E-meterai Cara Halus Pemerintah “Merampok” Duit dan Waktu Pelamar CPNS 2024

E-meterai Cara Halus Pemerintah “Merampok” Duit dan Waktu Pelamar CPNS 2024 Mojok.co

E-meterai Cara Halus Pemerintah “Merampok” Duit dan Waktu Pelamar CPNS 2024 (wikipedia.org)

Penutupan pendaftaran CPNS 2024 hanya tersisa 2 hari lagi. Sementara, sebagian besar pelamar belum bisa membubuhkan meterai elektronik alias e-meterai pada dokumen persyaratan. Iya, setiap formasi CPNS 2024 mensyaratkan beberapa dokumen dibubuhkan dengan e-meterai, seperti surat pernyataan dan surat lamaran pekerjaan. 

Sejauh pemantauan saya, website dan aplikasi yang terdaftar di Peruri, instansi penyedia meterai elektronik, mengalami gangguan. Termasuk https://meterai-elektronik.com/,  website yang disarankan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN RI). Sontak akun medsos X @PeruriDigital banjir keluhan netizen. Mereka kecewa terhadap server yang tidak siap menghadapi lonjakan permintaan e-meterai. Beberapa netizen menyarankan penggunaan meterai fisik saja yang lebih mudah didapat dan tidak ribet. Pemerintah tidak perlu sok-sokan serba digital kalau belum siap. 

E-meterai banyak merugikan pelamar CPNS 2024

Pelamar CPNS 2024 dirugikan dari sisi waktu dan dana akibat sistem yang tidak siap. Bayangkan saja, banyak pelamar harus begadang atau bangun pagi-pagi buta demi memperbesar kesempatan mendapatkan akses e-meterai yang lancar.

Mungkin hal itu tidak begitu memberatkan kalau pelamar memiliki banyak waktu senggang. Beda cerita kalau pelamar sudah memiliki pekerjaan tetap atau kesibukan lain, bangun pagi-pagi buta sangat tidak praktis dan merepotkan. 

Itu dari sisi waktu, dari sisi dana banyak pelamar yang sudah melakukan pembayaran, tapi kuota e-meterai tidak kunjung bertambah alias tidak  mendapatkan e-meterai. Padahal, beberapa pelamar membeli banyak keping meterai sekaligus.

Sebagai gambaran e-materai dijual dalam bentuk paket. Ada yang isi 1 keping, 5 keping, dan 10 keping. Banyak yang membeli lebih dari 1 keping karena dokumen yang mensyaratkan e-meterai memang lebih dari satu. Alasan lain, mereka membeli beberapa keping sekaligus supaya lebih ringkas. 

Dengan kata lain, sebagian besar pelamar sudah mengeluarkan uang lebih dari Rp12.500 demi mendapatkan meterai. Bahkan, ada yang sudah menghabiskan uang hingga ratusan ribu karena berkali-kali membeli keping meterai, tapi selalu gagal membubuhkannya. 

Keruwetan tidak hanya sampai disitu. Ada juga pelamar yang sudah membayar dan mendapat keping meterai, tapi harus menunggu cukup lama atau bahkan gagal ketika mengunduh dokumen yang sudah dibubuhkan e-meterai. Padahal sistem mensyaratkan periode mengunduh dokumen maksimal 12 jam setelah e-meterai terpasang. 

Saking kesal dan marah, netizen yang menyebut e-meterai ini sebagai cara pemerintah “merampok” duit rakyat. Mirisnya, mereka yang dirampok adalah orang-orang yang membutuhkan pekerjaan. 

Tidak belajar dari kesalahan 

Saya sepakat dengan tulisan Terminal Mojok beberapa waktu lalu yang berjudul Pendaftaran CPNS 2024 Membingungkan, Pemerintah Nggak Belajar dari Pengalaman. Tidak belajar dari pengalaman adalah gambaran yang sangat tepat. Kekacauan di tahun-tahun sebelumnya seolah tidak pernah jadi bahan evaluasi. 

Selalu saja ada drama pendaftaran CPNS yang dibuka setiap tahun. Persoalan paling klasik, server website pendaftaran CPNS down karena kebanyakan pengunjung. Apalagi menjelang batas waktu penutupan. Dan, tanda-tanda ini mulai terlihat menjelang akhir pendaftaran CPNS 2024. 

Begitu pula soal persyaratan dokumen-dokumen yang harus dibubuhi e-meterai. Sebenarnya persyaratan ini sudah diterapkan sejak beberapa tahun terakhir. Hanya saja, kekacauannya tidak seheboh pendaftaran CPNS 2024. E-meterai dan Peruri tidak sampai menjadi trending topic di X seperti sekarang ini. 

Terlepas dari itu, saya merasa penyelenggara tidak punya langkah antisipasi yang baik. Padahal, kalau mau sedikit saja melakukan riset kecil-kecilan, potensi kenaikan pelamar CPNS 2024 ada dan bisa diramalkan.

Banyak riset dan media mengungkapkan seputar kondisi dunia kerja saat ini. Walau jumlah pengangguran Indonesia berkurang dari tahun lalu, angkanya masih saja tinggi. Belum lagi kabar PHK masih santer terdengar di sana-sini. Bahkan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia diprediksi akan sulit menyentuh angka 5 persen seperti yang ditargetkan.

Di tengah kondisi ekonomi yang serba tidak pasti itu, wajar saja orang-orang mendaftar CPNS, pekerjaan yang selama ini dianggap “aman”. Saya rasa tidak sulit untuk menganalisis secara kasar hal-hal semacam itu. Namun, entah mengapa penyelenggara seolah tidak melakukannya sehingga tidak siap dengan segala yang terjadi.

Saya jadi berpikiran yang tidak-tidak. Jangan-jangan persoalan baru benar-benar mendapat perhatian kalau sudah heboh dan menyita perhatian ya. Seperti persoalan-persoalan lain yang terjadi di negeri ini. Itu mengapa, satu-satunya jalan atas ruwetnya pembubuhan e-meterai hanya viralkan hingga ada solusi konkret. Toh, melapor ke helpdesk maupun cara-cara resmi yang dianjurkan juga tidak banyak membantu. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA Instansi Pusat dan Daerah dengan Jumlah Pendaftar CPNS 2024 Paling Sedikit, Cermati supaya Kesempatan Lolos Semakin Besar!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version