Ikut Organisasi Mahasiswa Itu Sah-sah Saja, asal Siap Keluar Duit Lumayan

Ikut Organisasi Mahasiswa Itu Sah-sah Saja, asal Siap Keluar Duit Lumayan

Ikut Organisasi Mahasiswa Itu Sah-sah Saja, asal Siap Keluar Duit Lumayan (Pixabay.com)

Menjadi mahasiswa merupakan waktu yang tepat untuk kita sebagai manusia lebih berkembang karena kita bisa lebih banyak eksplor dari hal yang kita sukai dan mencari hal baru. Banyak sekali kesempatan-kesempatan yang bisa kita lakukan dan pilih sesuai dengan keinginan kita. Salah satunya ya, bergabung dengan organisasi mahasiswa.

Organisasi, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kepanitiaan atau kegiatan lainnya yang di luar kampus pasti bermanfaat jika kita memanfaatkannya dengan baik. Mau itu hanya mengikuti satu kegiatan atau lebih juga akan sama baik dan bagusnya. Namun, jika kalian ingin mengikuti lebih dari satu, maka saya akan beritahu kalian hal yang harus dipertimbangkan sebelum mendaftarkan diri. Tetapi, saya tidak menjamin keadaan di seluruh kampus sama seperti ini ya, jadi bisa disesuaikan kembali.

Mungkin kalian akan berpikir “manajemen waktu”. Hal ini tidak salah juga karena ini juga merupakan salah satu pertimbangan yang harus dipikirkan apakah. Namun, yang paling terpenting adalah uang. Money. Dinero. Okane.

Yap, kalian tidak salah baca, uang adalah kuncinya. Kenapa memangnya? apakah masuk organisasi atau kepanitiaan bayar? Bukan itu poinnya. Oke, saya jelaskan dulu.

Gratis, tapi kalau rapat kan tetep keluar uang

Walaupun masuk organisasi atau semacamnya ini tidak bayar alias gratis, tetapi ujung-ujungnya kita akan mengeluarkan uang. Uang yang digunakan jika di organisasi adalah sebagai kas. Tidak hanya itu. Biasanya organisasi akan memerlukan identitas yang akan digunakan. Bentuknya macam-macam, terdapat PDH, jaket, almamater, dan sebagainya. Diperlukan juga ID Card sebagai identitas individu. Pembuatan ini pasti juga memerlukan biaya, sehingga kita harus keluar uang lagi untuk memilikinya. Belum lagi dengan program kerja organisasi yang harus bayar jika mau ikut.

Itu kalau kalian hanya join organisasi. Coba misalnya kalian juga join kepanitiaan. Kurang lebih kebutuhan utamanya juga sama. Perbedaannya, di kepanitiaan terdapat danusan. Pasti dalam membuat sebuah kegiatan, dibutuhkannya dana untuk merealisasikan kegiatan tersebut. Terkadang, divisi yang melakukan danusan ini pasti akan “meminta tolong” para panitia lain untuk membeli danusannya. Hash.

Proker organisasi mahasiswa yang ujung-ujungnya tetap keluar duit

Biasanya, ada organisasi yang memiliki program kerja besar tahunan mereka dan itu mewajibkan para pengurus organisasi tersebut untuk menjadi panitia di program kerja tesebut. Bayangkan seperti apa double kill-nya. Biaya yang saya sebutkan tadi hanya sebagian besar. Belum dengan jika kalian ada rapat di kafe dan harus pesan. 

Bayangkan jika kalian ingin mengikuti seluruhnya, berapa banyak uang yang akan kalian keluarkan? Tetapi perlu diingat juga, bahwa segala sesuatu pasti membutuhkan modal. Kita juga tidak bisa terlalu berharap dan bergantung akan cairnya dana dari kampus. Jika memang senang mengikuti kegiatan yang ada di kampus juga lebih bagus.

Semoga dengan tulisan ini bisa membantu kalian untuk mempertimbangkan jika ingin mengikuti sesuatu. Jadi, mau ikut yang mana? Atau pilih turu wae? Itu ide yang bagus.

Penulis: Alvina Rahma Khalishafitri
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Siapa Bilang Organisasi Kampus Nggak Lagi Relevan? Sembarangan!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version