Daftar Kado Nikahan yang Cocok Dibeli Kaum Pete-pete

Daftar Kado Nikahan yang Cocok Dibeli Kaum Pete-pete Terminal Mojok

Akhir-akhir ini, banyak teman saya yang nikah. Berasa kayak dibombardir, dompet saya ngos-ngosan saja gitu gara-gara kado nikahan. But, it doesn’t even matter. Menyenangkan orang lain, terlebih pasutri—yang sudah habis-habisan gelar resepsi—adalah hal yang indah untuk saya tetap lakukan sebagai teman.

Tapi, kalau terus-terusan, hm… rada nganu, ya? Nah, inilah saatnya. Mulai dari teman akrab sampai teman tapi nggak kenal nama, bersatu demi kemaslahatan pengantin baru dan dompet tiap individu yang nggak jarang isinya cuma seribu. Bersatu untuk pete-pete alias patungan.

Jangan dianggap remeh, loh. Selain sedikit mengecilkan keran pengeluaran uang, patungan ini adalah gotong-gotong. Sebuah falsafah kehidupan yang dianut masyarakat Indonesia, bahkan terhitung sebagai pengamalan dari sila ketiga dan kelima. Waw, betapa mulianya manusia. Kalau beradab~

Tapi, kadang bingung nggak sih, hadiah apa yang bagus atau seenggaknya worth to buy dengan hasil uang patungan tersebut? Berikut adalah list barang yang bisa kalian beli sebagai kado nikahan dengan metode pengumpulan uang patungan.

Perabot

Membelikan seperangkat perabotan bisa jadi pilihan kaum pete-pete. Kenapa? Karena kalau kalian patungan buat ngebiayain WO-nya, yakin lu? Makanya untuk variasi, perabot ini cocok sekali buat kalian pilih.

Perabot atau perlengkapan rumah tangga seperti mejikom, microwave, kipas angin, AC, TV, kulkas, kompor, tabung gas beserta isinya, alat presto ikan, dispenser, pengharum ruangan, alat makan sendok-piring-gelas, satu set cangkir, dan sebangsanya akan sangat berguna bagi keberlangsungan hidup pasutri. Kenapa? Yaiya dong, kan mereka nggak bakal bisa masak mi Sedaap pakai peci ditaruh di atas sajadah. Makanya, beliin perabot ini tuh berguna banget.

Dan jumlah anggaran hasil patungan yang terkumpul biasanya lumayan banyak. Makanya, membeli perabot ini kiranya masih bisa diusahakan laaah. Nggak harus semua perabot yang saya sebutin ya, beberapa dari mereka saja. Sesuaikan dengan anggaran terkumpul yang ada.

Oh iya, satu lagi. Ada yang bilang jangan lupa beliin hair dryer, jeh. Ya… if you know what I mean~

Emas

Mahal? Ya nggak kalau patungan, mah.

Misalkan nih, ada 15 orang dan per orang patungan 50 ribu. Total uang patungan keseluruhannya sudah dapat 750 ribu. Dengan uang segitu, saat ini kamu bisa mendapatkan emas batangan sebesar 0.5 gr. Terlepas mas kawin pasutri yang biasanya sudah ada emas sebagai salah satunya. Kalian yang notabene merupakan teman mereka nggak salah jika membelikan emas lagi, meski hanya dengan berat yang seuprit itu. Berikanlah hadiah yang terbaik, remember?

Emas batangan bisa dipajang (kalau bersedia hilang), dijual, digigit, ditimang-timang, dan itu baik untukmu. Si pasutri kemungkinan akan terus mengingat jasa kalian. Apalagi jika suatu hari kepepet memerlukan dana, dan dana darurat yang mereka punya sudah jebot. Nah, inilah waktunya emas batangan hasil patungan kalian ambil peran: sebagai penyelamat.

Sisa dari uang 750 ribu itu masih bisa kalian belikan tambahan emas perhiasaan atau apa kek, lah terserah elu~

Suvival kit

“Pistol? AK-47? AS50?”

Bukan, bukan. Survival kit yang saya maksud adalah untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19, bukan zombie. Ih atuh meni, naudzubillah…

Menyesuaikan kondisi yang dari tahun lalu masih saja gonjang-ganjing begini, ada baiknya kalian memberi kado nikahan seperangkat alat yang dapat menunjang keberlangsungan hidup mereka seperti produk antiseptik, masker dengan beragam variannya, face shield, hezenizezer, dan tetek bengek lainnya. Ini akan sangat membantu menjaga kehigienisan lingkungan rumah tangga mereka dari kuman dan pelakor.

BACA JUGA Lika-liku Kehidupan Santri di Pesantren Perihal Kisah Asmaranya dan tulisan Nuriel Shiami Indiraphasa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.
Exit mobile version