Jalan Mranggen-Karangawen Demak, Jalan Laknat Sebelum Flyover Ganefo Dibangun

Jalan Mranggen-Karangawen Demak, Jalan Laknat Sebelum Flyover Ganefo Dibangun Mojok.co

Jalan Mranggen-Karangawen Demak, Jalan Laknat Sebelum Flyover Ganefo Dibangun (unsplash.com)

Jalan Mranggen-Karangawen Demak sangat menyebalkan, terutama di pagi hari. Ada setidaknya tiga aktivitas sekaligus di jalan itu yang menyebabkan kemacetan panjang, yakni  orang yang akan berangkat kerja atau sekolah, kereta api yang lewat menuju Stasiun Brumbung, dan Pasar Ganefo. Keruwetan jalan itu terjadi bertahun-tahun hingga akhirnya Flyover Ganefo dibangun.  

Flyover Ganefo berdiri di Jalan Mranggen-Karangawen, tepatnya di atas rel perlintasan jalur kereta menuju Stasiun Brumbung. Sejak kehadiran flyover kemacetan di jalan laknat itu lumayan terurai. Iya lumayan saja karena semakin ke sini volume kendaraan yang melintasi titik itu kian meningkat. 

Flyover di atas Jalan Mranggen-Karangawen yang menelan dana ratusan juta

Flyover Ganefo ini dibangun dalam kurun waktu sekitar dua tahun, yakni mulai awal pengerjaan di tahun 2020 dan selesai serta diuji coba pada tanggal 26 September 2022. Barulah setelah dinilai aman dan layak, di bulan Oktober-nya flyover ini mulai resmi dioperasikan. Selidik punya selidik, proyek pembangunan flyover Ganefo ini menghabiskan dana sekitar Rp109,3 miliar rupiah. Jumlah yang tidak sedikit memang. 

Nah, sejak bulan Oktober 2022, flyover ini mulai beroperasi dan banyak pengendara sudah memanfaatkannya. Sebagai seseorang yang sehari-hari yang sering melintasi Jalan Mranggen-Karangawen Demak. Kehadiran infrastruktur ini jelas sangat membantu. Dan benar saja, sebagai warga Mranggen, saya menilai bahwa wacana dan realisasi Flyover Ganefo memang sudah pas dan presisi. Ada jembatan layang, kemacetan pun menghilang.   

Jadi ikon Mranggen Demak

Selain mengurai kemacetan di Jalan Mranggen-Karangawen, Flyover Ganefo perlahan menjadi ikon Kecamatan Mranggen Demak. Saya nggak bercanda lho, Ibarat kata ya, misalnya lewat ke Mranggen kok nggak memvideo flyover Ganefo, itu sama saja kayak pergi ke Paris tapi nggak foto di menara Eiffel. Terdengar norak memang, tapi begitulah respon warga kecamatan yang selama bertahun-tahun nggak punya landmark. Setelah pembangunan selesai, flyover itu jadi semacam menjadi penanda bahwa itulah Kecamatan Mranggen.

Kehadirannya semakin jadi kebanggaan warga karena Flyover Ganefo punya pemandangan yang indah.Saat pagi hari misalnya, ketika cuaca cukup cerah, kalau beruntung kita bisa melihat panorama Gunung Ungaran dari kejauhan. Nah saat malamnya, lampu-lampu di bantaran flyover akan menyuguhkan view yang cantik seakan menyambut para pengendara yang sedang lewat. Wajar saja jika banyak yang membuat konten video melewati flyover Ganefo saat malam. Sebab memang seindah itu, sih.

Akhir kata, sebagai masyarakat Mranggen, saya cukup puas dan mengapresiasi terhadap upaya pemerintah provinsi yang dulu telah menginisiasi pembangunan Flyover Ganefo di atas Jalan Mranggen-Karangawen Demak. Mungkin selanjutnya adalah tugas kita bersama untuk bareng-bareng menjaganya. 

Penulis: Ahmad Nadlif
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Flyover Kiaracondong, Jembatan Layang Paling Jahanam di Kota Bandung. Hati-hati kalau Lewat Sini!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version