Bisnis es teh murah pinggir jalan menjamur beberapa waktu lalu, ketika cuaca sedang panas-panasnya. Entah siapa yang memulainya, tapi saya yakin dia adalah orang yang cerdas. Pertama, dia tahu bahwa membuka usaha es teh saat cuaca sedang terik-teriknya adalah definisi cuan. Kedua, dia mengerti betul bahwa teh adalah komoditas minuman yang paling banyak dicari setelah air mineral.
Bisnis es teh di tengah cuaca terik semakin laris dengan harga yang murah dan porsi yang banyak. Bahkan, saya menemukan penjual es teh yang mematok barang dagangannya dengan harga Rp2.000 saja! Saya termasuk sering membeli es teh dua ribu itu. Nah, selama bertualang menjajal es teh dua ribu dari satu tempat ke tempat lain, lidah saya menemukan berbagai macam rasa es teh. Tidak semuanya enak.
#1 Rasa air gula
Rasa yang paling sering ditemui di balik satu cup es teh dua ribu adalah rasa air gula. Alih-alih diberi nama es teh, menurut saya produknya lebih pas kalau diberi nama es air gula. Sama sekali tidak terasa tehnya. Saat diminum rasa yang muncul hanya manis, manis, dan manis.
Ciri-ciri es teh dua ribu yang rasanya gula doang bisa diamati dari warna airnya. Umumnya, es teh rasa gula ini memiliki warna air yang terang. Kalau kalian pernah lihat warna teh Solo, nah warnanya mirip seperti itu.
#2 Rasa reh nginep
Lantas, apakah sebaiknya kita memilih outlet es teh dua ribu yang warna air tehnya gelap saja? Supaya bisa menemukan rasa yang pas, begitu? Oh, tidak semudah itu. Seringkali saya temukan, es teh dua ribu yang air tehnya berwarna gelap juga memiliki rasa yang nggak jelas. Ketika dicicipi, rasa tehnya seperti teh nginep! Bukan teh segar yang baru diseduh di hari itu, tapi terasa seperti teh yang diseduh kemarin.
Apakah itu berarti si penjual menggunakan teh sisa hari sebelumnya? Entahlah. Air teh yang sudah nginep bisa ditandai dengan berkurangnya aroma kesegaran teh. Teh jenis ini menang di warna doang, soal rasanya ambyar!
#3 Rasa melati
Pernah juga, saya menemukan es teh dua ribu yang rasanya seperti minum air rendaman bunga melati. Aroma bunganya tajam banget! Padahal, secara tampilan sudah memikat. Warna air tidak terlalu terang, tidak terlalu gelap. Begitu diminum, rasa tehnya kalah dengan aroma melati. Padahal kalau dari segi rasa manisnya sudah pas.
Asal tahu saja, produsen teh memang kerap menambahkan pucuk bunga melati untuk dicampurkan bersama dengan daun teh. Fungsi dari bunga melati itu untuk menambah aroma dan kesegaran. Namun, kalau wangi melati terlalu kuat, malah mendadak horor nggak, sih?
Itulah 3 rasa es teh murah yang aneh di lidah saya. Ya, bukan salah yang penjualnya juga sih, es teh murah kok minta enak dan serba pas. Es teh di outlet steak yang terkenal yang harganya hampir Rp10.000 rasanya juga biasa saja.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Bisnis Es Teh Sesat: Lebih Banyak Es Batu daripada Tehnya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.