Indomie Goreng Soto dan Ayam Bawang: Dua Mi Instan Paling Nyeleneh yang Saya Temui

Sebagai penggemar mi instan, mengeksplorasi semua varian rasa dari masing-masing merek mi instan adalah kesenangan tersendiri bagi saya. Saya termasuk yang paling update jika itu menyoal varian mi instan, entah varian terbaru atau lawas sekalipun. Hampir semuanya pernah saya coba termasuk varian mi instan dari Indomie.

Ngomongin soal Indomie, saya yakin hampir semua di antara kita pernah mencicipi salah satu variannya. Minimal Indomie rasa original. Varian mi satu ini adalah mi kegemaran sejuta umat yang juga menjadi ikon bagi anak kosan di tanggal tua lantaran harganya yang murah dan rasanya meriah.

Meskipun jika dilihat dari track record-nya, Indomie adalah satu-satunya mi instan yang terkenal hingga mancanegara dan digemari oleh para bule, ternyata nggak semua varian rasa di Indomie itu enak dan cocok di lidah saya. Varian itu adalah Indomie goreng soto ayam dan Indomie goreng ayam bawang. Ada yang pernah dengar?

Dua varian ini muncul sekitar 2016, tepat ketika saya masih duduk di bangku kuliah semester 3. Yang artinya waktu itu saya masih sah disebut sebagai anak kos. Dengan status anak kos yang saya sandang, maka berburu mi instan adalah salah satu siasat untuk bisa tetap makan enak dengan ngirit harga masuk akal. Dan seperti kabar gembira sekaligus challenge bagi saya, Indomie saat itu mengeluarkan varian terbaru lewat iklan di televisi, membuat hasrat per-mi-instan-an saya menggebu dan tergiur dengan tampilannya.

Kenikmatan mi kuah dan goreng dalam satu mangkuk. Begitulah kira-kira kalimat yang selalu diujarkan si bintang iklan. “Wah, unik, nih!” pikir saya. Akhirnya, selama berhari-hari varian Indomie soto goreng dan ayam bawang goreng jadi perburuan saya.

Waktu itu varian Indomie soto goreng dan ayam bawang goreng terbilang terbatas karena kebanyakan toko swalayan yang dekat dengan kosan saya belum memiliki stok dua varian tersebut. Akhirnya pada suatu hari saat saya memasuki toko swalayan sederhana yang letaknya agak jauh dari kosan, saya menemukan dua Indomie varian baru ini terpajang manis di antara barisan rak mi instan. Nggak tanggung-tanggung, saya langsung beli masing-masing 10 bungkus dari kedua varian itu saking merasa excited­nya.

Setelah sampai di kos, dengan percaya diri saya langsung memilih mi instan rasa Indomie goreng soto ayam. Sedangkan teman saya yang terbawa euforia penasaran juga ikut-ikutan. Akhirnya saya menyarankan dia untuk memasak Indomie goreng rasa ayam bawang supaya kami bisa icip-icipan. Kami pun memasak kedua mi instan Indomie varian baru tersebut.

Aroma mie instan rasa soto ayam menguar. Bumbu mi goreng soto dan mi goreng ayam bawang sama persis dengan mi kuah rasa soto ayam pada umumnya. Hanya saja yang berbeda adalah keduanya menggunakan topping kerupuk udang bukan bawang goreng seperti dugaan saya sebelumnya. Menurut saya, mi goreng soto ayam memiliki bau yang lebih tajam dibandingkan mi goreng ayam bawang.

Suapan pertama, saya dan teman saya menyuapkan mi ke dalam mulut dengan sangat antusias. Kunyahan pertama, saya baru menyadari jika rasa Indomie goreng soto ayam benar-benar tak semenarik gambar dan sangat jauh dari ekspektasi saya. Bayangkan saja, apa yang terjadi jika mi instan tanpa kuah dicampuri bubuk koya dengan cuma-cuma plus campuran bumbu lain yang sedikit terasa asam jeruk nipis.

Sensasi makan mi soto goreng akan terasa sekali gagalnya jika kita tidak mengaduk bumbu mi secara merata. Satu bagian mi terasa hambar dan yang terasa hanya bumbu minyak seperti yang biasa kita campurkan dalam mi kuah instan soto ayam. Di bagian lainnya yang terasa adalah bumbu koya yang nyethak dan bikin lidah keasaman.

Begitu juga dengan mi goreng instan rasa ayam bawang. Bumbu bubuk ayam bawang yang menurut saya dominan rasa bawang putih, terasa nyethak jika dicampurkan langsung ke dalam mi instan tanpa kuah. Micinnya terasa sangat dominan. Percayalah, kedua mi goreng instan varian nyeleneh ini memiliki bumbu bubuk yang takarannya lebih banyak dari mi goreng varian lainnya. Jika dicampurkan semuanya dalam mi sungguh bisa bikin enek.

Belum cukup sampai bumbu yang takarannya banyak dan terasa nyethak. Topping kerupuk udangnya pun bisa dibilang cukup mengecewakan. Kenapa begitu? Pertama, udangnya tidak terlalu terasa. Kedua, jumlah dan ukurannya sangat minimalis. Padahal saat makan mi goreng varian ini saya berharap banyak pada topping kerupuk udang yang setidaknya bisa menghibur kekecewaan saya. Akhirnya, karena tidak tahan dengan rasa MSG yang super nyethak di lidah, saya mengakhiri makanan ini hanya dengan 5 suapan.

Menurut kalian, gimana rasa dua varian mi goreng ini, Wahai penggemar Indomie?

BACA JUGA Maaf Indomie, Bagi Saya Mie Sedaap Goreng Adalah yang Terbaik! atau tulisan Ade Vika Nanda Yuniwan lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version