling basic, yaitu bakpao harus disebut dalam daftar ini. Bakpao dari Alfa Express terpaksa harus ditempatkan di nomor pertama karena ia adalah definisi sad food yang sebenarnya.

Bakpao rasa kacang ijo yang dijual di Alfa Express harganya Rp7.500. Ukurannya standard alias seperti bakpao pada umumnya. Hanya saja, tekstur dan rasanya yang membuatnya menjadi sad food.

Ia bukan bakpao yang lembut maupun padat. Ia cenderung sangat moist dan mengarah ke berair. Kacang ijonya memang masih bisa diterima oleh lidah. Tapi menurut saya, jauh lebih enak bakpao keliling yang hangat dengan harga yang lebih hemat.

#2 Onigiri Salmon Cream Cheese sad food dari Family Mart

Franchise minimarket yang berasal dari Jepang ini perlahan mulai menjamur di berbagai titik di Indonesia. Penggemar makanan cepat saji ala Jepang mulai bisa menikmati cita rasanya melalui Family Mart.

Family Mart membawa serta berbagai makanan yang awalnya hanya bisa dimakan di Jepang menjadi terjangkau untuk berbagai kalangan, salah satunya adalah onigiri bulat. Onigiri yang ada dalam bayangan kita pasti berbentuk segitiga dan diselimuti dengan nori. Namun, di Family Mart ada onigiri yang berbentuk bulat dan “telanjang”.

Salah satu varian onigiri ini adalah Salmon Cream Cheese. Inovasi yang seharusnya bisa mengalahkan kekuasaan onigiri segitiga ini justru pupus karena varian yang satu ini termasuk sad food.

Harga Onigiri Salmon Cream Cheese lebih mahal dibandingkan onigiri segitiga di minimarket kompetitor. Sayangnya, onigiri ini pelit sekali dalam memberikan salmon, padahal ada nama salmon di dalamnya. Harganya Rp13 ribu dan sensasi rasanya seperti makan nasi biasa yang dibentuk bulat pipih dengan topping cream cheese.

#3 French Fries Yummy Choice 

Kata banyak orang, Indomaret adalah pilihan yang paling aman untuk beli makanan. Soalnya di Indomaret ada berbagai macam pilihan makanan yang cocok banget sama lidah orang Indonesia. Sudah banyak pilihan, harganya murah, dan sering banget diskon lagi. Selain itu, makanan-makanan tersebut bisa dibeli di hampir semua cabang Indomaret di seluruh Indonesia, terutama di Indomaret Point atau Fresh.

Tapi, tak ada gading yang tak retak. Indomaret yang berjaya pun perlu mengevaluasi makanan yang ditawarkan. Dari semua makanan yang dijual di Indomaret, menu sad food-nya justru datang dari makanan yang best seller: french fries.

French fries dari Yummy Choice yang menjadi comfort food banyak orang ini sebenarnya termasuk sad food. Soalnya antara porsi dan harga jualnya cukup timpang. Untuk french fries seharga kurang lebih Rp12 ribu tapi porsinya cuma segenggaman tangan tentu nggak worth.

Dari segi rasa sih memang nggak ada yang bisa dikomplain. Tapi saya berharap banget Indomaret dan para kasirnya yang bertugas buat menyajikan french fries ini untuk nggak pelit-pelit amat sama konsumen. Kalau semisal kami beli di minimarket atau franchise makanan cepat saji lain porsinya lebih banyak, lho.

#4 Onigiri Chicken Curry yang perlu ditingkatkan

Sejak kehadirannya, Lawson berjasa banget dalam membawa makanan-makanan khas Jepang dan Korea ke hadapan para penggemar di Indonesia. Tanpa Lawson, mungkin kita harus datang langsung ke Negeri Sakura dan Negeri Ginseng.

Di tengah menu oden, topokki, hingga kopinya yang sempat bikin semua orang FOMO, ada satu lagi menu yang seharusnya bisa menjadi menu ikoniknya Lawson. Hanya saja, ia malah menjadi sad food yang cukup mengecewakan.

Ia adalah Chicken Curry Onigiri. Seperti yang kita tahu, onigiri adalah makanan khas Jepang yang cocok banget sama konsep Lawson. Hanya saja, varian onigiri yang satu ini masih harus ditingkatkan lagi.

Onigiri ini cukup unik karena warnanya kuning. Sudah gitu, isian ayamnya juga sangat sedikit dengan rasa kari yang nyaris banget absen saat dicicipi. Saat makan, sensasinya seperti makan nasi kuning berbentuk segitiga. Setelah keluar uang Rp12 ribu untuk onigiri seperti ini, rasanya kurang worth.

Di atas beberapa sad food yang dijual di berbagai minimarket. Semoga saja manajemen dari tiap minimarket mengevaluasi makanan-makanan di atas biar nggak jadi sad food lagi.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 3 Alasan yang Bikin Saya Lebih Suka Membeli Buah di Indomaret

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

 

Exit mobile version