Nggak ada yang lebih seru menjadi orang Indonesia ketimbang saat ini. Gimana nggak? Wong dengan menjadi orang sopan, seseorang bisa lepas dari berbagai masalah serius. Untuk pertama kalinya sejak entah kapan, kita mengetahui fakta bahwa sopan adalah kunci segalanya. Efektivitas menjadi orang sopan sudah teruji klinis, dan praktisinya nggak main-main: para influencer!
Pertama kita menyaksikan kesopanan Rachel Vennya saat pengadilan dan berhasil meluluhkan hati Hakim. Kedua, Gaga Muhammad juga sukses melakukan hal yang sama di pengadilan. Ketiga, meski ini masih sebatas teori, yakni sosok Cassandra Angelie. Artis yang terjerat kasus prostitusi itu konon lepas dari tuntutan dan enjoy main TikTok karena sopan saat pengadilan.
Lihat? Menjadi orang sopan bakal memudahkan kita lepas dari situasi buruk.
Makanya, saya heran kok masyarakat Indonesia malah mengecam keputusan pengadilan mereka yang sudah bersikap sopan itu? Kok bisa pada nyinyir dan menyudutkan mereka yang sudah bersikap sopan? Ya ampun, pemahaman mayoritas masyarakat Indonesia kok pas-pasan banget, sampai nggak bisa menghargai orang sopan. Katanya orang-orang di negara ini terkenal karena sifat sopan, tapi kok marah saat ada orang lepas dari masalah karena sopan? Dih, aneh bener!
Kalo saya sih, yang sudah super cerdas dan paham akan banyak hal, jelas sangat menghargai sopan santun para influencer tersebut. Lah, mereka saja disebut influencer, yang artinya orang dengan potensi mempengaruhi orang lain, ya wajar dan sungguh mulia kalau menontonkan kesopanan, dong?
Kan bagus kalau banyak influencer mengajak semua orang buat sopan? Bukankah itu artinya mereka melakukan hal positif untuk kita semua ikuti? Artinya program pemerintah yang sering ngendors influencer itu emang efektif dan nggak sesembarangan di pikiran kalian semua. Kok bisa kalian semua pada nggak paham hal sefundamental ini?
Saya mayan yakin, kalian-kalian yang nyinyirin sopan santun para influencer sesungguhnya tertampar. Sebab, selama ini berbuat arogan, nggak peduli dengan orang lain, mau menang sendiri, banyak marah-marah di medsos, dan menjunjung tinggi sifat bodo amat. Ah, sial betul Mark Manson dengan buku bestsellernya yang Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat itu.
Makanya, untuk menjadi tandingan buku itu, serta membenahi akhlak mayoritas orang Indonesia, kayaknya kudu ada buku motivasi yang judulnya Sebuah Seni untuk Bersikap Sopan. Nanti isinya adalah sekumpulan wawancara dengan praktisi sifat sopan tersebut, yaitu para influencer yang sudah nggak perlu disebut namanya lagi. Salah satu hal yang bakal dibahas di buku itu adalah bagaimana caranya menjadi sopan saat seseorang positif Covid-19 dan harus karantina.
Orang sopan harus bener-bener patuh buat dikarantina, karena kalo malah kabur dan liburan ke luar pulau, itu bakal merugikan banyak orang. Apalagi kalau dalam prosesnya melibatkan aksi suap sana suap sini. Hah, sungguh itu bukanlah hal sopan untuk dilakukan. Yakinlah, kalau manut dan sopan selama menjalani karantina, pasti bakal segera sembuh dan bisa liburan terserah mau ke mana saja. Tetapi, kalau ternyata emang pengin kabur dan liburan biar imun tubuh naik sehingga cepet sembuh, maka kaburlah dengan cara sopan.
Misal, ngobrol sama pihak sana pihak sini dengan cara yang halus tanpa marah-marah. Dan tentu saja kudu dikasih uang jajan ke mereka biar tambah sopan, dong. Kemudian naiklah pesawat dengan lemah lembut dan penuh kesopanan, jangan teriak-teriak dan salto karena itu nggak sopan. Setelah itu, liburanlah dengan sopan dan tidak membuat kegaduhan. Jangan mabok sampe mendem dan rese ngambilin jemuran warga.
Terus kalau ternyata banyak orang nggak paham betapa pentingnya liburan untuk menaikkan imun tubuh, terus berujung dipidanakan, yasudah, bersikaplah sopan selama pengadilan. Niscaya semuanya akan lancar tanpa masalah berarti.
Hal lain yang bakal diajarkan di buku Sebuah Seni untuk Bersikap Sopan adalah, jangan sekali-kali berkendara dengan ugal-ugalan. Juga, jangan berkendara ugal-ugalan sambil mabok. Dan lagi, jangan berkendara dengan ugal-ugalan sambil mabok, plus saat lagi ngantuk. Orang sopan nggak bakal melakukan hal begituan, karena akan meresahkan banyak orang, pun sungguh membahayakan dengan nyawa sebagai taruhan. Itu sungguh bukan budaya orang sopan, dan hanya bakal dilakukan oleh orang paling pekok dari sekumpulan orang pekok dengan level kepekokan yang tak tersembuhkan.
Akan tetapi, sopan santun sungguh menjadi jalan keluar atas segala sesuatu. Semisal ada orang pekok yang melakukan hal berbahaya tadi, tentunya ia bakal sedikit terselamatkan jika mendadak berubah sopan. Misal setelah berkendara ugal-ugalan sambil mabok bin ngantuk dan menyebabkan kecelakaan mematikan, orang tersebut hukumannya bisa dikurangi karena bersikap sopan saat pengadilan.
Maka dari itu, wahai manusia arogan nan sudah lupa terhadap sopan santun, mulailah tobat sebelum terlambat. Berhentilah marah-marah dan sok paling benar di medsos. Yakinlah, kalo kalian merasa harus paling benar dan hobi nyinyir, itu nggak bakal bisa bikin kalian lepas dari masalah. Terlebih, itu nggak bisa bikin kalian selamat dari pengadilan kalo mbuh kenapa kalian kena kasus.
Loh, sekarang kalian bisa kena kasus hanya gegara asal mbacot di medsos, loh. Bacot besar kalian nggak berguna selama di pengadilan, dan hanya perilaku sopan yang dapat menjadi penyelamat. Kenapa? Karena di negara ini, hukum sudah berpihak kepada orang sopan.
Penulis: Riyanto
Editor: Rizky Prasetya