Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Beberapa Argumen Lemah yang (Sayangnya) Sering Digunakan untuk Menyerang Syiah

Riyannanda Marwanto oleh Riyannanda Marwanto
3 September 2020
A A
sunni syiah debat mojok

sunni syiah debat mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Konflik antara dua kelompok Islam, Sunni dan Syiah sudah berlangsung sejak zaman dulu. Kedua kelompok tersebut bisa dibilang mustahil untuk bersatu. Di negara Indonesia yang mayoritas orang Sunni juga menolak keras keberadaan kelompok ini. Bahkan pernah terjadi konflik berdarah antar kelompok ini di Indonesia. Konflik tersebut terjadi pada tanggal 26 Agustus 2012 di kabupaten Sampang, Provinsi Jawa Timur.

Penolakan yang terjadi di Indonesia bukan tanpa dasar. Penolakan tersebut didasari dengan perbedaan pemikiran yang bersifat fundamenta. Contohnya seperti Syiah melaknat khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib, memiliki Al-Qur’an yang berbeda, mengakui imam dua belas, dan lain sebagainya.

Meskipun penolakan di Indonesia memiliki dasar-dasar yang kuat, namun terdapat beberapa kelemahan argumen yang digunakan kelompok Sunni untuk menyerang kelompok Syiah. Menurut salah satu cendekiawan muslim Indonesia yang bernama Haidar Bagir, dalam bukunya yang berjudul “Islam Tuhan Islam Manusia” , beliau menuliskan kelemahan argumen yang mendasar. Beberapa kelemahan-kelemahan tersebut adalah:

Generalisasi kelompok

Salah satu kelemahan argumen yang digunakan untuk menyerang adalah menganggap bahwa semua kelompok Syiah sama. Sebagian besar argumen para penyerang biasanya menggunakan metode memilih pandangan tertentu, dan kemudian menggeneralisasikannya sebagai pendapat kelompok Syiah seluruhnya. Padahal di dalam kelompok Syiah terdapat berbagai macam aliran dan pemikiran yang berbeda-beda.

Contohnya seperti aliran Syiah zaidiyah. Syiah zaidiyah sering dianggap sebagai moderat. Aliran tersebut berpendapat bahwa khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib hukumnya sah. Oleh karena itu mereka tidak melaknat ketiga khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib. Hal tersebut bertentangan dengan anggapan bahwa kelompok Syiah melaknat ketiga khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib.

Tetapi memang ada beberapa aliran yang melaknat ketiga khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib. Seperti Syiah rafidhah, sekte ini juga dikenal sangat keras terhadap kelompok Sunni. Namun kurang bijaksana apabila menganggap kelompok Syiah secara keseluruhan sama dengan Syiah rafidhah.

Seorang ulama besar yang bernama Ibnu Taimiyyah pernah menyinggung tentang Syiah rafidhah. Dalam kitab “Majmu’ Fatawa”, beliau berpendapat bahwa rafidhah pasti Syiah, tetapi Syiah belum tentu rafidhah. Karena tidak semua menolak Abu Bakar dan Umar, contohnya seperti Syiah zaidiyah.

Lantas, apabila ada kaum zaidiyah di negara Indonesia, kira-kira apa argumen yang digunakan untuk menolaknya?

Baca Juga:

Emak-emak Sufor Melawan Sinisme Fanatikus ASI

Ronaldo vs Messi: Fanatisme Paling Toxic dalam Dunia Olahraga

Kurang memperhatikan perkembangan

Memang benar beberapa dari kalangan tersebut melaknat sahabat-sahabat Nabi saw.  Beberapa dari mereka terlihat gencar melaknat secara terang-terangan Sayidina Abu bakar, Sayidina Umar, dan sebagian istri Nabi saw. Salah satu aliran yang gencar melaknat sahabat dan istri Nabi Saw adalah Itsna ‘Asyariyah.

Namun beberapa kalangan dari aliran tersebut telah merevisi pendapatnya tentang hal ini. Misalnya hasil konferensi Majma’ Ahl al-Bayt di London tahun 1995.  Majma’ Ahl al-Bayt merupakan organisasi Syiah yang bergerak dalam bidang penelitian, pendidikan, dan percetakan. Organisasi tersebut juga memberikan perlindungan dam pembelaan terhadap kaum mereka yang mengalami diskriminasi.

Hasil konferensi Majma’ Ahl al-Bayt di London tahun 1995 tersebut, menyatakan dengan tegas untuk menerima keabsahan kekhalifahan sebelum khalifah Ali bin Abi Thalib.

Bahkan pemimpin besar revolusi Islam Iran Sayid Ali Khamenei, beliau pernah mengeluarkan fatwa yang dengan tegas melarang penghinaan terhadap orang-orang yang dihormati oleh para kelompok Islam suni. Diantara isinya adalah, “Diharamkan menghina tokoh-tokoh yang diagungkan saudara-saudara seagama kita, suni, termasuk tuduhan terhadap istri Nabi Saw, dengan hal-hal yang mencederai kehormatan mereka.

Namun kemungkinan besar hal tersebut tidak cukup untuk dijadikan modal sebagai isyarat damai kepada kelompok Sunni. Kelompok Sunni cenderung menggangap hal-hal yang positif dari kelompok Syiah sebagai taqiyah. Apalagi ajaran nikah mut’ah dari kelompok Syiah dipandang sangat buruk untuk kalangan islam Sunnii.

Dalam beragama, perbedaan pendapat dan pemikiran sangatlah wajar. Namun pengecaman dan penolakan terhadap kelompok tertentu sebaiknya dilakukan dengan jalur hukum yang berlaku di negara ini.  Supaya tidak menimbulkan kerugian seperti korban jiwa dari kedua pihak yang berselisih.

Dalam mengecam dan menolak kelompok tertentu, juga harus didasarkan pada argumen yang akurat, serta dengan penilaian yang objektif. Selain itu, pemerintah juga harus mengambil sikap yang tegas untuk menyatakan kelompok mana saja yang tidak diperbolehkan di negara ini.

BACA JUGA Pareidolia dan Dugaan Gambar Salib di Logo HUT RI atau tulisan lainnya dari Riyannanda Marwanto.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 3 September 2020 oleh

Tags: perdebatansunnisyiah
Riyannanda Marwanto

Riyannanda Marwanto

Mahasiswa

ArtikelTerkait

sunni syiah ajaran islam mencapur ajaran islam mazhab agama islam terminal mojok.co

Saya Sunni, Bapak Saya Syiah dan Kami Rukun

1 September 2020
Surat Kecil untuk Cristiano Ronaldo: Pergilah Kasih, Kejarlah Keinginanmu messi

Ronaldo vs Messi: Fanatisme Paling Toxic dalam Dunia Olahraga

15 Desember 2022
#eskrimdimakan

Perdebatan Tagar #EsKrimDimakan atau #EsKrimDiminum yang Nggak Penting-Penting Amat

20 Agustus 2019
syiah indonesia muslim sunni mojok

Begini Rasanya Jadi Orang Syiah di Indonesia

7 Oktober 2020
Emak-emak Sufor Melawan Sinisme Fanatikus ASI

Emak-emak Sufor Melawan Sinisme Fanatikus ASI

27 Maret 2023
kondangan

Kondangan Fighter yang Galau Antara Flat Shoes dan High Heels: Dasar Nggak Penting!

22 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.