25 Istilah yang Sering Muncul dalam Dunia Skincare dan Makeup

25 Istilah yang Sering Muncul dalam Dunia Skincare dan Makeup

25 Istilah yang Sering Muncul dalam Dunia Skincare dan Makeup (Unsplash.com)

Merawat dan mempercantik raga adalah salah satu bentuk apresiasi terhadap diri sendiri. Untuk mendukung terlaksananya kampanye self-love itu, banyak brand lokal maupun luar yang berlomba menawarkan berbagai produk grooming, baik skincare maupun makeup. Namun, sebelum kalap memborong semua produk tersebut, nggak ada salahnya untuk mengenal serta memahami sejumlah istilah dalam dunia skincare dan makeup supaya kita nggak bingung saat mendengar penjelasan para beauty influencer.

#1 Cakey

Terminologi ini merujuk pada suatu kondisi pengaplikasian makeup yang terlalu tebal. Biasanya produk-produk tersebut bersifat basic seperti foundation, concealer, ataupun bedak. Akibatnya, pulasan makeup menjadi tampak nggak natural alias menor. Kalau dalam bahasa awam, makeup yang cakey disebut juga sebagai riasan dempul.

#2 Oksidasi

Punya pengalaman membeli foundation yang kalau waktu diaplikasikan di awal rasanya sudah sewarna kulit wajah tetapi menggelap setelah beberapa saat? Itulah yang dinamakan dengan oksidasi.

Istilah dalam dunia skincare dan makeup satu ini sebenarnya meminjam dari disiplin ilmu kimia. Ringkasnya, oksidasi merupakan peristiwa reaksi kimia ketika suatu zat mengikat oksigen. Di dalam konsep makeup, alas bedak yang sudah dipoleskan ke wajah juga akan mengalami reaksi tersebut sehingga warnanya akan menjadi turun seiring pemakaian.

#3 Breakout

Biasanya, orang memukul rata keadaan wajah yang sedang berjerawat dengan kondisi breakout. Nyatanya, penyebab jerawat beragam. Breakout sebenarnya dipicu penyumbatan pori-pori wajah oleh sel-sel kulit mati, sebum atau minyak, dan kotoran menempel yang nggak terangkat sempurna. Akibatnya, kulit jadi meradang dan timbul jerawat.

#4 Purging

Berbeda dengan breakout, istilah dalam dunia skincare dan makeup untuk kulit berjerawat kecil-kecil karena pemakaian produk skincare baru disebut dengan purging. Respons yang kerap diasosasikan dengan proses pembersihan kulit ini sebenarnya wajar terjadi. Setelah kulit beradaptasi dengan produk baru, purging akan perlahan berhenti sendiri. Namun, kalau ternyata kulit nggak membaik, sangat mungkin jika ternyata kulit mengalami permasalahan lain yang lebih serius.

#5 Redness

Efek samping pada kulit berupa warna kemerahan dikenal dengan sebutan redness. Hal ini biasanya ditimbulkan oleh beberapa faktor berupa paparan sinar matahari, iritasi, atau alergi. Nah, bila kondisi demikian terjadi, sebaiknya segera konsultasi ke dokter spesialis kulit supaya mendapat penanganan yang tepat selain rajin menggunakan sunscreen.

#6 Soothing

Soothing mengacu pada efek menenangkan yang dihasilkan dari sejumlah skincare. Umumnya, bahan baku skincare yang bersifat menyejukkan ini berasal dari centella maupun aloe vera. Saat kulit mengalami iritasi ringan, pilihan soothing skincare bisa menjadi penyelamat awal.

#7 Skin barrier

Istilah dalam dunia skincare dan makeup yang sering kita dengar belakangan ini adalah skin barrier. Skin barrier merupakan lapisan paling luas dari epidermis kulit dan berfungsi mencegah iritasi, melindungi kulit dari sinar UV dan polusi, serta mengunci kelembapan kulit.

Apabila skin barrier rusak, kulit wajah menjadi lebih sensitif terhadap lingkungan eksternal. Maka, nggak heran jika gangguan pada skin barrier akan mengancam kesehatan kulit.

#8 White cast

Istilah ini sering dituturkan para konten kreator ketika membuat review produk sunscreen. White cast mengacu pada lapisan berwarna keputihan yang tampak kasat mata seusai seseorang mengaplikasikan sunscreen.

Efek yang disebabkan zat zinc oksida dan titanium oksida pada tabir surya sukar diserap kulit ini sebenarnya nggak berbahaya sama sekali. Hanya saja, beberapa orang merasa kurang nyaman karena merasa seperti memakai topeng.

#9 Double cleansing

Istilah selanjutnya dalam dunia skincare dan makeup yang kerap muncul adalah double cleansing. Double cleansing atau pembersihan ganda merupakan proses membersihkan wajah dalam dua tahap.

Tahap pertama bertujuan mengangkat makeup dan kotoran biasanya menggunakan micellar water, milk cleanser, atau cleansing balm. Tahap kedua dilanjutkan dengan mencuci wajah memakai sabun pembersih seperti biasa.

#10 Eksfoliasi

Eksfoliasi adalah proses pengangkatan sel-sel kulit mati menggunakan scrub maupun produk skincare yang memiliki kandungan AHA dan BHA. Meskipun berguna mencerahkan kulit, aktivitas ini nggak boleh terlalu sering dilakukan karena berpotensi melukai kulit dan menjadikannya iritasi.

#11 Flaky

Flaky merupakan kondisi di mana maskara rontok atau eyeshadow yang nggak menempel sehingga menimbulkan bubuk-bubuk di sekitar area mata. Biasanya, hal ini disebabkan karena kualitas produk yang kurang mumpuni atau sudah kering.

#12 Creasing

Keretakan yang terjadi setelah makeup selesai dipoles disebut dengan creasing. Creasing kerap kali muncul di area yang mudah berkerut seperti sudut dan bawah mata, dahi, serta garis senyum. Faktor penyebabnya adalah skin preparation yang kurang tepat.

#13 Blending

Istilah yang populer dalam dunia skincare dan makeup selanjutnya adalah blending. Blending merupakan teknik membaurkan bermacam produk riasan.

Selain memakai spons lembap, blending dapat pula dilakukan dengan kuas makeup. Tujuan teknik dasar ini adalah membuat makeup menjadi lebih natural dan jauh dari kesan dempul.

#14 Swatch

Sebelum memulasnya di wajah, penggiat kecantikan lazim melakukan swatch produk makeup di tangan untuk menguji kesesuaian dan ketajaman warna produk. Di samping itu, swatch juga berguna untuk mendeteksi tekstur suatu produk.

#15 Pigmented

Produk yang pigmented artinya warnanya bisa keluar di kulit. Dalam sekali oles, warna yang diinginkan sudah terlihat jelas. Lumrahnya, terminologi ini disematkan pada produk dekoratif seperti blush on, lipstik, dan eyeshadow.

#16 Oil-based

Istilah yang kerap muncul dalam dunia skincare dan makeup adalah oil-based. Produk oil-based mengindikasikan bahwa produk tersebut berbahan dasar minyak. Sifat konsistensinya lebih berat ketimbang produk water-based. Saat ini, orang mulai meninggalkan produk oil-based karena dianggap berisiko menyumbat pori-pori.

#17 Non-comedogenic

Nah, kalau produk berlabel non-comedogenic ini justru menjadi incaran konsumen. Pasalnya, produk tersebut digadang-gadang nggak mengandung zat penyumbat pori. Meski memakai produk non-comedogenic, tetap terapkan double cleansing, ya!

#18 Period After Opening (PAO)

Orang pasti sudah nggak asing lagi dengan expired date, namun masih banyak yang belum ngeh dengan istilah PAO. PAO sejatinya menunjukkan masa pakai terbaik suatu produk. Bila tertulis 12 M, artinya produk tersebut sebaiknya dihabiskan dalam jangka waktu nggak lebih dari 12 bulan.

#19 Blemish

Istilah yang populer dalam dunia skincare dan makeup selanjutnya adalah blemish. Blemish menunjukkan permasalahan kulit wajah secara umum. Singkatnya, ada kekurangan di wajah seseorang. Ketidaksempurnaan tersebut bisa jadi berupa tekstur maupun warna kulit yang nggak merata karena hiperpigmentasi, iritasi, melasma, bahkan tanda lahir.

#20 Greasy

Walaupun istilah dalam dunia skincare dan makeup satu ini kurang merakyat, sebenarnya greasy hampir sama dengan oily. Bedanya, oily lebih cenderung merepresentasikan jenis kulit seseorang. Sementara itu, greasy ditimbulkan oleh faktor eksternal seperti pemakaian produk oil-based berlebih sehingga wajah tampak seperti kilang minyak manakala mengenakan makeup.

#21 Patchy

Istilah patchy umum dipakai untuk menggambarkan foundation yang nggak bisa melekat di kulit. Berbeda dengan foundation yang longsor karena produksi sebum berlebih, patchy dipicu oleh keadaan kulit yang kering dan mengelupas. Untuk menghindari hal ini, kita bisa mengakali dengan pemakaian water-based skincare sebelum mengenakan makeup.

#22 Ashy

Wajah yang terlihat ashy alias keabuan memang suatu bencana dalam dunia makeup. Ashy beda dengan oksidasi, ya! Penyebab wajah ashy biasanya dikarenakan pemilihan foundation yang nggak sesuai undertone.

#23 Undertone

Istilah skincare dan makeup ini pasti sudah nggak asing di telinga kita, kan? Undertone adalah kecenderungan kecocokan seseorang terhadap warna tertentu yang dikaitkan dengan rona warna pembuluh darah.

Kategori undertone dibagi menjadi tiga, yaitu cool, warm, dan neutral. Pemilik pembuluh darah dengan rona kehijauan digolongkan sebagai warm undertone. Sedangkan rona pembuluh darah kebiruan menunjukkan pemilik cool undertone. Sementara mereka yang mempunyai rona keunguan dikatakan mempunyai neutral undertone.

#24 Skintone

Secara sederhana, skintone dihubungkan dengan tingkat kecerahan kulit seseorang. Mereka yang memiliki warna kulit gelap belum tentu memiliki warm undertone, dan sebaliknya. Skintone dapat berubah karena sejumlah faktor eksternal, tetapi tidak dengan undertone.

#25 Dupe

Istilah dupe merupakan singkatan dari duplicate. Artinya, dupe merujuk pada suatu produk yang kinerjanya mirip dengan produk high-end. Meskipun duplikasi, produk dupe tetap original sehingga banyak penyuka makeup yang mencari alternatif produk dupe demi terselamatkan dari kantong kering.

Itulah sederet istilah dalam dunia skincare dan makeup yang biasa muncul dan wajib dipahami. Walau kelihatan sepele, istilah-istilah tersebut akan sangat membantu kita mempelajari penggunaan skincare dan makeup yang sesuai kebutuhan dan kondisi kita. Sayang kan kalau beli makeup mahal tapi ternyata salah undertone?

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Skincare Hacks: 5 Produk Serbaguna yang Wajib Kamu Miliki.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version