Buka Bersama Itu Tak Seburuk yang Kalian Pikirkan

Ritual Buka Bersama PNS yang Gitu-gitu Aja Terminal Mojok bukber

Ritual Buka Bersama PNS yang Gitu-gitu Aja (Shutterstock.com)

Beberapa tahun belakangan, buka bersama sudah berubah maknanya. Kita tentu tidak asing dengan stigma bukber sebagai ajang pamer selayaknya stigma dari reuni sekolah. Bukber teman sekolah kuliah, SMA, SMP, atau SD justru menjadi hal yang menyebalkan karena dianggap cuma jadi ajang pamer.

Padahal, nggak juga. Bukber sendiri sebenarnya punya hal-hal positif di dalamnya. Bagi kalian yang lupa, saya ingatkan lagi. Nih, sisi positif buka bersama.

Buka bersama mempererat tali silaturahmi dan menambah relasi

Pertemuan-pertemuan buka bersama pada dasarnya adalah seperti reuni. Kita yang bertemu lagi dengan teman-teman lama yang sudah lama tidak bertemu sebenarnya juga termasuk bagian dari cara kita mempererat tali silaturahmi.

Daripada memikirkan perihal-perihal pamer pencapaian-pencapaian hidup, ada baiknya jadikan saja itu sebagai penambah relasi kita. Bukankah semakin banyak relasi juga termasuk hal yang baik?

Misal ada yang pamer, ya pahami aja kenapa dia pamer. Misal ada kawanmu yang kamu tahu banget hidupnya jauh dari kata cukup, lalu kini pamer kalau sekarang hidupnya dah enak, nggak bingung apa-apa lagi. Nah, kalau gitu, jangan anggap dia pamer (sekalipun dia memang berniat seperti itu). Justru kalian harusnya ikut bahagia.

Atau malah minta koneksi/kerjaan ke orang-orang yang pamer tadi. Siapa tahu malah dapat proyek baru bernilai besar setelah buka bersama. Who knows?

Ajang refreshing dari rutinitas

Kalau sedang suntuk perihal kerjaan, kegiatan mengenang masa lalu juga bisa jadi salah satu hal yang menyenangkan untuk dilakukan. Ketika kita bertemu teman-teman lama kita, bercerita perihal masa lalu selama bersekolah bisa jadi ajang refreshing kita. Kenakalan masa sekolah, kejadian-kejadian lucu masa sekolah, dan kisah-kisah menarik yang mungkin dulu kita tidak tahu sekarang bisa kita ketahui.

Percayalah, kalian nggak akan ada waktu buat dengerin yang pamer atau peduli sama yang pamer. Cerita kekonyolan masa muda di waktu buka bersama jauh menyita perhatianmu, coba aja sendiri.

Bertemu jodoh, mungkin?

Ini yang agak tabu, tapi mungkin bisa terjadi. Bagi kamu yang mungkin masih menjomblo sampai sekarang, mungkin bertemu kembali dengan teman-teman sekolah semasa sekolah bisa jadi jalan kamu menemukan jodohmu. Jodoh itu bisa datang dari mana saja bukan? Ya siapa tahu jodohmu bisa kamu temukan ketika kamu mengikuti buka bersama.

Tulisan ini tentu juga sangat subjektif dan tidak mengagung-agungkan kegiatan buka bersama. Tentu kegiatan buka bersama bisa banyak mudaratnya ketika kita memang terpaksa untuk mengikutinya. Apalagi jika sampai tidak salat magrib karena kegiatan tersebut. Itu juga jadi salah satu kenapa stigma negatif perihal buka bersama sering muncul. Namun, yang ingin ditekankan dalam tulisan ini adalah terkadang stigma di media sosial aktivitas buka bersama sepertinya terlalu berlebihan.

Kegiatan pamer-pamer pencapaian yang sering dibicarakan mungkin hanya oknum. Sama seperti istilah-istilah pemakaian diksi “oknum” dalam fenomena-fenomena lain. Sama seperti kegiatan-kegiatan ramadan lainnya, kegiatan buka bersama bisa banyak manfaatnya jika memang dilakukan dengan tujuan yang memang positif.

Lagian kenapa sih kalian fokus banget sama yang pamer?

Penulis: Aldi Cahyo Utomo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Selalu Ada Pihak yang Nelangsa di Acara Buka Bersama

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version