Musim kemarau tahun ini terasa begitu panjang. Tidak heran, gerai Es Teh Jumbo ikut menjamur di berbagai daerah, termasuk di Boyolali. Setidaknya kalian bisa menemukan hingga tiga gerai dalam jarak berdekatan, tidak sampai satu kilometer. Ya mirip gerai-gerai Mixue di Indonesia lah.
Saya pikir gerai ini hanyalah bisnis aji mumpung. Mumpung musim kemarau sedang panjang dan bukan main panasnya. Ternyata saya salah. Gerai-gerai Es Teh Jumbo masih bertahan di tengah musim hujan sekalipun. Kebetulan kakak saya membuka usaha ini di Boyolali. Pembeli masih berdatangan sekalipun Boyolali sudah memasuki musim hujan.
Sudah Kebiasaan
Namanya kebiasaan memang sudah diubah. Saya mengamati orang Indonesia memang tidak lepas dari minum teh. Minuman yang satu ini ada hampir di setiap kesempatan. Misalnya saja saat bertamu, tuan rumah biasanya menawarkan teh atau kopi, jarang sekali pilihan minuman lain. Di kafe yang identik menjual kopi, es teh masih saja terselip di menunya. Bahkan, konon katanya, menu teh lebih laris di kafe-kafe.
Selain sudah kebiasaan, Es Teh Jumbo harganya murah meriah. Satu gelas dipatok sekitar Rp3.000 saja. Orang dengan upah minimum paling rendah sekalipun mampu membelinya.
Praktis
Kepraktisan menjadi kekuatan Es Teh Jumbo. Lokasi gerai yang biasanya di pinggir jalan memudahkan pembeli. Mereka tidak perlu turun dari kendaraan untuk mendapatkan segelas es teh. Kalau sedang hujan, mereka tidak perlu melepas mantol dan helm yang merepotkan. Tentu berbeda ketika membeli minuman di warung atau minimarket. Pengendara perlu parkir, melepas helm dan mantol, baru bisa memesan minuman.
Gerainya yang tersebar di mana-mana juga memudahkan pembeli. Pengendara tidak perlu khawatir atau putar balik apabila terlewat sebuah gerai. Toh tidak jauh setelahnya akan ada gerai-gerai Es Teh Jumbo lain.
Modal Es Teh Jumbo tidak besar
Melihat Es Teh Jumbo yang mampu bertahan di tengah musim hujan dan kemarau, bukankah bisnis ini menarik? Apalagi, modal mendirikan gerai semacam ini tidaklah besar. Di sisi lain, memiliki gerai Es Teh Jumbo ternyata lumayan cuannya.
Kalau untuk gerainya, kalian cukup menyediakan meja dan daftar menu saja. Kalau ingin terlihat niat, kalian bisa mencetak banner atau menghias gerainya. Sementara bahan-bahan es teh, kalian cukup membelinya di toko kelontong terdekat. Begitu juga kemasannya.
Hal yang paling penting dari bisnis ini adalah inovasi. Seberapa kreatif penjual membuat varian rasa yang akan membedakan gerai satu dengan lainnya. Kalau jualannya gitu-gitu aja di tengah persaingan ketat, ya agak susah mendapat cuan yang lumayan ya.
Kalian tertarik membuka gerai Es Teh Jumbo juga? Selama orang Indonesia masih suka minum teh, sepertinya bisnis ini masih akan selamat apapun musimnya.
Penulis: Fajar Novianto Alfitroh
Editor: Kenia Intan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.