Jujur, saya baru saja mengalami kejutan yang bikin perasaan campur aduk. Lagi santai, mikir mau melamar kerja, tiba-tiba dapat kabar kalau saya resmi menjadi anggota asuransi BRI Life.
Padahal, saya nggak pernah mendaftar sama sekali! Rasanya kayak dunia berhenti sebentar. Campur antara kaget, bingung, dan deg-degan.
Saya sempat panik. Gimana nggak panik kalau saldo saya tiba-tiba hilang Rp305.000. Itu lumayan banget buat saya yang anak kos. Uang sebanyak itu bisa bisa buat makan saya dua minggu.
Bayangin aja. Nggak tahu apa-apa, tiba-tiba masuk ke sesuatu yang serius dan resmi. Pikiran langsung rempong, mulai mikir soal manfaat, hak, kewajiban. “Kenapa saya harus mulai bayar sesuatu yang saya nggak mendaftar?” Pokoknya segala macam pertanyaan muncul sekaligus di kepala.
Mempertanyakan BRI Life
Akhirnya saya langsung datang ke BRI cabang untuk klarifikasi. “Bisa nggak sih BRI Life ini diberhentikan?” Soalnya kan saya nggak pernah daftar dan nggak merasa pernah bilang mau daftar. Rasanya aneh banget tiba-tiba sudah tercatat jadi anggota.”
Eh, pas ngobrol sama pegawainya, mereka bilang, “Maaf, kami cuma bisa bantu melaporkan saja, karena BRI Life itu beda sama BRI biasa.” Waktu itu saya cuma bisa nganga. Maksudnya beda gimana, nih? Kok bisa ada sistem yang bikin orang otomatis masuk tanpa izin, terus pihak cabang cuma bisa “lapor aja”?
Sekarang saya jadi semakin mikir. Data kita ternyata tidak aman. Saya tidak pernah mendaftar sebagai anggota BRI Life, tapi tiba-tiba tercatat.
Sebagai orang awam, normal apabila saya mempertanyakan hal ini ke bank. Kalau bukan dari pihak bank sendiri, lalu siapa yang memasukkan saya?
Untungnya, pihak BRI bisa mengurusnya dengan cepat. Mereka langsung mengarahkan saya dan masalah bisa diatasi. Di situ saya agak lega, tapi tetap khawatir karena data saya tidak aman.
Sebaiknya segera berbenah
Sebagai nasabah BRI, saya hanya bisa berharap bank berbenah. Apalagi ini bukan kasus enteng. Jangan sampai kasus BRI Life ini mencoreng nama baik bank BUMN. Harusnya nama baik dijaga, profesional, dan transparan, bukan bikin nasabah kaget atau panik tiba-tiba.
Nasabah pasti berharap mereka mendapatkan rasa aman, jelas, dan fair ketika menitipkan uang. Jadi, semoga pihak BRI bisa evaluasi cara kerja. Minimal ikut aktif mencegah supaya nasabah tidak terjebak seperti ini.
Pihak bank bilang BRI dan BRI Life itu beda. Masalahnya, banyak nasabah tidak tahu. Keduanya sama-sama memakai nama bank BUMN.
Saya tidak tahu bagaimana cara kerja bank ini dan BRI Life. Sampai memasukkan data orang lain sebagai nasabah lalu memotong saldo tanpa izin itu sudah bentuk kejahatan.
Hidup sudah susah, makan saja apa adanya, apalagi harus bayar asuransi tiba-tiba tanpa persetujuan. Rasanya nggak adil banget dan jelas bikin stres.
Penulis: Intan Permata Putri
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Penderitaan Nasabah Bank BRI: Mulai dari Ribetnya Setor Tunai sampai Disangka Petani oleh Netizen
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















