4 Dosa Kecil Penjual Roti Bakar Gerobak yang Merugikan dan Bikin Kesal Pembeli

4 Dosa Kecil Penjual Roti Bakar Gerobak yang Merugikan dan Mengesalkan Pembeli Mojok.co

4 Dosa Kecil Penjual Roti Bakar Gerobak yang Merugikan dan Mengesalkan Pembeli (wikipedia.org)

Roti bakar jajanan kaki lima yang begitu mudah ditemukan di berbagai daerah. Harganya yang terjangkau dan rasa yang nikmat membuat banyak orang menyerbu roti bakar sebagai camilan atau bahkan teman makan malam. Para pelanggan pun dapat memilih varian rasa yang disediakan oleh penjual, mulai dari rasa coklat, keju, stroberi, green tea, maupun campuran dari beberapa rasa.

Saya salah satu orang yang sering jajan roti bakar. Hampir setiap malam saya membelinya untuk mengganjal perut. Itu mengapa saya tahu betul tindak-tanduk penjual yang mengesalkan, bahkan merugikan pembeli. 

#1 Salah memasukkan selai ke dalam roti

Kini penjual roti bakar sudah berinovasi dengan berbagai isian, mulai dari keju, cokelat, susu, hingga selai berbagai rasa yang bisa dipilih oleh pembeli. Tidak hanya memesan isian satu selai saja, pelanggan juga bisa pesan secara campur seperti coklat keju atau pisang coklat. Namun, masih ada beberapa penjual yang kerap salah dalam memasukkan selai ke dalam roti karena terlalu banyak pesanan. 

Kesalahannya sederhana memang, tapi hal sederhana ini kerap bikin dongkol. Apalagi kalau selai yang dimasukan jenis yang tidak disukai pelanggan. Bayang-bayang menyantap roti bakar yang nikmat seketika sirna.

#2 Pesan roti bakar, tapi yang datang malah roti kukus

Sejauh pengalaman saya membeli roti bakar gerobakan, penjual biasanya menyediakan roti bakar dan roti kukus. Mirip dengan kesalahan sebelumnya, penjual yang tidak fokus biasanya salah menerima pesanan. Pembeli yang menerima roti bakar malah beli roti kukus. Begitu pula sebaliknya. 

Kesalahan ini sederhana memang, tapi tetap saja menyebalkan. Itu mengapa kalau kalian memesan roti bakar gerobakan lebih baik perhatikan prosesnya. Langsung tegur kalau penjualnya salah memproses pesanan kalian. 

#3 Penjual roti bakar lupa dengan pesanan pembeli

Sebagai penjual, seharusnya teliti dalam menerima pesanan pembeli apalagi jika sedang banyak pelanggan. Maka dari itu, dibutuhkan karyawan tambahan agar tidak keteteran. Sebab, masih ada pedagang roti bakar yang lupa dengan pesanan pelanggannya karena banyak sekali yang membeli.

Hal yang cukup menyebalkan ketika kita sudah menunggu cukup lama, namun pesanan belum kunjung tiba. Pelanggan yang datang terakhir malah sudah menerima pesanan. Usut punya usut ternyata si pedagang lupa akan pesanan pelanggan sebelumnya. Kalau sudah begini, kita harus benar-benar teliti memperhatikan pedagangnya, sih.

#4 Tidak menyiapkan cukup kursi tunggu untuk pelanggan

Terakhir yaitu mengenai kursi tunggu bagi para pelanggan. Setiap pedagang gerobakan biasanya menyediakan kursi plastik untuk para pelanggannya. Terlebih jika tidak bisa dimakan di tempat. Kursi ini sangat berguna agar pelanggan tidak terlalu pegal untuk menunggu pesanannya datang.

Meski begitu, masih ada beberapa penjual yang kurang peka dengan hal ini. Mereka hanya menyediakan kursi seadanya sehingga pelanggan lain pun harus rela berdiri untuk menunggu. Apalagi kalau pelanggan lain yang sudah lama menunggu tidak peka dengan keadaan sekitar terlebih pelanggan yang sudah pegal menunggu.

Di atas beberapa kesalahan sederhana penjual roti bakar, tapi tetap berhasil bikin kesal pembeli. Kalau mengalaminya sekali atau dua kali, saya masih bisa memaklumi. Namun, kalau terjadi berkali-kali, saya rasa penjualnya perlu berbenah. 

Penulis: Erfransdo
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 5 Sisi Gelap Dunia Makeup Artist

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version