Bekal Hidup dari Karakter Drama Korea Hometown Cha-cha-cha

Cocoklogi Teori Masa Lalu Hong Du Shik dalam Hometown Cha Cha Cha Bekal Hidup dari Karakter Drama Korea Hometown Cha-Cha-Cha terminal mojok.co

Bekal Hidup dari Karakter Drama Korea Hometown Cha-Cha-Cha terminal mojok.co

Sebagai generasi yang menikmati masa muda di abad ke-21, saya sering maraton serial drama, dari Korea, Jepang, hingga film Hollywood. Salah satu drama Korea yang sedang saya tonton adalah Hometown Cha-cha-cha. Serial ini tayang setiap Sabtu dan Minggu. Hometown cha-cha-cha menceritakan sepenggal kehidupan di Desa Gongjin.

Serial drama Hometown Cha-cha-cha ini tidak melibatkan tokoh yang berasal dari luar angkasa atau masa depan seperti My Love From The Star atau Sysyphus The Mith. Tetapi, serial ini mengandung kehangatan hidup di pedesaan. Kita pun bisa mengambil beberapa hal dari karakter untuk bekal hidup ke depan.

#1 Hong Du Shik, si bujang yang tak haus gelar menantu idaman

Kim Seon Ho berperan sebagai Kepala Hong. Di awal episode digambarkan bahwa Kepala Hong adalah pekerja lepas, atau bahasa kerennya freelance. Ia bisa banyak hal dan punya banyak sertifikat keterampilan. Dengan lulusan teknik dari Universitas Negeri Korea, seharusnya ia bisa menjadi pegawai kantoran atau PNS,  biar jadi menantu idaman. Namun, ia memilih hidup menjadi pekerja lepas di kampung halamannya, Desa Gongjin.

Di salah satu episode, Kepala Hong mengatakan bahwa ia menyukai hidupnya sekarang. Berdampingan dengan warga desa lain yang sudah ia anggap seperti keluarga sendiri. Meskipun tidak ada rahasia di antara warga, tapi hal itulah yang membuat suasana di Gongjin semakin hangat.

#2 Yoon Hye Jin, dokter gigi yang tidak gengsi mengakui kesalahannya

Yoon Hye Jin adalah seorang dokter gigi yang belum lama pindah ke Desa Gongjin. Lantaran terbiasa hidup di Seoul dengan lingkungan Ibu kota, Dokter Yoon mengalami culture shock saat tinggal di Gongjin.

Jika di Seoul manusia saling tidak peduli dengan urusan orang lain, di Gongjin sebaliknya. Sudah menjadi kebiasaan orang desa, terutama penganut budaya timur, basa-basi dengan tetangga adalah ritual wajib. Namun, ritual tersebut tidak cocok di hati Dokter Yoon. Ia kesal setiap kali harus berhadapan dengan basa-basi yang menurutnya basi.

Lihat saja pada episode pertama, unek-unek Dokter Yoon yang tidak sengaja terekam di speaker dan diketahui warga. Sontak warga kaget dan langsung tidak menyukai Dokter Yoon. Pasalnya, ia dianggap terlalu kaku dan merendahkan orang desa.

Dokter Yoon malu dan merasa bersalah. Di kemudian hari ia menerima saran dari Kepala Hong untuk meluluhkan hati warga, dan demi kelancaran klinik giginya. Meskipun terlihat sepele, tentu kita tahu bahwa mengakui kesalahan dan meminta maaf secara langsung tidak mudah, butuh mental yang siap juga.

#3 Chun Jae, single daddy yang tangguhnya tiada ampun

Meskipun bukan tokoh utama, karakter Chun Jae adalah seorang ayah tunggal yang merangkap sebagai pemilik kafe. Istrinya meninggal saat melahirkan putri perempuan mereka. Ketimbang mencari istri baru, ia memilih fokus merawat putri semata wayangnya dengan penuh ketulusan.

Saking sayangnya dengan Ju Ri (nama putrinya), Chun Jae bahkan tidak tega jika anaknya harus memasang kawat gigi. Lantaran nanti gigi anaknya harus dicabut satu dan ia akan kesakitan. Tanpa banyak penjelasan, sosok telaten seperti Chun Jae adalah idaman para istri dan anak perempuan.

#4 Nenek Gam Ri yang mandiri dan tidak mau merepotkan orang lain

Kita tidak bisa mencegah penuaan pada tubuh, tapi kita bisa mengontrol jiwa untuk selalu muda. Kira-kira seperti itu penggambaran dari Nenek Gam Ri. Ia sudah lanjut usia, tapi senantiasa mandiri dan tidak mau merepotkan anak cucunya.

Di awal episode, nenek Gam Ri digambarkan sebagai orang yang perhitungan pada uang. Bahkan untuk memasang impan gigi ia memikirkan 7 hari 7 malam. Lantaran ia terus bekerja sepanjang hidupnya agar tidak menyusahkan orang lain, ia merasa “eman-eman” ketika mengeluarkan banyak uang untuk giginya yang sudah tua.

Karakter nenek Gam Ri mengajarkan bahwa meski sudah tua, ia memilih untuk berusaha bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Sebab, anak bukanlah aset investasi di masa tua kita nanti.

Berkaca dari beberapa karakter di serial drama Korea Hometown Cha-cha-cha, kita memang butuh untuk hidup sewajarnya, secukupnya, dan bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan saat ini. Bukankah begitu?

Sumber Gambar: The Swoon

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version