‘Full House’, Drakor Pertama yang Saya Tonton Sampai Tamat

Pada 2021 ini, tentu saja sangat banyak drakor seiring perkembangan industri hiburan Korea Selatan yang semakin maju. Dulu, saya tahunya drakor itu isinya cuma cinta-cintaan ala FTV atau sinetron Indonesia yang kualitasnya jauh lebih bagus. Ternyata, sekarang genre drakor ini sudah sangat banyak sekali. Industri hiburan Korea Selatan hanya kalah modal dari industri hiburan Amerika (Hollywood). Pasalnya, untuk urusan penulisan ceritanya, sudah sangat bagus.

Meski begitu, hingga saat ini film-film Korea yang saya tonton masih sedikit, seperti Parasite, Hello Ghost, Train to Busan. Untuk series apalagi, masih sangat sedikit banget. Mungkin karena saya lebih relate dengan industri hiburan Amerika dan Jepang karena saya sudah mengonsumsinya sejak saya anak-anak. Sampai saat ini, hanya drakor dengan judul Full House yang jadi satu-satunya series yang saya tonton sampai tamat.

Saya ingat, drakor Full House ini pertama kali populer di Indonesia setelah tayang di Indosiar pada 2005. Tepatnya saat saya masih SMP. Drama ini diperankan oleh Jung Ji-hoon (Rain Bi) dan Song Hye Kyo. Iklannya sering sekali muncul di Indosiar saat itu dan soundtracknya yang ear-catching banget. Saya bahkan mengunduh MP3-nya dan masuk dalam playlist PC dan handphone saya saat itu.

Pada 2017, saya memutuskan untuk menonton Full House setelah melihat komentar netizen pada video musiknya di YouTube yang sangat positif. Saya pun jadi penasaran karena soundtracknya yang terus terngiang-ngiang di kepala saya sejak saya SMP. Ya sudah, saya langsung menonton drama Korea ini untuk mengisi waktu luang. Pasalnya, saat itu saya masih bersatus mahasiswa tingkat akhir yang tinggal menunggu sidang skripsi.

Hal yang membuat saya penasaran buat nonton Full House adalah karena ada Rain Bi yang jadi tokoh utama dalam film Ninja Assassin (2009). Selain itu, Rain Bi waktu itu jadi bintang iklan shampo yang saya gunakan, Clear, dengan kalimat penutupnya yang saya ingat terus sampai sekarang, “My name is Rain”

Di drama Korea ini, Song Hye Kyo berperan sebagai Han Ji-Eun. Ia seorang penulis naskah yang tinggal sendirian di rumah yang dibangun oleh ayahnya. Pasalnya, kedua orang tuanya sudah meninggal dunia. Suatu ketika, Han Ji-Eun diberi tiket pesawat gratis untuk liburan ke Shanghai oleh kedua orang temannya. Di pesawat, Han Ji-Eun tidak sengaja bertemu dengan Lee Young-Jae yang diperankan oleh Rain Bi. Lee Young-Jae adalah aktor terkenal Korea Selatan yang tampan. Sialnya, saat itu Han Ji-Eun tidak sengaja muntah di atas pakaian Lee Young-Jae. Lantaran Han Ji-Eun baru pertama kali naik pesawat. Kocak!

Sialnya lagi, Han Ji-Eun ini telah ditipu oleh kedua temannya tersebut. Tiket pesawatnya memang gratis, tapi biaya lainnya seperti hotel dan makan selama di Shanghai tidak ditanggung. Han Ji-Eun mencoba menelepon mereka, tapi tidak ada jawaban sama sekali. Kebingungan karena kehabisan uang, Han-Ji Eun terpaksa meminjam uang pada Lee Young-Jae yang ternyata satu hotel dengannya dan berjanji akan mengembalikan uangnya begitu kembali ke Korea Selatan. Lee Young-Jae jadi satu-satunya harapan Han Ji-Eun. Pasalnya, ia adalah satu-satunya orang Korea Selatan yang ia temui di Shanghai.

Begitu kembali ke Korea, Han Ji-Eun ini kaget karena rumahnya telah dijual oleh kedua temannya. Terlebih, rumah ini ternyata dibeli oleh Lee Young-Jae tadi. Han Ji-Eun sampai nekat tidur di teras rumah karena shock akan hal tersebut. Lantaran merasa iba, Lee Young-Jae ini merawat Han Ji-Eun dengan membawanya ke dalam dan memberinya makan. FTV banget, kan?

Setelah tahu akar permasalahannya, Lee Young-Jae mengizinkan Han Ji-Eun tinggal di rumah tersebut. Asalkan dia yang melakukan tugas bersih-bersih di rumah ibarat asisten rumah tangga.

Sebagai aktor papan atas Korea, Lee Young-Jae kesal dengan pertanyaan wartawan yang menanyakan hubungan asmaranya. Padahal Lee Young-Jae ini sebetulnya suka dengan teman masa kecilnya, Kang Hye-Won (diperankan Han Eun Jung). Namun, Kang Hye-Won lebih memilih Yoo Min-Hyuk (diperankan Kim Sung Soo).

Jadinya, Lee Young-Jae menawarkan Han Ji-Eun kawin kontrak selama 6 bulan dengan dijanjikan sejumlah uang dan rumah yang semula milik Han Ji-Eun ini. Dalam kawin kontrak ini, mereka sepakat untuk tidak mencampuri urusan masing-masing dan tidak ada hubungan seksual sama sekali, makanya mereka semua setuju.

Bagi saya sih drakor ini kocak banget. Di sini banyak adegan yang membuat saya tertawa terbahak-bahak, terutama kelakuan Han Ji-Eun yang sangat mirip dengan Oneng yang diperankan oleh Rieke Diah Pitaloka dalam sitkom Bajaj Bajuri. Han Ji-Eun di sini lemot banget orangnya, sedangkan Lee Young-Jae orangnya sangat disiplin. Dia rajin bangun pagi cuma buat lari pagi. Dan ketika dia pulang lari pagi, Han Ji-Eun malah masih tidur.

Selain itu, sebagai drakor pertama yang saya tonton, ia membuka mata saya akan kemajuan Korea Selatan. Baik mulai dari banyaknya gedung pencakar langit di sana, jalanan yang mulus dan bersih, dan kedisiplinan warga Korea Selatan yang mirip-mirip dengan tetangganya, Jepang. Drakor ini juga membuka mata saya tentang kemajuan industri hiburan Korea Selatan yang semakin mendekati industri hiburan Amerika Serikat sana, Hollywood, sebagai kiblat industri hiburan dunia.

BACA JUGA Drakor ‘Law School’ dan Realita Mahasiswa Korea yang Ambis Pol dan tulisan Raden Muhammad Wisnu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version