4 Calon Mahasiswa yang Cocok Lanjut Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM)

4 Calon Mahasiswa yang Cocok Lanjut Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM)

4 Calon Mahasiswa yang Cocok Lanjut Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) (unsplash.com)

Saya tidak menampik bahwa beberapa orang mungkin akan berpikir dua kali sebelum memutuskan melanjutkan studi ke Universitas Trunojoyo Madura (UTM), terutama bagi calon mahasiswa yang berasal dari luar Madura. Selain beberapa stigma yang sering disematkan pada orang Madura, lokasi UTM yang jauh serta perlu menyeberang pulau akan membuat keluarga di kampung asal kepikiran. Sebenarnya hal tersebut adalah hal yang lumrah, terutama bagi calon mahasiswa yang baru pertama kali akan jauh dari kampung halaman.

Akan tetapi menurut saya, problem tersebut seharusnya tak menjadi alasan untuk mengurungkan niat para calon mahasiswa baru merantau guna menempuh pendidikan. Pepatah saja menganjurkan kita untuk mencari ilmu sampai ke negeri Cina, apalah kalau hanya Madura, Gaes. Lebih dari itu, UTM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) satu-satunya di Madura juga memiliki keunggulan dan keunikan tersendiri daripada kampus lain. Nah, berikut ini adalah beberapa tipe calon mahasiswa yang menurut saya sangat cocok dengan kondisi keunggulan yang dimiliki UTM.

Calon mahasiswa dengan kondisi ekonomi pas-pasan cocok kuliah di Universitas Trunojoyo Madura karena biaya hidup di sini murah meriah

Saat ini PTN masih menjadi impian banyak siswa daripada PTS. Alasan paling utama adalah sistem UKT di PTN yang disesuaikan dengan kodisi ekonomi keluarga. Bahkan PTN tidak segan hanya membebani SPP 500ribu/semester pada mahasiswa. Nah, di UTM sendiri UKT tertinggi hanya 3 juta. Yah meskipun kemarin sempat heboh naik menjadi 7 juta, kini kebijakan tersebut sudah dicabut.

Tapi terlepas dari biaya UKT, biaya hidup juga perlu dipertimbangkan calon mahasiswa baru. Jika kalian kepikiran kondisi ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura bisa jadi pilihan tepat juga mengingat biaya hidup selama kuliah di sini bakal sangat murah dan terjangkau.

Di sini, kalian tidak akan kesulitan menemukan warung makan yang harganya terjangkau. Dengan 8 ribu saja misalnya, saya sudah mendapat penyetan nasi 4T (tahu, tempe, telor, dan terong) di warung makan sekitaran kampus. Bahkan ada warung makan yang nasinya ambil sendiri, sebanyak apa pun, yang penting piringnya muat. Saya pernah ke warung ini. Lauk yang saya ambil usus, ayam, dan kerang, waktu ditotal harganya cuma 12 ribu. Padahal porsi nasi saya sama kaya porsi kuli.

Satu lagi yang nggak kalah penting. Harga kos di sekitaran kampus Universitas Trunojoyo Madura masih sangat terjangkau. Kamar kos seharga 250 ribuan per bulan masih mudah ditemui. Dan kondisinya masih sangat layak. Beda dengan lingkungan PTN lain yang rata-rata sudah di atas 400 ribu.

Meski ekonomi sulit, tapi tetap bisa bergaya hidup elit

Asal kalian tahu, lokasi kampus UTM cukup dekat dengan jembatan Suramadu. Ya, mungkin hanya membutuhkan 20 menit untuk sampai di kota terbesar di Jawa Timur, yakni Surabaya. Jadi menurut saya, kuliah di UTM itu ada untungnya. Di satu sisi, calon mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura memperoleh biaya hidup serta UKT yang terjangkau, di sisi lain kalian juga mudah untuk menikmati kehidupan kota yang mewah. Hehehe.

Jadi saat weekend, kalian tak perlu pikir 2 kali untuk berlibur ke kota. Keluyuran di taman-taman Surabaya, nonton, atau sekadar jalan-jalan di mall bisa dilakukan. Makan siangnya ya tetap di Bangkalan Madura ya, adik-adik, supaya tidak terlihat sangat boros.

Saya saja yang asli Bangkalan sangat bersyukur hidup di kabupaten ini. Sudah biaya hidup murah, lingkungannya asri, belum banyak polusi, tapi tetap mudah untuk bisa jalan-jalan ke kota, yakni ke Surabaya. Tak sampai 1 jam saja saya sudah sampai di dunia lain.

Calon mahasiswa yang pengin kuliah di PTN dengan nuansa UIN cocok masuk Universitas Trunojoyo Madura

Lingkungan Madura yang begitu agamis turut mempengaruhi lingkungan UTM. Makanya bagi calon mahasiswa yang pernah mondok dan ingin kuliah tapi tidak mau masuk UIN, masuk UTM saja. Meskipun UTM berada di bawah naungan kemdikbud, lingkungan kampusnya sebenarnya cukup mirip dengan UIN. Hal ini pun dikatakan langsung oleh Mbak Hamida beberapa waktu lalu dalam tulisannya di Terminal Mojok. Bahkan saya pun baru tahu kalau di UTM ada memiliki Fakultas Keislaman yang berisikan prodi Hukum Bisnis Syariah dan Ekonomi Syariah, lho.

Calon mahasiswa ekstrovert tingkat tinggi yang suka berorganisasi juga bisa daftar di sini

Untuk kalian yang introvert bin nolep, saya sarankan jauh-jauh dari UTM. Sebaliknya, untuk kalian yang punya jiwa bersosial yang sangat tinggi, UTM sangat saya sarankan. Dunia organisasi di kampus ini sangat hidup, bahkan sepertinya kalian belum sah jadi mahasiswa UTM kalau belum menyandang posisi tertentu di organisasi. Rata-rata teman saya yang kuliah di sana pun pasti punya naungan organisasi. Jarang saya temukan mahasiswa nolep di lingkungan kampus ini.

Makanya kalau kalian orangnya ekstrovert, kampus UTM bisa jadi alternatif kalian. Atau kalian yang nolep, tapi ingin lepas dari zona nyaman tersebut, cobalah daftar ke kampus ini. Saya yakin nolep disorder yang ada dalam diri kalian bisa disembuhkan.

Itulah beberapa tipe calon mahasiswa yang cocok kuliah di Universitas Trunojoyo Madura. Meskipun katanya belajar di mana saja semua sama, bagi saya pertimbangan rasa nyaman dalam belajar tetap harus diperhitungkan. Bagaimana mau menyerap pelajaran, kalau kita merasa tertekan dengan lingkungan. Makanya pertimbangkan baik-baik ya, adik-adik!

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Lebih Mirip UIN daripada Universitas Negeri Biasa, Bikin Mahasiswa Insaf Tiap Masuk Gerbang Kampus.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version