Citywalk Temanggung bisa jadi fasilitas umum yang mengubah wajah Kota Tembakau. Tapi, kalau nggak dirawat, ya sama saja nggak ada efeknya
Temanggung, sebuah kabupaten kecil yang terletak di antara megahnya Gunung Sumbing dan Sindoro, memiliki berbagai pesona. Berada di daerah dataran tinggi, kabupaten ini kaya akan sumber daya alam, dengan perkebunan kopi, teh, dan tembakau yang melimpah. Keindahan alam yang memikat mata para penduduk di kota-kota besar juga menjadi daya tarik tersendiri untuk berkunjung di Kabupaten Temanggung.
Namun, di balik keindahan alam, kopi yang nikmat, dan tembakau yang khas, Temanggung masih menghadapi persoalan yang belum terselesaikan dalam beberapa tahun terakhir, yaitu soal fasilitas umum.
Temanggung, meskipun memiliki banyak potensi, belum didukung dengan fasilitas umum yang memadai. Sementara kabupaten-kabupaten lain berlomba-lomba membangun dan merawat fasilitas umum untuk masyarakat, Temanggung terkesan setengah hati dalam menyelesaikan persoalan ini.
Kenapa setengah hati? Hal ini dapat dilihat dari beberapa fasilitas umum yang mangkrak, tidak terawat, atau sekadar menjadi pajangan belaka. Taman Pengayoman dengan anak punk-nya, Taman Pikatan yang kumuh, hingga Alun-Alun yang terlihat seperti kuburan adalah contoh nyata betapa pemerintah Kabupaten Temanggung kurang serius dalam pembangunan dan perawatan fasilitas umum.
Baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung membangun sebuah citywalk di sepanjang Jalan Sudirman. Meskipun baru diresmikan saat artikel ini ditulis, fasilitas ini sudah diserbu oleh masyarakat. Entah untuk sekedar duduk duduk santai, maupun menikmati jajanan yang dijual oleh pedagang di sekitarnya.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah terkait keberadaan citywalk ini agar tidak menjadi “lagu lama” soal fasilitas umum di Kota Tembakau. Beberapa masalah yang perlu segera diselesaikan antara lain:
Daftar Isi
Tukang parkir liar
Masalah parkir ini merupakan keluh kesah saya dan para kawula muda yang sering berkunjung di Citywalk Temanggung. Saya sendiri fine-fine saja jika para tukang parkir itu merupakan tukang parkir resmi dan membantu mulai dari menutupi jok motor ketika hujan atau hanya sekedar membantu menyeberang. Namun pernah suatu ketika hujan turun, saya sedang jajan dan hanya parkir selama kurang lebih 10 menit lalu dimintai uang parkir dan ketika saya sudah memberi uang, Anda tahu apa yang terjadi? Saya ditinggal dong dan si tukang parkir ini malah ngeyup ke warung terdekat.
Pernah juga ketika teman saya membeli es teh. Dengan niatan baik teman saya memberikan uang terlebih dahulu kepada tukang parkir supaya nanti bisa langsung pergi ketika pesanannya sudah selesai.
Namun, ketika sudah selesai dan hendak pergi tukang parkir ini malah meminta lagi uang untuk parkir. Dengan kekeh tukang parkir ini meminta uang dan malah menuduh bahwa teman saya pembohong. Dengan terpaksa teman saya pun memberikan uang kepadanya dengan segala sumpah serapah di dalamnya.
Menjadi tempat parkir dadakan
Fenomena ngabers merupakan suatu fenomena yang masih ada dari jaman covid sampai presiden baru telah dilantik. Bukan bermaksud negatif, tapi terkadang para ngabers sering memarkirkan kendaraan seenak udelnya di fasilitas umum tanpa memerhatikan kenyamanan pengguna yang lainnya. Motor-motor tersebut sering saya jumpai berjejer-jejer di atas trotoar hingga menutupi sebagian besar trotoar.
Dengan motor modifikasi knalpot brong, ban cacing, dan lampu kelap-kelip yang mengalahkan lampu alun-alun, motor-motor yang diparkirkan di citywalk tersebut sering mengganggu pengguna jalan yang sedang menikmati haknya untuk walking-walking di Citywalk Temanggung. Maka dari itu persoalan tersebut juga menjadi pr untuk pemerintah kabupaten temanggung.
Bisakah menjaga kebersihan Citywalk Temanggung?
Last, but not the least, tentu saja tentang kebersihan. Kebersihan merupakan salah satu penanda nyaman atau tidaknya fasilitas umum. Masalah sampah merupakan masalah yang sering terjadi jika kaitannya dengan fasilitas umum. Entah itu di daerah perkotaan maupun di sebuah kabupaten kecil seperti Temanggung.
Saya harap pemerintah dapat mengelola persoalan sampah yang ada di Citywalk Temanggung supaya fasilitas yang baru terbangun ini dapat dinikmati oleh masyarakat. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten Temanggung harus bisa mengelola. Juga mengedukasi masyarakat akan pentingnya kesadaran untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan fasilitas umum.
Wahai pemerintah kabupaten Temanggung. Trust me, jika masalah-masalah tersebut dapat diatasi niscaya Temangggung Bersenyum yang selama ini kita ucapkan dan bangga-banggakan akan menjadi sebuah kenyataan. Temanggung dengan segala keindahannya akan lebih indah jika disertai fasilitas-fasilitas umum yang dapat dinikmati oleh masyarakat.
Penulis: Andika Akhmad Faisal
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA SIM Itu Memang Harusnya Susah Didapat, Bukan Malah Dipermudah, apalagi Berlaku Seumur Hidup!