Karakter Abang Saleh di ‘Upin Ipin’ Ini Harus Dimiliki Setiap Laki-laki

Karakter Abang Saleh Ini Harus Dimiliki Setiap Laki-laki terminal mojok.co

Karakter Abang Saleh Ini Harus Dimiliki Setiap Laki-laki terminal mojok.co

Serial Upin dan Ipin memang sudah menjadi acara TV yang menarik dan menghibur. Baik mulai anak-anak maupun remaja. Kisahnya sangat sederhana, seakan memberikan wajah baru dalam dunia hiburan dengan mengangkat kisah kehidupan di kampung yang jauh dari kehidupan di perkotaan. Mungkin inilah alasan serial Upin dan Ipin sukses di kancah film animasi internasional dan masih terus eksis tayang di salah satu channel TV hingga sekarang.

Kisah kehidupan sederhana dan memang terlihat nyata dalam kehidupan sehari-hari di kampung, disajikan dengan berbagai karakter. Salah satu dari karakter yang menarik adalah Abang Saleh atau Sally atau DJ pemandu acara kuis tebak-tebakan itu.

Ada beberapa alasan, sosok yang meskipun sering menjengkelkan ini mempunyai beberapa karakter yang wajib dimiliki seorang lelaki.

#1 Update dan mau mencoba

Abang Saleh adalah seorang yang update. Dia satu-satunya laki-laki di Kampung Durian Runtuh yang bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi sebagai bisnis dan membantu orang lain. Ini terlihat saat dia sukses di dalam berbagai usaha dari bisnisnya, misalnya, Jari Jemari Saleh yang kehujanan order-an hingga kewalahan menangani pesanannya.  

Ini salah satu yang membuat karakter Abang Saleh menarik untuk ditiru. Ia mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, bukan malah sebagai media untuk saling menghujat dan hanya sebagai sarana pelarian dari kesuwungan.

Selain itu, Abang Saleh mau mencoba profesi pengisi radio dalam acara tebak-tebakan berhadiah. Kenyataannya, dia sukses menjadi pemandu acara tebak-tebakan berhadiah. Bahkan, sampai membuat Kak Ros sangat mengidolakannya (meski nggak tahu kalau suara yang ia sukai adalah suara Abang Saleh). Ini mengajarkan kita untuk mau mencoba melakukan sesuatu meski harus keluar dari zona nyaman.

#2 Mandiri dan pekerja keras

Apakah Anda pernah melihat Abang Saleh bersama orang tuanya? Dia tinggal di rumah sendiri, mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu, mengepel, hingga menyirami tanaman hias sendiri. Dia juga seorang yang andal dalam berbagai hal, baik bertahan hidup seperti menjahit, mencari wifi gratis di warung Uncle Muthu, bekerja sebagai pelayan perpustakaan bergerak, penabuh rebana, hingga menjadi hantu di acara pasar malam. Seakan Abang Saleh seorang pekerja part time non tetap dalam segala bidang. Ini membuat Abang Saleh menjadi seorang pekerja keras

#3 Baik hati dan suka menolong

Sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan di kampung kalau masyarakatnya memiliki tenggang rasa yang tinggi. Mereka siap membantu tetangganya ketika membutuhkan bantuan. Abang saleh juga memiliki tenggang rasa yang tinggi. Hal ini terlihat ketika ia cepat tanggap mencari referensi di internet saat warung Uncle Muthu tertimpa pohon yang tumbang karena hujan angin yang mengakibatkan warungnya rusak dan berantakan. Saleh dan orang sekampung pun ikut membantu memperbaiki warung hingga Uncle Muthu terpana dan kembali bahagia.

Selain itu, Abang Saleh juga mau menolong Upin dan Ipin serta kawan-kawannya untuk mempersiapkan pertunjukkan “Serigala dan Biri-biri”. Mulai dari melatih setiap karakter, gerakannya, mengajari membaca narasi cerita, hingga mau menyiapkan kostum yang akan mereka pakai sesuai dengan ukuran badan mereka.

Tak jarang Abang Saleh juga bekerja sama dengan Tok Dalang untuk memperbaiki atap yang bocor, membantu Tok Dalang untuk menemui pejabat tanah, serta mengajari Upin, Ipin, dan Mail untuk belajar berniaga melalui market online.

Lantas, bagaimana kira-kira dengan gebetanmu? Apakah dia udah punya karakter yang mirip sama Abang Saleh?

BACA JUGA Klarifikasi dari Fizi Perihal Khilaf dan Sengketa dengan Upin Ipin dan tulisan Dewi Widyawati lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version