Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Dear Penjual di Warung Kopi, Tolong Volume Musiknya Jangan Terlalu Keras

Christian Denny M oleh Christian Denny M
28 Desember 2020
A A
Dear Penjual di Warung Kopi, Tolong Volume Musiknya Jangan Terlalu Berisik Terminal Mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini kedai kopi atau warung kopi sudah menjamur di pinggir-pinggir jalan. Saya sangat suka dengan kehadiran mereka yang membuka jasa penjualan warkop. Hitung-hitung mereka juga membuka lapangan pekerjaan baru dan ruang untuk sekadar ngobrol bersama teman, menikmati hari sepulang kerja, dan bisa menjadi sumber inspirasi untuk orang lain. Namun, saking banyaknya warung kopi yang menjamur, saya harus memilih tempat yang nyaman dengan pelayanan dan pengertiannya untuk tiga hal yang saya ungkapkan tadi.

Begini, beberapa tempat tongkrongan ngopi pasti selalu menyediakan fasilitas tambahan. Selain Wi-Fi gratis, ada juga televisi yang biasanya menyetel tontonan lagu hits, film, hingga live musik. Dari sekian banyak fasilitas di warung kopi, saya tidak pernah terganggu dengan fasilitas tersebut.  Dan, saya meyakini fasilitas tersebut juga ada untuk menyenangkan konsumen.

Akan tetapi, para penjual kopi juga harus memperhatikan para pelanggannya, terutama mengenai fasilitas musik yang diputar. Mbak dan Mas penjual, boleh kok memutar lagu apa pun termasuk musik remix, pop, indie, dangdut atau apa pun terserah lah, tapi mbok ya tolong lihat situasi para pelanggannya sedikit.

Kebanyakan penjual warung kopi tidak terlalu peduli dengan lagu-lagu yang diputar, saya pun demikian. Boleh saja sih menyetel musik apa pun jenisnya asalkan volume suaranya tidak terlalu keras yang bisa mengakibatkan obrolan para pelanggan terganggu.

Coba deh, para penjual di warung kopi mengerti kegundahan ini. Saya yakin, sebagian besar para penikmat dan pelanggan setia di warung kopi Mbak dan Mas juga merasakan hal yang sama. Volume musik yang terlalu keras dengan situasi jalan yang begitu bising itu saling berbenturan.

Saya tahu niat baik Mbak dan Mas penjual kopi adalah ingin menghibur dan memberikan fasilitas yang terbaik. Sekali lagi, Mbak dan Mas juga harus mengerti. Terkadang konsumen butuh tempat nyaman untuk ngobrol dan menikmati hari di warung kopi.

Selanjutnya, Mbak dan Mas penjual kopi juga harus tahu kebanyakan pengunjung di warung kopinya itu muda-mudi, remaja, atau orang tua. Jika kebanyakan pelanggan orang tua ya jangan kasih musik remix dugem dengan volume keras, dong! Mereka kan butuh kopi dan suasana nyaman di warung kopimu, Mbak, Mas. Mungkin niatan Mbak dan Mas ingin meningkatkan kenyamanan para pelanggan, tapi jangan dengan genre musik yang tidak sesuai dan volume yang keras.

Coba setel saja film yang ada di televisi. Bisa juga setel lagu dangdut dan lagu pop cover. Tentu dengan volume suara yang tidak terlalu keras. Mbak dan Mas nggak lagi kawinan atau khitanan, toh?

Baca Juga:

Menebak Alasan Starbucks di Tegal Sepi Pengunjung

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

Begini, saya contohkan lagi. Coba bayangkan jika Mbak dan Mas duduk seperti para pelanggan. Bayangkan Mbak dan Mas adalah pelanggan, lalu Mbak dan Mas nongkrong, ngobrol, dan menikmati minuman yang dijual di warung kopi. Mbak dan Mas asyik ngobrol, tapi musik yang disetel oleh pemilik warung kopi terlalu bising, sehingga Mbak dan Mas harus ngobrol sambil teriak-teriak.

Nyaman ora? Saya yakin Mbak dan Mas merasa tidak nyaman. Kami pun sebagai konsumen setia warkop juga begitu. Kecuali, tempat tersebut memang khusus untuk warung kopi dengan volume musik yang keras dengan ornamen lampu disko. Saya harus akui, kalau itu memang jenis warung kopi yang berbeda.

Kalau untuk warung kopi yang menjual minuman dan tempat untuk berteduh driver ojek online dan pedagang sih musik dengan volume keras bukan hal yang pas. Apalagi posisi warung kopinya tidak jauh dari jalan raya dan kebisingan kendaraan yang mondar-mandir. Beuh, saya pastikan suasana yang Mbak dan Mas bentuk tidak sesuai.

Selanjutnya, jika Mbak dan Mas tidak tahu soal selera musik konsumen, pilih saja lagu dari band-band lawas di era 2000-an. Kan banyak tuh, ada Sheila On 7, Dewa 19, Padi, Peterpan, dan Gigi. Pasti band-band itu lagunya sudah terkenal dan pas untuk segala umur konsumen.

Nah sekali lagi, jika itu tidak juga menghibur. Mbak dan Mas biarkan saja televisinya mati. Nggak usah disetel dengan yang aneh-aneh. Biarkan para penikmat kopi yang jadi pelanggan Mbak dan Mas di warung kopi bisa menikmati waktu mereka.

Jika ada yang meminta untuk memutarkan musik, Mbak dan Mas boleh hidupkan lagi fasilitas full musiknya. Tapi ya gitu, jangan setel musik dengan volume yang terlalu keras, Mbak dan Mas!

Sekian saran dari saya, dear para Mbak dan Mas penjual di warung kopi. Semoga kalian dapat mengerti dan memahami keresahan hati saya. Tempat ngopi yang disediakan Mbak dan Mas itu untuk memberi kenyamanan pelanggan dalam menikmati menu yang tersedia. Jadi, jangan marah ya Mbak dan Mas, ini sekadar saran saja, untuk semua tempat ngopi yang selalu nyetel musik dengan volume keras~

BACA JUGA Kenapa Koruptor di Indonesia Masih Bisa Senyam-senyum di Pengadilan? dan tulisan Christian Denny M lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Desember 2020 oleh

Tags: MusikWarung Kopi
Christian Denny M

Christian Denny M

Pecinta Arsenal. Penyuka Kikil Sapi. Masih berharap bisa menulis dan membuat karya.

ArtikelTerkait

Alasan Kita Bisa Hafal Lirik Lagu, Meski Jarang Mendengarkannya

Alasan Kita Bisa Hafal Lirik Lagu, meski Jarang Mendengarkannya

12 Maret 2020
4 Dosa Warung Kopi di Flores yang Bikin Sepi Pelanggan

4 Dosa Warung Kopi di Flores yang Bikin Sepi Pelanggan

26 Maret 2023
musik haram backST 12 indonesian idol menyanyi konser mojok

Bebas Mau Bilang Musik Haram atau Tidak, yang Penting Jangan Jotos-jotosan

17 September 2021
Puisi Letto di Video Klip 'Permintaan Hati' Terkesan Jahat dan Maksa terminal mojok.co

Tafsir Sufistik Lagu-lagu Letto. Dialog Intim nan Mesra Antara Hamba dan Tuhannya

3 September 2020
4 Rekomendasi Warung Kopi di Sekitar IAIN Kediri

4 Rekomendasi Warung Kopi di Sekitar IAIN Kediri

31 Januari 2022
Filsuf Adalah Tonggak Peradaban Bangsa dan Kini Mereka di Kedai Kopi terminal mojok.co

Dari Warung Kopi untuk Kedaulatan Istri

5 Januari 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.