Di antara jajaran mobil diesel yang ada di Indonesia, Isuzu Panther menjadi mobil diesel yang tidak boleh dilupakan eksistensinya. Jauh sebelum bermunculan mobil diesel mewah, Panther sudah hadir lebih awal menemani keluarga Indonesia.
Jika ditelisik sejarahnya, Panther hadir pertama kali di Indonesia sejak 1991. Pakde saya bercerita jika di masa Orde Baru, Panther menjadi mobil favorit keluarga Indonesia.
Lepas dari masa Orde Baru, eksistensi Panther di Indonesia tidak hilang begitu saja. Hingga sekarang, Panther tidak pernah sepi di jalanan. Saya masih sering menemui mobil ini berseliweran di Madura, Surabaya, Lumajang, dan Jember, baik di jalan raya maupun jalan tol.
Sebagai mantan pengguna Isuzu Panther, saya menilai bertahannya Panther hingga sekarang merupakan kewajaran. Meski memiliki desain eksterior yang tidak menawan, jika dibandingkan mobil diesel keluaran terbaru, tapi Panther tetap memiliki kelebihan yang membuat hati menjadi semringah.
Daftar Isi
Isuzu Panther, otot kawat tulang vibranium
Dari segi kualitas bodi, Panther tidak perlu diragukan lagi. Sebab, sebagai mobil keluaran lama, Panther memiliki bahan bodi yang tebal. Selama empat tahun menjadi pengguna Panther, mobil orang tua saya tidak pernah mengalami bodi penyok.
Tidak pernahnya mengalami bodi penyok, menjadi hal di luar nalar. Soalnya, selama empat tahun, sering kali mobil Panther orang tua saya menabrak benda keras, seperti tembok, pagar, kayu, dan batu besar. Ajaibnya, selama menabrak benda keras, bodinya tidak mengalami penyok. Mentok hanya tergores tipis. Dan yang bikin saya geleng-geleng kepala adalah saat peristiwa menyerempet kayu, bodi mobilnya tidak penyok, justru kayunya yang patah.
Bagaimana, masih mau meragukan kekuatan bodi Panther? Itu masih belum seberapa. Ada cerita yang lebih menakjubkan lagi.
Saya teringat dengan cerita teman. Teman saya bercerita bahwa mobil Panthernya pernah diseruduk oleh Kijang LGX dari belakang. Peristiwa terjadi akibat sopirnya tidak sengaja menginjak gas. Hebatnya, meski ditabrak dengan kecepatan yang lumayan, mobil teman saya tidak mengalami kerusakan sama sekali. Justru Kijang LGX-nya yang mengalami kerusakan.
Kayaknya Isuzu Panther itu Nokia 3310 versi mobil.
Irit bahan bakar pake banget!
Panther tak hanya tangguh pada bodinya. Di sisi lain, Panther juga tangguh dalam aspek pengeluaran biaya bahan bakar. Dari bahan bakar, Panther bisa diisi dengan Biosolar yang harganya hanya Rp6.800. Harga yang ekonomis.
Berbeda jauh dengan pengeluaran mobil diesel keluaran terbaru yang minimal harus diisi Dexlite. Harga Dexlite sendiri sudah berada di nominal Rp16.350. Nominal yang membuat dompet menangis, tapi ya mau gimana lagi, nggak bisa juga bahan bakarnya diganti. Soalnya, kalau diisi Biosolar, akan berdampak buruk pada mesin dan menurunkan performa mobil.
Jika dilihat dari kualitas bahan bakar, Biosolar memang memiliki kadar sulfur yang tinggi. Kata montir di bengkel langganan, dengan kadar sulfur yang tinggi, Biosolar lambat laun dapat membuat mesin menjadi rusak.
Kendati demikian, Panther memang menjadi mobil dengan kekuatan yang kehebatannya menakjubkan. Selama saya jadi pengguna Panther, tidak pernah ada kerewelan pada mesinnya. Begitu juga dengan Panther milik teman saya. Dia selama jadi pengguna Panther, tidak pernah ada masalah berat pada mesinnya.
Bukan hanya tidak ada masalah pada mesin, kalau saya ingat kembali, meski hanya diisi Biosolar, Panther sudah punya kecepatan yang bukan main. Kalau dibandingkan dengan kecepatan mobil keluaran terbaru, tentu tidak ada apa-apanya.
Saya teringat peristiwa saat pulang ke Lumajang. Di Jalan, ada mobil Avanza yang coba menyalip di jalan tanjakan. Cuman, sopir saya tenang saja. Kata sopir saya, “Panther lebih bertenaga jika dibandingkan dengan Avanza. Apalagi di jalan tanjakan, Panther tidak bisa dilawan.” Dan ucapannya benar, Avanza tadi gagal menyalip.
Jadi, masih mau meragukan kualitas Isuzu Panther? Kalau saya sih lebih memilih Panther daripada harus beli mobil baru yang harganya murah, tapi kualitasnya kaleng-kaleng.
Suaranya nyaring betul
Meski kualitas Panther tidak kaleng-kaleng, tetap ada kekurangannya. Sebagai mobil diesel, Panther masih memiliki suara mesin yang terdengar nyaring dibandingkan mobil diesel keluaran terbaru. Nyaringnya suara mesin Panther, bisa terjadi karena belum memiliki teknologi yang dapat menghaluskan suara mesin seperti mobil diesel keluaran terbaru.
Kekurangan lainnya jika menggunakan Panther adalah sering dianggap orang kere. Anggapan yang terjadi karena termasuk mobil jadul. Jadi, kalau tidak kuat menahan malu, bisa bikin minder. Tapi, sebenarnya itu hanyalah kekurangan yang sepele. Soalnya, anggapan kere pada pemilik mobil Panther, terbentuk oleh logika manusia modern yang hanya berfokus pada nilai kemewahan dari sisi luarnya saja.
Terlepas dari kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, Isuzu Panther tetap menjadi mobil yang tidak boleh dilupakan. Bagaimanapun juga, Panther telah menjadi saksi perjalanan bangsa Indonesia selama puluhan tahun. Dengan perjalanan panjangnya, bisakah menjadikan Panther sebagai peninggalan bersejarah?
Sumber gambar: Wikimedia Commons
Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Isuzu Panther, Mobil yang Istikamah dan Penuh Pengertian seperti Pacar Dunia Akhirat