Sebagai fans JKT48, saya cukup sedih ketika mendengar kabar pengumuman yang disebutkan Bu GM, Melody yang juga mantan member JKT48 generasi pertama bahwa idol group ini sedang mengalami krisis penghasilan dari dampak pandemi yang belum juga kelar. Akibatnya akan ada pengurangan staff dan member JKT48. Dengan kata lain, ada kemungkinan JKT48 kolaps.
Hal semacam ini membuat geger semua fans, di jagat Twitter sampai grup WA yang masih saya ikuti. Memang harus saya akui, saya sudah nggak lagi jadi fans garis keras idol group ini. Jadi walau grup ini mau bubar atau apa ya nggak peduli-peduli amat. Tapi, yang jadi masalah, banyak teman saya yang malah kelimpungan, resah, gundah gulana akibat pernyataan Melody ini. Ya gimana nggak, mereka bakal merasa sangat kehilangan, kebahagian semu yang mereka dapatkan bisa-bisa hilang kalau JKT48 kolaps beneran, kira-kira ya kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya gitu.
Grup chat dengan basis fans JKT48 makin ramai, tak sedikit yang berinisiatif untuk patungan dan disumbang ke idol group ini, setidaknya itu yang teman-teman saya bicarakan akhir-akhir ini. Selain itu, ada yang mengaitkan film Viva JKT48 bakal jadi kenyataan. Yup, di film yang menurut saya nggak bagus-bagus amat ini, menceritakan runtuhnya kejayaan idol group JKT48 karena dilengser-paksakan oleh idol group serupa BKS48 kala itu. Ya, kalau disamakan sama kejadian sekarang ya, kurang lebih JKT48 kayak mau dilengserkan sama pandemi.
Memang pihak idol group ini sudah melakukan berbagai cara dengan mengalihwahanakan beberapa event-nya secara virtual. Misalkan saja, pertunjukan teater, handshake via daring. Namun, sepertinya nggak cukup. Hingga berbuntut pengumuman dari Melody yang membuat fans JKT48 sampai gundah gulana.
Sampai-sampai, event nobar yang diadakan sebagian fans dianggap suatu acara yang nggak legal lagi. Sebab, fans yang memilih nobar hanya dengan modal satu tiket live streaming daripada membeli tiket live streaming secara perorangan dianggap merugikan JKT48 di masa krisis ini, serta dinilai bukan bentuk support ke mereka. Tiket yang dibeli hanya satu dan itu dipakai buat bersama. Ya, namanya juga nobar.
Sebagian fans sangat nggak mendukung hal ini, seharusnya setiap orang jika ingin menonton JKT48 secara daring ya, harus membeli tiket. Bukannya malah nobar. Fans JKT48 memang serasa punya ikatan batin tersendiri sama member JKT48, sampai-sampai nggak mau melihat idol group ini sampai kolaps. Padahal, sangat wajar terjadi pasang surutnya figur publik di dunia hiburan. Nggak ada yang abadi. Semua fana dan sebuah kesia-siaan belaka jika terlalu fanatik sama idol group ini. Maksud saya, masa iya terus memilih rasa sayang yang fana daripada memilih rasa sayang dari pasangan di dunia nyata?
Kenapa harus biasa saja dan nggak usah fanatik sama idol group ini?
Pasalnya, idol group ini nggak sedikit yang melupakan fans setelah lulus dari JKT48, nggak sedikit member yang melakukan hal ini dan fokus dengan masa depannya. Mereka hanya menganggap fans itu ya sekadar fans. Fans yang hanya menjadi pundi-pundi rupiah bagi mereka. Dilupakan begitu saja di kemudian hari. Ya, begitulah tabiatnya idol group, public figure.
Saya sendiri tak habis pikir dengan fans yang terlalu fanatik begitu. Sampai sedih banget gitu kalau JKT48 kolaps. Ya, sudah lah. Sebagai fans ya mbok legowo gitu lho. Di dunia ini nggak ada yang abadi, semua yang datang selalu menyempatkan perpisahan. Semua mempunyai jalan masing-masing untuk menjalani hidup. Kalian, fans pun mempunyai hidup dan masa depan yang juga berharga untuk dikejar. Terlena dengan fananya “gift” para member JKT48 sebaiknya dikurangi, bahkan kalau bisa nggak usah menjadikannya sebagai sumber kebahagian utama, nggak baik. Lha wong member JKT48 itu nggak peduli-peduli amat sama fans kok, jika kalian mau memperhatikan memang begitu adanya.
Jadi untuk kalian para fans JKT48, termasuk saya sendiri. Biarlah JKT48 mau bubar, bungkus, kolaps, atau gimana karena efek pandemi yang terjadi. Nggak perlu terlalu bersedih atau berusaha melakukan yang berlebihan sampai mau “menyumbang” idol group ini. Itu tak perlu dan merugikan diri sendiri. Menurut saya, ini adalah waktu yang pas untuk mencari cinta yang sebenarnya, cinta yang bertahan selamanya bukan malah terus fokus sama idol group ini. Ngapain juga terus dukung orang yang nggak membalas rasa yang ada.
Lebih baik, cari pasangan yang memang benar-benar sayang, buat masa depan. Toh jika member JKT48 lulus dan menikah, saya yakin mereka nggak bakal mengingat perjuangan kalian. Disapa ketika papasan di jalan juga nggak bakal. Carilah kebahagian yang hakiki, bukan rasa suka yang diberikan cuman sebatas profesionalitas kerja.
BACA JUGA Nggak Cuma Aki Tekor, Ini Beberapa Parts Penyebab Electric Starter Motor Mati dan tulisan Budi lainnya.