Derita Kaki Terkena Knalpot Sepeda Motor, Persis kayak Cinta, Deritanya Tanpa Akhir

Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi jogja

Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi (Pixabay.com)

Pernahkah kaki kalian terkena knalpot? Yeah, bet that sucks right?

Kalau belum pernah, saya kasih tahu rasanya.

Ketika kaki terkena knalpot sepeda motor, rasanya sungguh aduhai. Seketika saja mulut saya merespon kesakitan. Bahkan, raut wajah saya juga meringis kesakitan. Saudara perempuan saya bercerita jika raut wajah saya memperlihatkan orang yang menahan rasa sakit berlebih. 

Oh kurang jelas?

Bayangkan betis indah kalian, yang mungkin tanpa bulu itu, tiba-tiba menyentuh besi panas. Sentuhannya mungkin kurang dari dua detik, tapi panasnya cukup membuatmu menjerit. Luka panasnya memerah, perih, dan panas. Berhenti sampai situ? Oh, tentu saja tidak.

Setelah beberapa saat, ketika panasnya mulai menurun sedikit, tiba-tiba gatal mendera. Bayangkan ini: kakimu perih, panas, sedikit berair, tapi gatal. Apa yang bakal kau lakukan?

Panas menembus epidermis

Sebelum musibah kaki terkena knalpot sepeda motor di waktu berwisata, saya sudah dua kali mengalami peristiwa serupa. Respon saya sama persis ketika terkena knalpot di tengah waktu berwisata. Seketika saja mulut saya mengeluarkan lolongan kesakitan dan raut wajah meringis kesakitan. 

Lolongan dan ringis kesakitan yang saya perlihatkan bukanlah tindakan lebay. Faktanya sesakit itu. Rasanya campur aduk antara nyeri dan perih. 

Setelah saya telisik dari berbagai sumber, kenapa kaki yang terkena knalpot sepeda motor bisa mengalami rasa nyeri dan perih? Ternyata, panas dari knalpotnya mampu menembus lapisan kulit di bawah epidermis. Dari saking sakit dan perihnya kulit yang terkena panas knalpot sepeda motor, saya sampai bertanya-tanya, “Panas knalpot saja sudah menyiksa, bagaimana dengan siksa panas api neraka kelak?”

Namun, saya tidak terlalu memikirkan siksa dari api neraka. Bukan karena saya congkak terhadap peringatan Tuhan. Melainkan, tidak punya waktu untuk memikirkannya. Sebab, selama tiga kali kaki terkena knalpot sepeda motor, saya harus buru-buru memikirkan rasa derita dari tindakan pertolongan pertama. 

Perihal pertolongan pertama dari kaki yang terkena knalpot sepeda motor merupakan perkara tidak menyenangkan. Jika kaki yang baru saja terkena knalpot sepeda motor rasanya sakit dan perih, maka saat melakukan pertolongan pertama, rasanya lebih sakit dan perih.

Pertolongan pertama untuk mengobati kaki yang terkena knalpot sepeda motor adalah disiram dengan air mengalir dan dibersihkan dengan cairan alkohol. Jadi bisa dibayangkan sendiri bagaimana rasa sakit dan perihnya.

Selepas melakukan pertolongan pertama, rasa derita belum selesai. Soalnya, kaki yang terkena knalpot sepeda motor harus diolesi salep untuk kulit melepuh. Saat salep dioleskan pada kaki, masih menimbulkan rasa sakit dan nyeri. Sekalipun rasa sakit dan nyerinya tidak terlalu parah waktu melakukan pertolongan pertama.

Penderitaan belum berakhir, dan tak akan pernah berakhir

Apakah setelah diberi salep, penderitaan akan berakhir? Belum, kawan. Penderitaan masih berlanjut. Karena dari pengalaman saya, luka kaki akibat terkena knalpot sepeda motor akan bertahan selama dua atau tiga hari. Dan selama itu juga, akan merasakan derita. 

Yang paling derita adalah saat mau mandi. Bayangkan luka itu kena air. Argh. 

Tidak kalah deritanya lagi saat pipis. Ketika pipis selesai, maka harus mensucikan kaki dengan air. Tentunya, kaki yang terluka waktu kena air akan perih. 

Apakah saat mensucikan kaki, pasti kena bagian luka? Iya. Dari pengalaman tiga kali kaki terkena knalpot sepeda motor, pasti bagian kaki yang kena adalah betis sampai di atas mata kaki. Kenapa? Soalnya, bagian betis sampai di atas mata kaki posisinya setara dengan knalpot sepeda motor, sehingga rawan terkena. Dan kaki bagian betis sampai di atas mata kaki, menurut guru agama saya harus disucikan karena dikhawatirkan terkena cipratan pipis. 

Penderitaan lainnya adalah pada waktu tidur. Seharusnya tidur menjadi aktivitas menyenangkan, tapi karena kaki luka akibat knalpot sepeda motor, akhirnya menjadi tidak membahagiakan. Soalnya, waktu tidur, kaki akan bergesekan dengan sprei. Alhasil, menimbulkan rasa perih pada bagian kaki yang terluka, sehingga membuat tidur tidak nyenyak. 

Luka knalpot kena celana, bayangin

Derita lainnya akibat luka kaki yang terkena knalpot sepeda motor adalah ketika menggunakan celana. Apabila menggunakan celana panjang, luka akan tertekan dan bergesekan dengan kain, sehingga menghasilkan rasa perih.

Kalau pakai celana pendek bagaimana? Jika tidak keluar rumah dengan sepeda motor, tentu tidak akan perih. Namun, kalau keluar pakai sepeda motor dengan memakai celana pendek akan menghasilkan rasa perih akibat kena hembusan angin. Jangan kira angin tidak menghasilkan rasa perih. Justru angin bisa buat perih karena hembusannya yang kencang akan masuk ke lapisan luka.

Dan apabila luka kaki sudah sembuh, masih ada derita lainnya, yakni bekas lukanya awet. Pengalaman saya, bekas lukanya akan hilang dalam waktu lebih dari tiga bulan. Tentu saja, bekas luka yang lama menghilang akan mengganggu penampilan karena menurunkan rasa percaya diri. 

Dengan berbagai penderitaan yang saya rasakan akibat kaki terkena knalpot sepeda motor, saya percaya pada teori Mazhab Frankfurt. Teori Mazhab Frankfurt menjelaskan bahwa kenikmatan modernitas tidak selamanya membawa kebahagiaan pada manusia. Nyambung? Nggak sih, tapi yang jelas, kaki knalpot itu sakit. Banget. Patah hati mah sepele dibanding ini.

Penulis: Akbar Mawlana
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Ironi Knalpot Brong: Niatnya Edgy, tapi Bikin Kuping Nggak Berfungsi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Exit mobile version