Beralih ke Joox karena Kecewa dengan Spotify, tapi Ujung-ujungnya Jadi Lebih Kecewa karena Aplikasi Ini Nyatanya Nggak Lebih Baik

Beralih ke Joox karena Kecewa dengan Spotify, tapi Ujung-ujungnya Lebih Kecewa karena Aplikasi Ini Nyatanya Nggak Lebih Baik

Beralih ke Joox karena Kecewa dengan Spotify, tapi Ujung-ujungnya Lebih Kecewa karena Aplikasi Ini Nyatanya Nggak Lebih Baik (unsplash.com)

Niat hati mencoba Joox karena kecewa dengan Spotify yang dikit-dikit bayar. Eh, berujung lebih kecewa karena aplikasi ini nggak lebih baik.

Beberapa waktu lalu, saya sempat menghapus aplikasi streaming musik Spotify yang ada di ponsel saya. Hal itu saya lakukan karena aplikasi tersebut jarang saya gunakan akhir-akhir ini dan penyimpanan ponsel saya yang mulai penuh. Jadi, mau nggak mau saya harus mengurangi beberapa aplikasi yang terpasang.

Toh, sejujurnya akhir-akhir ini Spotify cukup menyebalkan. Hampir seluruh fitur yang disediakan dijadikan berbayar. Bahkan hanya untuk melihat lirik lagunya saja dibatasi. Akhirnya cukuplah alasan tadi untuk menghindar dari aplikasi pemutar musik satu ini sementara waktu.

Namun ternyata beberapa musisi yang saya dengarkan karyanya justru memberikan tanda-tanda akan merilis lagu baru. Hal ini yang membuat saya akhirnya ingin punya aplikasi pemutar musik lagi. Saya pun memutuskan mengunduh Joox alih-alih Spotify. Tapi kayaknya saya terlalu berharap tinggi pada Joox.

Lagu nggak sesuai rekomendasi

Seperti biasa sebelum mulai menjelajah aplikasi musik daring, kita diharuskan memilih beberapa aliran musik apa yang biasa kita dengarkan. Saya memilih pop indonesia dan indie lokal, juga beberapa nama artis seperti Dewa 19 hingga Naif.

Sayangnya, ternyata yang muncul di beranda saya malah lagu jedag-jedug, remix, hingga dangdut koplo yang saya sendiri nggak pernah dengar dan pilih sebelumnya. Walaupun kata teman saya, anak kabupaten lagu kebangsaannya adalah jedag-jedug remix, tapi ini kan nggak sesuai minat saya! Alhasil, saya tetap harus memilih manual lagu-lagu yang saya ingin dengarkan.

Kebingungan mencari lagu-lagu di Joox

Di tengah kegiatan mengumpulkan lagu-lagu, justru saya nggak menemukan banyak judul yang ingin saya masukkan ke daftar putar. Misalnya, saya nggak bisa menemukan lagu-lagu Sheila On 7 yang lengkap di Joox. Bahkan, musisi Efek Rumah Kaca yang telah menelurkan empat album, entah kenapa di ponsel saya, hanya tampak satu album terakhirnya, yakni Rimpang.

Setelah bertanya pada teman terdekat saya, ternyata dia juga merasakan kekurangan yang sama saat menggunakan aplikasi Joox, yakni lagu-lagunya yang terkadang nggak diperbarui. Hal ini turut membuat teman saya bersedih karena dia nggak bisa menemukan lagu-lagu lengkap JKT48 di aplikasi ini.

Selain kesulitan menemukan lagu, beberapa nama artis agaknya juga susah dicari jika kata kuncinya kurang pas. Saya juga dibuat kebingungan dengan cara mencari lagu di setiap artis.

Setelah saya cari tahu ternyata ada dua cara untuk mencarinya, yakni melihat daftar lagu-lagu hits, tetapi juga bisa cek melalui album artis tersebut satu per satu. Duh, kalau menurut saya sih ini kurang efektif sekaligus membuat pengguna awam mbatin, “Lah, lagu artisnya segini doang? Lagu lainnya mana?”

Beberapa fitur terkesan berlebihan

Selain mempelajari cara menggunakan Joox, saya turut coba mengutak-atik pengaturannya sembari mencoba beberapa fitur yang ditawarkan. Menariknya, aplikasi ini menawarkan fitur ganti tema. Sayangnya, saya nggak tertarik. Yang saya cari kan musiknya, bukan tampilannya.

Selain itu, ada pula fitur yang menampilkan lirik atau judul lagu di bar bagian atas layar ponsel. Saya sempat mencoba fitur ini dan sayangnya lagi-lagi saya nggak tertarik. Tulisan yang ditampilkan justru mengganggu, kayak ada sesuatu yang mengganjal pandangan ketika menatap layar ponsel.

Kayaknya, Joox lebih baik memperbaiki fitur lirik agar pas dengan musik di lagunya dulu, deh, daripada memperbanyak fitur lainnya yang nggak terlalu penting. Selain itu, perlu juga untuk memperkaya karya-karya dan musisi-musisi lain, utamanya yang ada di Indonesia, agar lebih terdata rapi di aplikasi ini.

Karena berakhir dengan belum benar-benar menemukan aplikasi pemutar musik yang cocok, saya jadi kepikiran, apa jangan-jangan memang ini waktunya kita kembali ke era mengunduh lagu melalui laman Stafaband dan Planet Lagu saja? Yah, meski nanti canvas artisnya jadi foto selfie mas-mas legendaris itu, sih!

Penulis: Cindy Gunawan
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA TikTok Music, Aplikasi Streaming Musik Terbaru Lebih Unggul daripada Spotify.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version