Sebelum rilis, drakor Light Shop sudah menyita begitu banyak perhatian penggemar drama Korea. Bagaimana tidak, drama korea yang rilis pada Desember 2024 itu menggandeng banyak bintang Korea ternama sebagai pemainnya. Apalagi, penulisnya sama dengan penulis drakor Moving yang memenangkan banyak penghargaan sepanjang 2024.
Saya adalah salah satu penggemar drakor yang menantikan rilisnya Light Shop. Bahkan, saya rela berlangganan Disney+ Hotstar, platform di mana Light Shop ditayangkan, khusus untuk menontonnya. Bisa dibilang, drakor ini yang paling saya nanti di penghujung 2024, selain Squid Game 2 tentu saja.
Benar saja, setelah semua episode muncul pada 18 Desember 2024, saya melahap tayangan itu dalam semalam. Saya memang tipe yang menonton semua episode drakor sekaligus. Bahkan, kadang saya rela menunggu semua episode drakor lengkap dahulu baru menontonnya.
Setelah menonton ada kekecewaan besar yang timbul di hati. Penyesalan yang muncul karena saya terlalu menyukai drakor yang satu ini.
Daftar Isi
Saya menyesal menonton drakor Light-Shop secara terburu-buru
Sebenarnya ada dua sisi, menguntungkan dan tidak menguntungkan, dari menonton seluruh episode drakor sekaligus. Kalau drakornya tidak sesuai selera, saya dapat dengan segera menyelesaikannya. Tapi, kalau drakornya sesuai selera alias saya sangat suka, binge-watch dapat menimbulkan efek samping berupa perasaan hampa setelah semua episode ditonton.
Pernahkan kalian merasakan perasaan hampa setelah menyelesaikan sebuah drakor? Saking sukanya, kalian tidak rela drakor harus berakhir. Itulah yang saya rasakan pada Light Shop. Ketika episode ke-8 selesai ditonton, ada perasaan nggak rela muncul. Sulit untuk menerima kenyataan drakor ini berakhir..
Itu mengapa, saya menyesal terlalu terburu-buru menyelesaikan drakor Light Shop. Apalagi ada detail-detail kecil, tapi perlu, yang saya lewatkan karena menonton seluruh episode itu sekaligus. Itu mengapa, saat ini saya sedang menonton ulang drakor ini dari awal.
Jadi punya standar baru untuk drama korea
Menonton Light Shop membuat saya punya standar baru untuk drama Korea. Terutama drama-drama yang memiliki banyak lapis cerita dan tokoh. Light Shop menceritakan kisah 12 karakter yang terbagi dalam beberapa cerita, tapi masih dalam satu benang merah yang sama. Walau ada begitu banyak karakter dan kisah, drakor ini tetap mampu menyajikannya dengan jelas. Penonton pun tidak kebingungan.
Selain mampu menceritakan banyak kisah dengan baik, saya rasa, kepenulisan drama ini digarap dengan matang. Walau ada banyak karakter, saya merasa setiap karakter digarap dengan sungguh-sungguh, sangat terlihat penulis begitu peduli pada tiap karakter. Jadi, karakter yang muncul tidak sekadar imbuhan dalam cerita.
Menanti season 2 yang masih belum pasti
Ini penyesalan yang paling dalam. Setelah selesai menonton episode terakhir Light Shop, saya jadi menanti-nantikan season atau musim ke-2. Ya bagaimana tidak, menurut saya ending episode 8 itu membuka kemungkinan untuk dilanjutkan di musim ke-2. Walau di berbagai media disebut belum ada kepastian soal musim ke-2 Light Shop.Menanti hal yang tidak pasti seperti ini yang benar-benar menyebalkan.
Di atas beberapa penyesalan yang timbul setelah saya nonton Light Shop di Disney+ Hotstar. Penyesalan yang muncul karena saya begitu menyukainya. Terima kasih penulis, sutradara, dan para pemain Light Shop sudah menghadirkan drama yang menyentuh dan indah.
Penulis: Kenia Intan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA 5 Drakor Netflix yang Nggak Menye-menye, Cocok untuk Penonton Usia Matang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.