Chevrolet LUV, Pick Up Lawas yang Tetap Tangguh dalam Berbagai Situasi

Chevrolet LUV, Pick Up Andalan yang Tangguh dalam Berbagai Kondisi

Chevrolet LUV, Pick Up Lawas yang Tetap Tangguh dalam Berbagai Situasi (Unsplash.com)

Chevrolet LUV memang mobil pick up ter-luv~

Jika Mas Muhammad Iqbal Haqiqi punya kenangan akan Suzuki Carry Futura dan Mbak Tiara Uci punya kenangan dengan Mitsubishi L300, saya tak mau ketinggalan. Apalagi saat tinggal di Kabupaten Jember, saya kerap berpapasan dengan kendaraan jenis pick up dari Negeri Paman Sam, Chevrolet.

Iya, mobil yang kerap saya jumpai di Jember adalah Chevrolet LUV 1985 dengan seri C223. Mobil satu ini mengusung mesin diesel dengan kapasitas tinggi, yaitu 2300 cc. Kekuatan mesinnya jelas nggak perlu diragukan lagi mengingat meski rerata usia kendaraannya sudah menyentuh hampir empat dekade, namun tetap tangguh untuk digunakan.

Maka nggak usah heran kalau kendaraan ini dijadikan andalan para pemiliknya, terutama di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Di kampung halaman saya ini, Chevrolet LUV masih sering wira-wiri untuk mengangkut barang. Barang yang diangkut pun beragam, mulai dari kayu, bata merah, genteng, pasir, hingga sapi.

Sejarah pabrikan Chevrolet di Indonesia

Pabrikan Chevrolet atau General Motors (GM) pertama kali masuk ke Indonesia di masa kolonial Belanda, tepatnya tahun 1927, melalui perusahaan bernama NV General Motors Java Handel Maatschappij (NV MJHM). Saat itu, mobil-mobil Chevrolet mulai diimpor dan diperkenalkan di Hinda Belanda.

Permintaan pasar yang tinggi terhadap mobil Chevrolet mendorong General Motors untuk mengembangkan lebih lanjut kehadiran mereka di Hindia Belanda. Puncaknya pada tahun 1938, GM memutuskan untuk membangun pabrik perakitan di Tanjung Priok, Jakarta, sebagai tanggapan terhadap pertumbuhan pasar otomotif yang signifikan di wilayah ini.

Pendirian pabrik perakitan di Indonesia memungkinkan GM untuk merakit mobil Chevrolet secara lokal, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih efisien dan mengurangi biaya impor. Langkah ini juga merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk lebih mendekatkan diri pada pasar otomotif yang menjanjikan. Hingga akhirnya bulan Maret 2020 lalu pihak Chevrolet oleh GM Indonesia memutuskan untuk tidak membuka penjualannya di Indonesia lagi.

Mampu mengangkut beban berat dan tangguh dalam berbagai situasi

Saya berjumpa dengan kendaraan ini secara langsung saat KKN di Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Salah satu warga di sana sering membawa sapi saat pasaran menggunakan mobil pick up satu ini. Di hari lain, ada warga yang membutuhkan kendaraan untuk mengangkut barang-barang material, dan Chevrolet LUV ini tetap jadi andalan.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, dengan mesin diesel berkapasitas 2300 cc, mobil ini menawarkan tenaga yang cukup kuat untuk melakukan berbagai tugas berat. Mobil ini juga tangguh dan kokoh melewati berbagai kondisi jalan, setidaknya itu yang saya lihat.

Nggak heran kalau dua sapi jenis Brahman mampu diangkut Chevrolet LUV 1985. Menurut pemiliknya, selain efisiensi bahan bakarnya yang tinggi, sasis mobil Cheverolet LUV juga bagus. Makanya cocok dijadikan kendaraan untuk pekerjaan yang memerlukan tenaga dan daya tahan tinggi.

Tetap bertahan dan memiliki penggemar setia

Meskipun teknologi kendaraan kini telah berkembang pesat, Chevrolet LUV tetap memiliki tempat di hati banyak orang. Hal ini menunjukkan kesetiaan masyarakat terhadap kendaraan asal Negeri Paman Sam ini. Penggunaan dan eksistensi mobil pick up ini masih terjaga hingga sekarang.

Seperti yang sudah saya paparkan sebelumnya, utamanya di Jawa Timur, mobil ini kerap saya temukan di jalanan. Mobil ini jadi andalan para pemiliknya untuk mengangkut berbagai keperluan. Hal ini menunjukkan betapa tangguhnya mobil ini sebagai kendaraan multifungsi.

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Chevrolet Bangkrut, Susah Memang Mobil Bagus Hidup di Republik Toyota Ini.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version