Dalam dunia mobil diesel, ada tiga bahan bakar yang dijual di Indonesia, yakni Biosolar, Dexlite, dan Pertamina Dex. Dari ketiganya, yang paling banyak diburu adalah Biosolar karena harganya murah.
Kemudian, antara Dexlite dan Pertamina Dex, yang lebih banyak diburu adalah Dexlite, meski Pertamina Dex banyak memiliki keunggulan bagi kendaraan. Ini terlihat dari sepinya minat pengendara mobil diesel yang membeli Pertamina Dex. Setidaknya, itulah yang saya lihat selama saya membeli bahan bakar di SPBU pada beberapa kota. Seperti Lumajang, Surabaya, Bangkalan, Pacet, Sumenep, dan Pamekasan.
Dari sana saya penasaran, kenapa barisan Pertamina Dex selalu sepi peminat jika dibandingkan dengan Dexlite? Sehingga, saya bertanya ke petugas salah satu SPBU yang ada di Sumenep.
“Pak, kenapa setiap kali saya isi bahan bakar di berbagai SPBU, Pertamina Dex selalu sepi peminat?”
“Soalnya, harganya mahal. Pengguna mobil diesel lebih memilih Biosolar. Atau memilih Dexlite karena harganya lebih murah daripada Pertamina Dex, tetapi tetap mempunyai kualitas baik,” jawab bapaknya.
Saya pun setuju kalau Dexlite dibilang bahan bakar kendaraan diesel yang berkualitas. Selain harganya nggak mahal-mahal banget, kualitasnya nggak kaleng-kaleng.
Dexlite bikin tarikan enteng
Saya merasakan betul kenikmatan dari penggunaan bahan bakar ini karena orang tua memutuskan menggunakan Dexlite sebagai bahan bakar mobilnya. Dari yang saya rasakan, bahan bakar ini membuat tarikan gas mobil menjadi enteng. Saking entengnya, tanjakan curam yang ada di daerah Prigen, bukan menjadi hambatan.
Sebelumnya, saya pernah mengalami situasi tegang karena mobil yang saya tumpangi susah nanjak di tanjakan curam Prigen. Peristiwa tersebut bikin trauma. Ya gimana nggak trauma, tanjakan lho coy.
Sialnya, meski trauma yang masih membekas, saya harus menjadi sopir menuju Pacet dengan melewati Prigen. Mau tidak mau, saya nekat saja. Namun hebatnya, mobil orang tua yang saya sopiri, melaju dengan mudah, tanpa halangan berarti. Jujur saja, saya penasaran, kenapa mobil yang saya sopiri melaju dengan mudah, tanpa merasa ada beban sedikitpun?
Hingga akhirnya sampai ke tempat tujuan, yakni Pacet, saya teringat omongan montir bengkel mobil yang pernah didatangi untuk service mobil. Dia mengatakan kalau Dexlite akan membuat tarikan gas jadi lebih enteng karena punya kadar cetane yang tinggi.
Emangnya beneran?
Baca halaman selanjutnya
Setelah saya ingat-ingat, memang mobil saya punya tarikan gas yang enteng selama menggunakan Dexlite. Teringat selama menyalip kendaraan besar dan panjang, mobil saya melaju dengan mulus, tanpa harus menginjak gas terlalu dalam.
Berbanding terbalik dengan mobil diesel yang diisi bahan bakar Biosolar. Kebetulan, kerabat saya menggunakan Biosolar sebagai bahan bakar kendaraannya. Kerabat saya cerita meski mobilnya Pajero Sport, tarikan gasnya berat. Dia pernah membandingkannya saat mengisi mobilnya dengan Dexlite, alhasil tarikan gasnya lebih ringan. Tapi, kerabat saya tidak mau beralih ke Dexlite karena sering keluar kota. Agak maklum, sebab harganya lumayan mahal, tentu bikin pengeluarannya membengkak.
Lebih irit, lebih gesit
Sebenarnya, kalau dipertimbangkan ulang, menggunakan Dexlite lebih hemat daripada memakai Biosolar. Soalnya ya, lebih irit. Percaya tidak percaya, saya hanya perlu mengeluarkan uang sebesar Rp900.000 setiap pergi dari Sumenep ke Lumajang. Itu bukan cuman sekali perjalanan lho, tapi saya pake muter-muter dan balik Sumenep.
Saking iritnya, saya dibuat terkagum-kagum. Bahan bakar ini memang edan. Sebenarnya, keiritannya sudah diuji oleh LAPI ITB. Risetnya memperlihatkan jika Dexlite lebih hemat 9 persen dibandingkan Biosolar.
Selain hemat karena irit, juga hemat biaya perawatan. Dexlite memiliki kandungan sulfur yang rendah, sehingga tidak membuat filter bahan bakar cepat kotor.
Bulan kemarin, saya melakukan service mobil ke Auto 2000. Saat melakukan service, montirnya menjelaskan kalau menggunakan Dexlite lebih enak ke perawatan. Lantaran, filter bahan bakarnya tidak cepat kotor. Sedangkan, kalau pakai Biosolar, filter bahan bakarnya cepat kotor.
Terlepas dari kenikmatan Dexlite dari segi mesin, yang jelas sih, Dexlite bikin kita nggak antre. Jarang loh orang beli bahan bakar ini, seringnya Biosolar. Jadi ya, waktu antre terpangkas.
Maka, nikmat mana lagi yang engkau cari saat menggunakan Dexlite? Harga, masih aman di kantong. Tarikan, enteng. Bahan bakar, irit. Perawatan, tidak rumit. Antrean, sedikit. Kenikmatan yang nggak kaleng-kaleng, bukan?
Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Gagal Branding, Alasan Orang Kaya Nggak Malu Beli Pertalite