Kabupaten Tangerang memang berbeda dari kabupaten lainnya. Area dengan luas 959 kilometer persegi ini sebagian wilayahnya adalah kota mandiri dengan harga tanah per meter melebihi NJOP. Sungguh senjang dengan Kota Tangerang, tetangga perbatasan yang seharusnya lebih modern dari si kabupaten.
Ada tiga pusat pertumbuhan di Kabupaten Tangerang, yaitu sentra industri, sentra bahari, dan sentra bisnis. Sentra industri terletak di wilayah barat Kabupaten Tangerang meliputi Balaraja, Cikupa, Jayanti, Pasarkemis, dan Tigaraksa. Sentra bahari dan maritim berada di wilayah pesisir Teluknaga. Sedangkan wilayah timur meliputi Cisauk, Curug, Kelapa Dua, Legok, dan Pagedangan difokuskan sebagai pusat permukiman dan bisnis.
Kabupaten Tangerang strategis
Bagian timur Kabupaten Tangerang memang strategis, apalagi sejak dibukanya tol Serbaraja dan tol Kunciran-Serpong-Cinere. Rasanya perjalanan ke Jakarta Selatan, Depok, bahkan ke Bandara Soekarno-Hatta menjadi sangat singkat. Jika merasa biaya tol mahal, toh masih ada moda transportasi alternatif lainnya seperti KRL dan Transjabodetabek.
Tidaklah heran jika di wilayah timur Kabupaten Tangerang terdapat banyak kota mandiri: BSD, Gading Serpong, Summarecon Serpong, dan yang terbaru akan ada Ciputra. Pasti para pengembang besar ini sudah dapat bocoran mengenai bagaimana arah pembangunan dan perkembangan infrastruktur. Kota-kota mandiri yang terdapat di timur Kabupaten Tangerang ini dibangun dengan blue print yang ciamik untuk mengakomodir pertumbuhan dan kebutuhan penduduk.
Kebutuhan warga yang dimanjakan pengembang tak hanya kebutuhan primer, tapi juga kebutuhan tersier. Developer yang membangun pasar modern, rumah ibadah, sekolah dan rumah sakit itu menurut saya standar. Lha ini, pengembang yang ngumpul di Kabupaten Tangerang extra miles sekali.
Sebut saja ICE BSD, convention hall skala global yang biasa menghelat konser boyband Korea. Summarecon juga membangun Scientia Square Park, taman bermain hijau ramah anak yang lengkap dan cantik. Masih merasa kurang hiburan? Jangan khawatir karena tahun ini sedang dibangun kebun binatang skala internasional dan Cimory Dairy Land di BSD. Pusat kuliner yang digadang-gadang bakal hype banget kolaborasi Sinarmas Land dengan Raffi Ahmad dan Kaesang Pangarep juga on progress.
Pasaran harga rumah di kota mandiri ini miliaran. Alasannya jelas: demand banyak bos! Developer memang cerdas, lahan-lahan perkebunan disulap menjadi pusat permukiman, bisnis, dan hiburan yang mentereng untuk segmen ekonomi menengah ke atas. Dengan semakin banyaknya populasi di kota mandiri, pengembang juga membangun fasilitas penunjang berupa pusat perbelanjaan atau mall.
Pusat perbelanjaan mewah
Pusat perbelanjaan di Kabupaten Tangerang ini nggak main-main mewahnya. Mau makan yang fancy dan pricey, nggak perlu jauh-jauh ke luar negeri atau sentral Jakarta. Pun brand-brand kekinian dan high fashion yang tenar itu, hampir semuanya ada di mall-mall se-Kabupaten Tangerang.
Bandingkan dengan mall di Kota Tangerang yang kelas brand F&B dan fesyennya merek lokal, hampir tidak ada yang bermerek global. Sebagian mall di Kota Tangerang juga terlihat hidup segan mati tak mau. Ada juga yang seperti mall berhantu saking sepinya.
Tadinya saya berasumsi pusat perbelanjaan yang ramai dan lengkap itu di kota, bukan kabupaten. Namun Tangerang memang abnormal, kabupaten lebih apik dan tertata daripada kota. Semua itu karena kerja nyata pengembang yang niat menata kota dengan visi misi yang jelas dan visioner. Bagaimana kerja pemerintah daerah, ya bisa dilihat dari pusat perbelanjaan setempat, sunyi dan seadanya.
Penulis: Maryza Surya Andari
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA BSD City dan Bintaro Jaya, Kota Mandiri di Tangerang Selatan yang Jadi Magnet bagi Kaum Urban.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.