Bekasi, apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian tentang Bekasi? Panas, macet, dan jalannya rusak?
Tentu kalian masih ingat pada 2014 saat itu meme mengenai Bekasi banyak bertebaran di sosial media ngatain Bekasi jauh lah, Bekasi dekat matahari lah, sampe-sampe yang paling parah adalah ngatain Bekasi di luar Planet Bumi, kiranya memang sampe sekarang jokes mengenai Bekasi di luar Planet Bumi sangat tertanam kuat dibenak pikiran masyarakat.
Baru-baru ini keluar kembali meme gambar planet Bumi yang kondisi udaranya sedang bersih dan awan yang cerah terlihat di Bekasi, rupanya dengan memanfaatkan situasi dan kondisi tersebut membuat kembali Bekasi jadi bahan bullyan terutama di sosial media.
Saya sebagai orang Bekasi yang sedang merantau keluar kota Bekasi kerap kali menjadi objek candaan teman-teman saya atau menjadi objek orang-orang yang kepo berat mengenai Bekasi, mereka sering sekali menanyakan hal-hal yang sudah membuat saya terlampau bosan dan malas untuk menjawabnya.
Pasalnya yang mereka tanyain ke saya itu, mereka udah tau jawabannya tanpa harus ada jawaban dari saya langsung atau mereka nanya itu hanya untuk pancingan agar bisa membully bukan untuk benar-banar ingin tahu.
Contoh pertanyaan yang sering sekali mereka tanyakan yaitu “Bekasi panas ya?”, udah tau panas make nanya lagi, iya emang Bekasi itu tidak sesejuk Bandung atau Bogor, “Bekasi itu sebelah mananya Jawa Barat?”,“Bekasi sebalah mananya Jakarta?”, hello tolong ya sekarang itu ada teknologi yang namanya google maps, maka pergunakanlah teknologi itu dengan baik.
Oke bro buat kalian yang belum tau Bekasi cobalah main-main ke Bekasi agar tau uniknya Bekasi, jangan cuma bisanya nanya, terus ngatain doang. Nih saya kasih tau cuman di Bekasi kalian bakal nemuin hal unik seperti ini.
Pertama, cuman di Bekasi yang bahasa daerahnya penuh dengan mixing ada Melayu, Sunda, Banten dan Cirebon
Di daerah Bekasi memang di beberapa tempat atau di desa penggunaan bahasanya ada juga yang memakai bahasa Sunda, namun bahasa Sundanya dapat dibilang kasar tidak seperti bahasa Sunda Priangan (Bandung, Sumedang, Cianjur, Garut dan Suka Bumi) yang lemah-lembut dan ada undak-unduk bahasanya (semacam tata krama berbicara).
Kalau bahasa Sunda di Bekasi tidak memakai undak-unduk bahasa, langsung saja ceplas-ceplos. Begitupun di beberapa di desa lainnya masing-masing ada yang memakai bahasa, Melayu, Banten dan Cirebon dan secara tidak langsung bahasa itu bercampur dan membentuk bahasa berciri khas Betawi Bekasi kaya gini contohnya “Etdahhh ora kaga ada duit ini kita”.
Kedua, Bekasi yang merupakan daerah urbanisasi dan daerah penyangga DKI Jakarta menyebabkan kebudayaan dan bahasanya pun menjadi unik
Misal kalau ada orang yang sedang malangsungkan pernikahan atau khitanan hiburannya engga jauh-jauh Wayang Golek, Jaipong dan Tari Topeng Betawi, apalagi kalau yang nikahannya juragan beras di desa, kesenian hiburan semacam itu bisa-bisa disewa tujuh hari-tujuh malam buat menghibur tamu undangan dan masyarakat. Hedon engga tuh orang Bekasi?
Ketiga, masyarakat Bekasi masih melestarikan hiburan masyarakat yang namanya layar tancap
Tau nggak lu layar tancap? di zaman sekarang yang serba digital kalau mau nonton fIlm layar lebar harus ke Bioskop atau nonton film di televisi, di Bekasi masih ada orang-orang yang sangat perhatian dengan layar tancap atau biasa dikenal juga dengan misbar (gerimis bubar), ini terlihat adanya komunitas layar tancap yang bertahan hingga sekarang, namanya PLTB (Persatuan Layar Tancap Bekasi).
PLTB ini masih aktif berkegiatan menayangkan film-film layar lebar jadul seperti film India, film Barat, film kungfu-kungfuan Cina, sampai film-film hot panas Indonesia masih tersimpan dengan rapih dan masih bisa ditayangkan dengan kualitas gambar yang baik, tentunya untuk mengkuti arus zaman ada film modernnya juga.
Hiburan layar tancap yang pernah berjaya pada 1970 sampai dengan1990-an ini masih ada penikmatnya walaupun tidak banyak, nah buat bapak-bapak, Ibu-ibu, atau kalian anak muda yang di kotanya nggak ada lagi layar tancap coba main lah ke Bekasi sambil nongkrong sama ngopi, menikmati sensasi nonton film di lapang terbuka tidak di dalam ruangan, behhh nikmat bener.
Keempat, kalian harus tau di Bekasi punya penangkaran Buaya
Penangkaran buaya ini menjadi salah satu objek wisata di Bekasi dan menjadi salah satu penangkaran terbesar di Indonesia,di namakan Taman Buaya Indonesia Jaya, di sana cowok Buaya darat yang suka selingkuhin orang ditampung, eh canda deng. Silahkan untuk kalian yang tertarik berkunjunglah ke penangkaran Buaya, di sana sering menampilkan aktrasi debus bersama Buaya untuk menghibur pengunjung,
Kelima, di Bekasi ada desa yang kebanyakan masyarakatnya dijuluki sebagai para pendekar
Kampung bernama Gabus Kabupaten Bekasi dijuluki sebagai kampung para Jawara, kampung Gabus sangat terkenal dengan masyarakatnya yang mempunyai ilmu bela diri khas Betawi, biasanya para orang tua di desa kampung Gabus akan menurunkan atau mengajarkan bela diri ke anak dan cucu mereka agar dapat menjaga diri dan melestarikan seni bela diri itu.
Kerap kali masyarakat kampung Gabus yang tergabung ke dalam Orginisasi masyarakat FRG (Forum Betawi Rempug) menghimbau para pendatang yang bekerja di Bekasi kudu bersikap sopan jangan ngatain Bekasi seenaknya, nah buat kalian yang sedang merantau di Bekasi, saya kasih tau bae-bae ya kalau bicara jangan asal ceplas-ceplos ngatain Bekasi seenaknya, kalau orang kampung Gabus denger bisa berabe urusannya kelar idup lu.
Nah bro jadi taukan uniknya Bekasi dan masyarakatnya, saya akui emang, Bekasi daerahnya panas terus macet tapi di sisi lain ada uniknya juga, saya juga yakin di setiap daerah mempunyai ciri khas dan keunikannya masing-masing.
BACA JUGA Selamat Datang di Malang, Kota Sejuta Kedai Kopi atau tulisan Ruhyana lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.