Danau UPN Veteran Jatim itu unik. Ia bukan sekadar genangan air yang kebetulan ada di kampus, melainkan entitas multifungsi yang punya peran vital dan ironis dalam kehidupan mahasiswa.
Meski saya bukan mahasiswa UPNVJ, tapi 4 tahun mendampingi doi sebagai mahasiswi di kampus ini, membuat saya sadar, UPNVJ memiliki sudut paling romantis sekaligus paling jujur betapa mlaratnya kehidupan mahasiswa yang dilanda kebucinan.
Danau kampus ini, jauh di balik narasi Green Campus yang membosankan.
Kolam retensi yang gagal retensi
Secara teori, Danau UPN Veteran Jatim, berfungsi sebagai kolam retensi, menyerap air saat Surabaya banjir bandang. Secara praktik, ia adalah kolam pemancingan yang gagal move on.
Airnya keruh cokelat muda, berisi ikan-ikan tawar yang hidup dalam dilema eksistensial karena setiap hari mencium polusi, bukan lumut alami. Fungsi utamanya bukan meretensi air hujan, melainkan meretensi harapan palsu mahasiswa yang berharap ikan di sana sebesar betis.
Ini adalah fungsi ekologis yang paling jujur, menjaga populasi eceng gondok agar tidak sepenuhnya punah. Sekaligus, menjadi pengingat bahwa tidak semua yang berlabel Veteran itu mulia, termasuk kualitas airnya.
Danau UPN Veteran Jatim adalah studio foto pre-wedding termurah di Rungkut
Lupakan studio foto mahal atau pantai Bali. Bagi mahasiswa tingkat akhir UPN Veteran Jatim yang sedang mode irit maksimal, danau ini adalah venue foto pre-wedding paling heroik.
Kenapa heroik? Karena untuk mendapatkan satu foto romantis dengan blur estetis, fotografer harus berjuang keras menyamarkan tiang listrik, kerucut pembatas parkir, dan tumpukan daun kering yang gagal dibersihkan. Danau ini mengajarkan bahwa romansa sejati adalah seni mengedit, bukan seni menikmati pemandangan alam.
Pemandangan air keruh dengan filter vintage akan menghasilkan potret yang sempurna untuk dibingkai dan dilupakan, membuktikan bahwa cinta sejati mahasiswa hanya butuh background rindang dan sedikit pencahayaan remang-remang lampu taman.
Laboratorium uji daya tahan aroma parfum
Ini adalah peran paling penting dan tak tertulis dari danau kampus UPN Veteran Jatim. Danau ini adalah medan perang antara aroma fauna air tawar dengan aroma parfum dupe yang dipakai si cewek untuk ngapel. Apalagi letak danau tepat di seberang asrama putri.
Danau adalah penguji keikhlasan aroma sebelum doi dibawa ke tempat makan yang lebih mentereng sekaligus penentu apakah kemistri kalian lebih kuat dari bau bangkai ikan kecil yang terdampar.
Arena konsultasi skripsi tanpa dosen
Jauh dari spot pacaran yang ramai, danau UPN Veteran Jatim ini juga punya fungsi sunyi, tempat mahasiswa melakukan konsultasi skripsi dengan diri sendiri. Mereka datang sore hari, duduk termangu menatap air.
Tapi suasana yang tenang berfungsi sebagai terapi kejut. Setelah berjam-jam termangu, mereka pulang dengan kepala sedikit lebih plong, bukan karena mendapat solusi, tapi karena menyadari bahwa masalah skripsi itu lebih kecil daripada masalah ekosistem danau yang terus berjuang untuk hidup. Danau mengajarkan esensi keveteranan, bertahan hidup di tengah kepungan masalah yang tak berkesudahan.
Danau UPN Veteran Jatim, tempat nongkrong paling romantis sekaligus paling mlarat
Poin terakhir ini merangkum semuanya. Kenapa danau UPN Veteran Jatim romantis? Karena gratis. Kenapa bokek? Karena kalau dompet tebal, ngapelnya pasti di kafe yang ber AC, bukan di bangku semen yang dihiasi nyamuk sore hari.
Danau UPN Veteran Jatim adalah venue terbaik untuk menunjukkan bahwa cinta sejati tidak butuh tempat mahal. Cukup modal gombalan, obrolan tentang masa depan yang tidak pasti, dan sebotol air mineral bagi si cowok.
Di masa depan, saat para alumni sukses dan kaya raya, mereka akan merindukan danau ini. Bukan karena keindahan panoramanya, tapi karena ia adalah satu-satunya tempat di mana parfum si cewek pernah diuji dan terbukti menang melawan bau air keruh. Sebuah warisan aroma yang tak akan pernah luntur, bahkan setelah wisuda.
Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Rizky Prasetya
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
