Candimulyo, Surga Durian dari Magelang

Candimulyo, Surganya Durian dari Magelang Terminal Mojok

Candimulyo, Surganya Durian dari Magelang (Unsplash.com)

Ada satu kecamatan di Kabupaten Magelang yang dikenal sebagai surganya durian. Namanya Kecamatan Candimulyo.

Awal tahun seperti saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Magelang. Bukan untuk Borobudurnya, apalagi menengok monumen kompor minyak—yang sebenarnya merupakan menara air jadul peninggalan kolonial—di alun-alun, melainkan sedikit melipir ke pojokan. Ya, Anda bisa datang ke Candimulyo. Candimulyo sebenarnya daerah pertanian yang asri dan tak jauh beda dengan daerah lainnya di Magelang, namun itu jika Anda datang di waktu yang salah.

Di masa seperti sekarang ini, di sepanjang jalan Candimulyo, Anda akan mudah menemui lapak penjual buah berduri yang menurut sebagian orang beraroma tak sedap. Durian adalah buah yang membuat Candimulyo dikenal luas. Ini terlihat jelas dari banyaknya penjual durian, rimbunnya kebun, hingga banyaknya patung durian di Candimulyo. Dengan kata lain, surga durian asli Magelang berada di Candimulyo. Tiap tahun bahkan ada festival durian dan ini jadi acara paling membahagiakan bagi para pencinta durian. Gimana nggak bahagia, ha wong pilihan buahnya banyak, buahnya enak-enak, dan boleh makan gratis!

Desa Giyanti mungkin menjadi salah satu yang paling dikenal di Candimulyo. Anda bisa langsung datang ke sana untuk mencicipi durian. Meski begitu, di Candimulyo, durian hampir tersedia di mana saja. Di tiap kampung, di ujung jalan, di tiap gang, pokoknya mudah ditemui di mana-mana.

Saking banyaknya penjual durian, harga buah ini cukup bersaing dan nggak bikin UMR minim milik Anda menjerit. Saat musimnya, kita bisa mendapatkan buah yang legit berdaging tebal dengan harga nggak ngotak. Sebagai orang yang pernah mabuk durian Candimulyo, saya bisa memberikan kesaksian dengan gamblang dan jujur.

Dengan berbekal uang Rp100 ribu, Anda bisa puas makan durian di sini. Biasanya buah ini dijual mulai dari harga Rp30 ribu ke bawah. Di sini, kita harus pintar menawar, menilai durian dari penampakan luar, serta pandai mencari tempat untuk membeli. Pilihan lapak dan warung ada banyak, ini yang kadang bikin bingung.

Anda boleh datang ke tempat petaninya langsung. Tentu ini akan lebih mengasyikkan. Masuk ke kampung-kampung, sekalian cosplay jadi Heru Gundul atau Si Bolang. Biasanya orang-orang urban suka kegiatan begini, tentunya sembari foto-foto.

Mengunjungi rumah para petani di Candimulyo juga memberikan vibes kehidupan desa nan romantis. Seperti konten-konten yang sering FYP itu, lho. Sangat cocok dilakoni sembari menikmati durian yang manis, dan tentu saja lebih menyenangkan karena bisa ngobrol langsung dengan masyarakat.

Mau harga super murah? Biasanya itu terjadi di ujung musim, atau saat panen di Candimulyo sedang super melimpah. Atau mau yang gratis? Anda bisa datang ke sana dan menunggu di bawah pohon durian. Kalau ada yang jatuh, itu tandanya boleh diambil oleh siapa pun yang menemukannya. Ini serius, hal semacam itu nyata adanya. Mungkin itu yang namanya rezeki durian runtuh. Karena itulah agar tak jatuh, buah-buah itu diikat tali.

Tak terelakkan lagi jika durian Candimulyo adalah harta yang juga berharga selain keluarga. Ia membuat Magelang lebih berwarna, lebih punya karakteristik, dan yang paling utama adalah membuatnya lebih legit dan manis.

Nah, kalau mau ke sini, Anda perlu memperhatikan beberapa hal. Hal yang harus diperhatikan selain waktu kunjungan adalah uang. Harganya memang murah, tapi harga yang murah itu justru bisa bikin Anda kalap. Tak lupa juga saya mengingatkan untuk belajar menahan diri. Karena kalau tak hati-hati, Anda bisa overdosis seperti saya. Khusus buat para perempuan, menurut mitos yang beredar, makan durian akan lebih nikmat jika ditemani oleh pria Magelang asli. Boleh, kok, dicoba!

Penulis: Bayu Kharisma Putra
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Di Magelang Tak Ada Angkringan dan Cilok.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version