Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Jangan Salahkan Rakyat Pakai Air Tanah, Salahkan Negara yang Nggak Ngasih Akses Air Bersih

Andy Aryawan oleh Andy Aryawan
20 September 2021
A A
air tanah PDAM sumber air mojok

air tanah PDAM sumber air mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Pernyataan dari Presiden Amerika bahwa Jakarta (bakal) tenggelam seketika membuat heboh. Isu tersebut sebenarnya sudah lama disuarakan kalangan akademis maupun pemerhati lingkungan. Tetapi, karena sekarang keluar dari Presiden Amerika jelas dampaknya berbeda.

Beberapa diskusi di media juga menyebut bahwa ancaman bukan hanya terhadap Kota Jakarta saja, namun juga kepada kota-kota di sepanjang Pantura. Bahkan seorang peneliti menyimpulkan bahwa ancaman tersebut setidaknya juga mengancam 115 pulau sedang dan kecil di seluruh Indonesia. 

Banyak alasan yang melatar belakangi kenapa pulau dan kota di Indonesia terancam tenggelam. Salah satunya adalah pengambilan air tanah secara masif dan sulit dikendalikan. Jadi masyarakat yang mengambil air tanah dituding ikut andil dalam penurunan muka tanah yang berimbas kepada tenggelamnya kota-kota. Waduh, apa iya? Saya sendiri berpendapat bahwa setidaknya ada lima alasan kenapa terjadi pengambilan air tanah oleh masyarakat.

Belum terlayani oleh PDAM

Gubernur DKI sendiri pada satu kesempatan di tahun 2019 menyampaikan bahwa ada 40 persen masyarakat di Jakarta yang belum terlayani oleh PDAM. Nah, kalau 40 persen itu bukan pelanggan PDAM terus sumber airnya pakai apa? Air tanah tentu saja yang dipilih. Alasannya dilihat dari segi kepraktisan, biaya, dan kualitas air. Jadi apakah 40 persen masyarakat tadi bersalah kalau mereka mencari alternatif sumber air karena Pemerintah belum sanggup untuk memberikan layanannya?

Air tangki mahal

Silakan googling berapa harga air tangki, lalu lihat dompet Anda. Setidaknya harga air dari truk tangki dengan kapasitas 8000 L atau 8m3 sejumlah Rp500.000. Dikutip dari statistik.jakarta.go.id, kebutuhan air pelanggan PDAM rata-rata sebesar 719 m3 selama satu tahun. Jadi silahkan menghitung sendiri berapa bajet yang harus dikeluarkan oleh konsumen jika harus membeli air tangki. Belum lagi untuk perkampungan padat penduduk, aksesibilitas truk tidak memungkinkan untuk menjangkau ke konsumen. Kalau truknya bisa meloncat langsung ke tengah perkampungan padat penduduk mungkin bisa. 

Menampung air hujan (?)

Kalau pengin murah tetapi tidak boleh dari air tanah, air hujan bisa menjadi alternatif. Tetapi, siapa yang mau melakukannya? Dan siapa yang punya penampungan air hujan yang memadai? Air tanah jelas lebih unggul daripada air hujan. Belum lagi kalau atap warga memakai seng dan akan memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih. Perlu dilakukan upaya teknologi tepat guna yang sesuai untuk dapat menampung dan memanfaatkan air hujan tersebut sebelum digunakan untuk keperluan sehari-hari. 

Air sungai

Air sungai mungkin bisa menjadi alternatif sumber air bersih bagi masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai. Namun, bagi masyarakat perkotaan, misal Jakarta, apa kita tega memakai air dari sungai di Jakarta? Kita sudah tahu dan saya kira sepakat bahwa ini sangat tidak layak untuk menjadi solusi. Satu studi yang dilakukan oleh Universitas Indonesia terhadap Sungai Pesanggrahan menyimpulkan bahwa kandungan kimia dan biologis sungai sudah tercemar sehingga tidak direkomendasikan untuk dimanfaatkan oleh masyarakat. 

Sumber air pegunungan

Jika salah satu produsen air terkenal dalam beriklan selalu menyampaikan bahwa produknya menggunakan air dari mata air tertentu, hal ini tentu saja tidak bisa menjadi rujukan bagi masyarakat umum. Hanya masyarakat yang tinggal di sekitar pegunungan yang memiliki sumber mata air itu bisa dilakukan. Nah, kalau tidak apa iya harus menunggu sampai bisa terjangkau oleh pelayanan PDAM?

Baca Juga:

Derita Menggunakan Jas Hujan Indomaret Murahan Saat Naik Motor

Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

Jadi, alih-alih menyalahkan masyarakat dalam pengambilan air tanah, perlunya segera dilakukan Gerakan Nasional Pelayanan Air Bersih Optimal. Tentu saja upaya ini bukan seperti membangun candi dalam semalam. Upaya intensif dan kolaborasi pusat daerah sangat penting untuk dilakukan segera dan hak masyarakat akan pemenuhan kebutuhan air bersih tetap terpenuhi tanpa mengabaikan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Ketimbang nyalahin rakyat karena pakai air tanah, mbok gerak gitu lho, sekali-kali.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 September 2021 oleh

Tags: air hujanair tanahPDAMsumber air
Andy Aryawan

Andy Aryawan

FB: Andy Aryawan. PNS yang mendapat kesempatan makan kari langsung di India.

ArtikelTerkait

Derita Menggunakan Jas Hujan Indomaret Murahan Saat Naik Motor Mojok.co

Derita Menggunakan Jas Hujan Indomaret Murahan Saat Naik Motor

21 Desember 2023
Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

Catatan Pemakluman Masalah di Jogja oleh Sultan Jogja Selama 10 Tahun Terakhir

24 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.